Pertemuan Princess dengan Arsen menjadi gosipan para kalangan komunitas sad ghost. Mereka sedang membicarakan ketampanan Arsen, terutama Minah yang sangat jelas melihat wujud dari Arsen.
"Di dunia gaib mana ada makhluk setampan itu. Kulitnya putih, tinggi, hidungnya mancung, wajahnya mirip sekali seperti...." ucapan Minah terhenti di akhir kalimat.
"SEPERTI APA?" tanya Ofi penasaran setengah mati.
"Ya seperti masa depanku. Kamu pernah melihat pangeran berkuda putih tidak?"
Ofi sedang memikirkan apa yang saat ini Minah katakan.
Seumur-umur, baik menjadi manusia maupun saat menjadi hantu, Ofi tak pernah melihat bagaimana wujud pangeran berkuda putih.
Ofi menggeleng tak tahu, "Hem dia tampan sekali. Cocok dengan Princess, tapi lebih cocok denganku" ucap Minah.
"Minah bisa tidak kau jangan berhalusinasi? Pikirkan saja dulu bagaimana caranya kita bisa menampilkan wujud di hadapan juragan Arman sialan itu. Kau yang mengatakan dulu, kalau kita jadi hantu, kita akan gentayangan untuk menakuti Arman, tapi mana buktinya?" kesal Jaenab.
Pernah Minah berusaha memperlihatkan wujudnya, namun tetap saja tidak bisa. Ia pernah juga menjatuhkan benda, namun bukannya Arman takut, malah Arman berfikir bahwa itu hanya ketidak sengajaan.
Jadi rasanya percuma saja.
Mereka datang ke kota untuk mencari manusia yang bisa menolong mereka, sebab hantu seperti mereka hanya di anggap angin lalu oleh manusia yang tidak bisa saling menghargai.
"Tenang, 1 minggu lagi Princess akan segera datang ke desa itu, dan membongkar kejahatan Arman. Kalian jangan khawatir ya. Sebelum kalian pergi, sebaiknya kita menghabiskan waktu untuk bersenang-senang. Bagaimana kalau hari ini kita pergi ke rawa-rawa untuk berburu jangkrik?" usul Ofi.
"Dasar hantu aneh. Kami kan sudah bilang, kami tidak suka jangkrik!" kesal Hayati.
"Di coba dulu, nanti kalian juga suka"
Ofi ini memang aneh, selain aneh juga pemaksa. Jadi dengan berat hati ketiga kuntilanak lainnya mau menuruti apa yang Ofi katakan.
Mereka menghilang pergi ke tempat yang sudah Ofi rencanakan.
Ofi adalah racun ketidak warasan yang pernah para sad ghost ketahui.
****
Bara datang menghampiri kediaman Princess, ia datang bukan untuk marah tapi untuk meminta penjelasan soal kedekatan gadis itu dengan adiknya sendiri.
Setelah mengetuk pintu beberapakali, barulah Princess keluar dan terkejut dengan kehadiran Bara.
"Kak Bara?"
Tanpa basa-basi pria itu menarik Princess duduk di kursi, dan kemudian ia berjongkok, menatap Princess lalu menggenggam tangan Princess erat.
"Ke-kenapa kak? Ada apa?"
"Kangen"
"Hm, kangen?"
Bara kemudian duduk di samping Princess, "Ada hubungan apa sama Arsen?"
Pertanyaan Bara berhasil membuat Princess seperti tertangkap basah.
Mendadak Princess jadi gugup tidak jelas. Padahal hanya tinggal memberi pernyataan bahwa hanya sekedar teman dan tak ada hubungan apapun, tapi mengapa sepanik ini?
"A-aku..."
"Princ, jujur, kamu suka sama Arsen?"
"Enggak!" Princess menggeleng cepat, namun hatinya seolah mengatakan hal lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GHOST GENERATION FIVE ✓
HororRupanya komunitas "SAD GHOST" tidak berakhir sampai pada ke-empat saja, mereka hadir kembali pada generasi berikutnya dengan nama pemeran sad ghost yang berbeda. "KAMI ADALAH, KAUM SAD GHOST GENERATION FIVE!" Princess melepaskan kedua telapak tanga...