Inilah saat'nya, ini adalah waktu yang tempat untuk pergi menuju desa tempat dimana dulu para komunitas sad ghost berada. Ofi tidak ikut, katanya sih dia ada kesibukan tersendiri.
Princess pergi bersama dengan Arsen, itupun tanpa sepengetahuan Bara.
Jujur saja, belakangan ini Bara sibuk dengan urusannya. Katanya sih pria itu mau membangun satu restoran lagi yang bertempatan di sekitaran Bandung, jadi beberapa hari ini Bara tak menemui Princess, hanya sekedar berkabar lewat whatsapp.
Arsen tak marah jika Princess masih sering berkomunikasi dengan Bara, ia memaklumi bahwa Bara mungkin tidak akan melepaskan Princess begitu saja.
Ada saatnya nanti Bara tahu, dan Arsen sendirilah yang akan memberitahunya. Sebagai pria sejati, Arsen tidak akan menyembunyikan hubungannya dengan Princess pada siapapun. Bahkan orangtua Princess sudah tahu, dan mereka setuju-setuju saja, asalkan Arsen benar-benar tidak akan menyakiti hati satu-satunya anak gadis mereka.
"Kita disana berapa hari by?" tanya Arsen sambil memasukan kantong plastik berisi banyak cemilan ke dalam mobilnya.
"Hm, mungkin sekitar 1 hari. Nanti kita nginep di rumah orangtua Jaenab, kata Jaenab bilang aja kita temennya dari kota"
Arsen membukakan pintu mobil untuk Princess, lalu gadisnya itu segera masuk.
Setelah keduanya masuk ke dalam mobil dan selesai mengemasi barang-barang yang penting untuk di pakai nanti bila perlu, maka langsung saja Arsen menancapkan gas untuk segera melaju menuju tempat tujuan.
Mereka sudah izin kepada kedua orangtua Princess, jadi kemanapun mereka pergi, akan slalu ada dalam iringan doa kedua orangtua.
"Me-mereka ada disini?" tanya Arsen.
"Gak ada, mereka sudah lebih dulu ada di desa. Katanya gak mau ganggu privasi aku"
"Hantu juga pengertian ya by?"
"Mereka hantu baik, dan emang paling ngerti. Tingkahnya yang konyol bakalan bikin aku kangen banget pasti sama mereka kalau mereka udah pergi ke alam mereka"
Princess menceritakan semua kejadian dimana pertama kali ia mengenal kaum sad ghost dari generasi empat sampai generasi lima ini.
Arsen awalnya tidak percaya, tapi melihat wajah Princess yang seserius itu, ya tentu saja mau tidak mau, ia percaya.
Keduanya menghabiskan banyak waktu untuk mengobrol, bercanda ria, bahkan bernyanyi.
"Suara aku fales ya?" tanya Princess malu.
"Ya gimana lagi hahaha"
"ARSENNNN IH!!!"
Arsen mengusap puncak kepala Princess, "Bagus kok baby."
"Kamu pasti boong kan?"
"Boong sih, tapi kan berbohong demi kebaikan gapapa"
"ARSENNNNNNNNNNNN!!!"
Arsen gemash sekali melihat gadisnya yang selucu ini.
Rasanya setiaphari Arsen bahagia bisa memiliki gadis seperti Princess.
"Kamu takut sama hantu gak?" tanya Princess.
"Emang ngigit?"
"Ish aku serius"
"Takut kalau ngeliatin wujudnya, ya kalau enggak sih enggak"
"Berarti kamu penakut?"
"Aku bukan penakut"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GHOST GENERATION FIVE ✓
HorrorRupanya komunitas "SAD GHOST" tidak berakhir sampai pada ke-empat saja, mereka hadir kembali pada generasi berikutnya dengan nama pemeran sad ghost yang berbeda. "KAMI ADALAH, KAUM SAD GHOST GENERATION FIVE!" Princess melepaskan kedua telapak tanga...