00:21

672 240 9
                                    

BACA TANPA DI SKIP YA!

JANGAN LUPA RAMAIKAN DENGAN KOMENTAR~

_______________

Princess terpaksa berbohong mengenai keberadaan Jaenab dan yang lainnya kepada bu Endang, ia belum bisa menceritakan yang sebenarnya sebelum kejahatan Arman segera terbongkar dan mayat ketiga gadis itu dapat di temukan lalu di kuburkan dengan layak.

Jika Princess mengatakan yang sebenarnya sekarang, perasaan bu Endang akan sangat hancur, ia pasti akan menangis dan depresi karna kehilangan Jaenab satu-satunya anak kesayangannya.

"Jadi, Jaenab disana baik-baik saja?" tanya bu Endang.

"Baik-baik aja bu. Saya kesini hanya menyampaikan itu saja, dia sibuk dengan pemotretan dan syuting." dusta Princess

Sebenarnya Princess tidak tega mengatakan kebohongan ini pada bu Endang, tapi tidak ada cara lain selain ia harus menahan dulu pernyataan sebenarnya.

"Kalian nginep aja disini? Soalnya kan perjalanan desa ke Jakarta juga jauh loh, gapapa kan nginep disini?"

Princess dan Arsen mengangguk, "Oiya bu ini ada sedikit makanan buat ibu" ucap Arsen menyodorkan bingkisan makanan.

"Allhamdulillah, terimakasih banyak. Kalian baik sekali. Mau datang kemari dan memberikan makanan ini" Princess dan Arsen hanya tersenyum saja.

Jaenab berdiri di sudut pintu, ia menangis pilu melihat wajah orangtuanya yang setiap hari mengkhawatirkannya.

"Jaenab, kamu jangan bersedih lagi. Aku dan Hayati-pun merasakan hal yang sama, orangtua kami pasti mengkhawatirkan kami. Tapi tenang saja, sebentar lagi Princess akan membongkar kejahatan Arman dan jenazah kita akan di kuburukan dengan layak" ucap Minah.

***

Waktu semakin larut malam, Arsen duduk di kursi teras sambil menikmati secangkir kopi buatan sang kekasih.

Rupanya berada di pedesa'an seperti ini menyenangkan juga. Karna selain udaranya yang sejuk, orang-orang'nya pun ramah tamah.

"Arsen besok kita pergi ke gudang itu, tapi penglihatan aku menggambarkan kalau gudang itu di jaga ketat sama anak buahnya pak Arman" ucap Princess.

"Tenang aja, pacar lo ini jagoan. Biar nanti urusan gua"

"Masa sih? Emang kamu berani?"

"Berani dong! Untung aja kamu pergi sama aku, coba kalau sendiri? Duhhh"

"Kenapa?"

Arsen menghela nafasnya kasar, "Gua bakalan khawatir banget cil"

"Ish mulai deh bocal bocil, bocal bocil!"

"Haha, lucu aja. Mengenang masa pertama kenal by, kamu tidur gih udah malem. Pake jaketnya, disini dingin"

"Kalau aku tidur, kamu sendirian di luar?"

"Enggak sendirian dong, kan ada kopi buatan kamu. Oiya, aku boleh minta satu hal dari kamu?"

"Apa?"

"Mulai sekarang, panggil aku pake sebutan sayang, bisa?"

"Hah? Ta-tapi..."

"Kenapa?"

"Aku belum terbiasa,"

"Cobain dulu"

"Hm, malu"

Arsen nampak gemash sekali dengan tingkah gadisnya ini, ia menangkup pipi Princess dengan kedua tangannya, "Coba dulu by"

"I-iya sayang"

SAD GHOST GENERATION FIVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang