Mikey menggendong Draken menjauh dari pagar belakang sekolah, Mikey akan membawa Draken pergi ke bengkel kakaknya yang berada sekitar 100 meter di belakang sekolah Draken.
"Ken.....chin," panggil Mikey terjeda karena nafasnya yang mulai tidak stabil.
"Hmm,"Draken menjawab tak kalah lirih, badannya benar-benar lemas.
"Lo tau? t-tadi guehhh, huh huh, buang permenh guehh," kata Mikey yang berusaha mengajak Draken bicara, agar anak itu tidak kehilangan kesadaran.
"Jangan banyak omong goblok! Risih gue denger nafas lo," jawab Draken yang menenggelamkan wajahnya di bahu Mikey. Mikey tersenyum tipis, Draken pasti baik-baik saja kalau sudah bersikap seperti ini.
Akhirnya setelah lima menit Mikey dan Draken sampai di depan bengkel Shiniciro, kakak nomor satu Mikey. Mikey melangkahkan kakinya, membawa Draken masuk ke dalam bengkel kakaknya. Shiniciro meletakkan tang yang ia pegang, kemudian berjalan ke arah Mikey dengan tatapan mematikan, barangkali adik laki-lakinya itu menghajar anak yang sedang ia gendong. Pasalnya Sinichiro tau kemampuan adiknya dalam menghajar orang, ralat maksudnya bela diri. Sinichiro kadang nyesel dulu izinin adik kesayangannya itu mengikuti jejak kakeknya. Shiniciro berdiri didepan Mikey, dan berkacak pinggang, sedangkan Mikey menatap Shiniciro malas.
"Jangan kayak gitu dong Shin," ucap Mikey tanpa mendongak menatap kakaknya. Tangan Shiniciro terulur mencubit bibir mungil Mikey. Shinchiro tidak marah, ia tahu Mikey tengah menggodanya, Mikey tidak pernah tidak sopan, bahkan Shinichiro adalah orang yang paling disegani dan dihormati Mikey.
"Lambemu!! Aku ki masmu!!!" Seru Shiniciro kemudian ia berjongkok mensejajarkan posisinya dengan adik kecilnya, selanjutnya mengambil alih Draken ke gendongannya. Shinichiro membawa Draken kesebuah sofa, lalu menidurkannya di sana. Sinichiro berdiri, lalu melihat Mikey yang tingginya dibawah pusarnya, Mikey mendongak menatap kakaknya, dan dengan muka polos mengangkat kedua tangannya, seperti meminta gendong. Sinichiro terkekeh.
"Obatin dulu temennya," perintah Shinichiro, ia memilih meninggalkan Mikey dan menyelesaikan pekerjaannya yang hampir selesai. Mikey menyeret kursi berbahan plastik, mendekati nakas yang tertempel di dinding agak atas, ia naik ke kursi lalu membuka nakas dan mengambil kotak p3k dari sana. Mikey membawa kotak p3knya mendekati Draken, dan ia duduk di sofa yang sama, lalu membantu Draken untuk duduk. Mikey mengambil sehelai kapas lalu membersihkan luka Draken dengan menyemprotkan air biasa dari wadah bekas parfum, karena Mikey dengar-dengar antiseptik tidak cocok untuk luka. Mikey meringis sendiri ketika sudah banyak kapas berwarna kecoklatan berada dipangkuannya, ia sudah selesai membersihkan luka bagian kepala belakang Draken dan membalutnya dengan kapas dan hansaplast. Kini Mikey meminta Draken untuk menghadap dirinya, Mikey kembali membersihkan luka di pelipis, di sudut mata, dan di sudut bibir Draken, karena disanalah yang mengeluarkan cairan merah, sedangkan bagian lain membiru akibat pukulan. Mikey sangat hati-hati ketika kapas yang ia spray dengan air hendak menyentuh permukaan kulit Draken, ia sangat serius untuk itu. Entah mendapat pikiran dari mana, tapi sedari tadi Draken menatap Mikey tanpa henti, wajahnya hanya berjarak sekitar satu jengkal, membuat Draken dapat dengan leluasa melihat wajah Mikey. Jujur saja Mikey sangat serius, itu membuat Draken deg-deg an, pasalnya wajah serius Mikey terlihat sangat imut.
"Selesai," kata Mikey tersenyum lebar di hadapan Draken. Mikey berjalan meninggalkan Draken, berjalan ke arah tempat sampah untuk membuang kapas yang sudah terkena noda darah Draken. Yang entah kenapa, kepergian Mikey membuat Draken kecewa.
"Abang!!!!!" Teriak Mikey memanggil abangnya. Tak membutuhkan waktu yang lama abangnya sudah berada di hadapan Mikey dan Mikey mengangkat kedua tangannya, meminta gendong. Shinichiro terkekeh, ia berjongkok dan dengan lembut mengangkat tubuh mungil adiknya kedalam dekapannya. Shinichiro menghujani wajah kecil Mikey dengan kecupan, Mikey menutup matanya merasakkan kenyamanan. Ini memang sudah menjadi kebiasaan, Shinichiro selalu memperlakukan Mikey sedimikian, yang justru kini Mikey akan memintanya jika Shinichiro tidak melakukan itu. Shinichiro mencubit hidung Mikey, kemudian menurukan Mikey. Sebelum Shinichiro melangkahkan kakinya, Mikey dengan cepat memeluk erat kaki Shinichiro, kemudian Mikey tanpa jijik mencium lutut Shinichiro yang terbalut celana. Shinichiro kembali terkekeh kemudian mengacak-acak poni milik Mikey. Mikey melepaskan pelukannya, kemudian kaki pendeknya berlari kearah telepon rumah yang berada samping telivisi. Jangan salah, meskipun mereka berada di bengkel, namun dibagian ruangan kedua terlihat seperti ruang tamu, dan ruangan paling belakang dapur, kamar mandi, dan kamar tidur. Shinichiro memanfaatkan rumah lama Kakeknya dengan maksimal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lil Gangster (DRAKEN X MIKEY) DRAKEY
Ação🚫PERHATIAN🚫 🚫KARAKTER DALAM CERITA BUKAN MILIK SAYA, SAYA HANYA MENYALURKAN RASA INGIN MENULIS SAYA MELALUI KARAKTER INI, DAN MUNGKIN ADA BEBERAPA BAGIAN YANG BAKALAN MIRIP DI ANIME NYA ATAU MANGANYA, TAPI SAYA TAMBAHIN ATAU SAYA KURANGIN.🚫 Sano...