My Lil Gangster (DRAKEN X MIKEY) DRAKEY

09. Kamu Hebat

"Nggak dateng lagi tuh anak?" Tanya Koko, dari nada bicaranya sama sekali tidak ada keramahan. Orang-orang yang berada di ruangan khusus devisi hanya mengedikkan bahu dengan wajah masam. Kecuali Mikey, ia sibuk menyalin tugas untuk Draken. Sudah sejak satu bulan berpacaran dengan Emma, Draken jadi jarang berkumpul. Oh iyaa, setelah perdebatan Emma dan Mikey waktu lalu, sorenya Emma pulang dengan status berpacaran dengan Draken.

Koko mendecak, pandangannya tertuju pada Mikey yang masih fokus pada buku.

"Boss?" Panggil Koko. Maka saat itu Mikey mengalihkan atensinya pada Koko dan mengangkat salah satu alisnya.

"Tuh anak udah hampir satu bulan nggak dateng, lo nggak masalah?" Koko bertanya.

"Tuh anak tuh siapa? Yang jelas, Ko." Mikey kembali berkutat pada buku-buku di meja.

"Kenchin?" Tanyanya. Meski atensi Mikey tertuju pada buku, namun ujung matanya menangkap Koko yang mengangguk. Mikey diam, menulis dengan cepat, karena pekerjaannya hampir selesai. Tepat di menit ke tiga Mikey menyelesaikan paragraf terakhir. Ia berdiri dan menatap satu persatu anggota devisi.

"Gimana Kenchin mau datang? Kalian nggak ada yang mau ngomong sama dia." Kata Mikey. Memang benar adanya, satu bulan Draken berpacaran dengan Emma, satu bulan pula Draken dimusuhi teman-temannya, kecuali Mikey tentunya. Mau bagaimana lagi, mereka kesal dengan Draken, manusia mana yang tidak tahu bahwa Sano Manjiro mencintai Ryuguji-Ken? Dan dengan seenaknya dia ninggalain Manjiro, lebih intensnya memilih anggota keluarga Sano termuda.

"Ya soalnya dia harusnya tahu perasaan lo dong? Lo aja waktu itu ngamuk sama gue karena ngira gue pacaran sama Draken. Sekarang harusnya sama!! Draken pacaran sama adek lo, orang yang lo percaya. Lo bisa nggak sih marah? Marah Key, kalo lo kesel marah."

"Betul itu, Mitsuya. Key, kita diemin Draken gini bukan gimana-gimana. Tapi supaya dia paham, rasanya jadi sendiri itu nggak enak. Gue tahu meskipun masih ada kita-kita di sini lo masih merasa sendiri kan? Karena Draken itu bumi buat lo, kalau tidak ada bumi, kita yang seramai ini nggak mungkin bisa lo lihat, Key." Sahut Baji.

"Kalian diemin Kenchin kok bisa-bisanya bilang bukan gimana-gimana? Kalau tahu sendiri itu nggak enak kenapa kalian buat Kenchin merasa sendiri?" Baji maju satu langkah, hendak mengatakan sesuatu tapi Mikey memotongnya.

"Gue suka Kenchin, itu kan yang kalian tahu? Kalau sukanya gue ke Kenchin buat kalian ngelakuin hal kaya gini, gue bakal lupain Kenchin."

"Bukan gitu, cil." Tolak Baji, ia berjalan mendekat Mikey, tangannya terulur hendak menyentuh suarai Mikey, namun Mikey menahannya.

"Terus gimana?" Tanya Mikey. Baji diam, mereka semua diam.

"Gue mau minta tolong sama kalian, stop meperlakukan seolah-olah Kenchin villainnya. Kenchin itu nggak salah, di sini satu-satu yang salah paham sejak awal itu gue. Kalian jangan egois, jangan karena gue boss kalian dan kalian terbiasa nyediain apapun yang gue butuhkan kalian jadi kaya gini. Nggak semua yang gue mau harus dipenuhi, termasuk perasaan gue ke Kenchin juga tidak harus terbalas. Kalian semua ada di sini buat melindungi satu sama lain, buat saling merengkuh, buat jadi rumah. Meskipun di sini gue bossnya, kita semua harus tetap adil. Persetan buat kalian yang selalu bilang Kenchin nggak mikirin perasaan gue. Kalian sendiri sudah memikirkan perasaan Kenchin belum?" Mikey mengakhiri kalimatnya dengan pertanyaan. Semua orang dibuat menunduk. Siapa yang bilang bahwa Mikey ini cuma berandalan? Siapa pula yang bilang Mikey ini cuma anak manja? Karena nyatanya Mikey itu sosok ketua yang seperti ini. Tidak ada yang bisa mendeskripsikan Mikey. Kazutora kemaren mengatakan "kenal-lah Mikey, maka lo bakal nemuin segala sifat manusia."

Mikey memalingkan wajahnya, ia merasa bersalah sudah mebuat teman-temannya berada di situasi seperti ini.

"Maaf, gue minta maaf. Terima kasih sudah peduli ke gue, tapi gue minta tolong, jangan musuhin Kenchin." Pinta Mikey.