Sore ini, Mikey dan Draken akan pergi ke warung Osanai, warung kayu yang sewaktu sd sering mereka kunjungi. Mereka berjanji bertemu di sana bersama anggota Toman lainnya.
Draken terkekeh, melihat Mikey yang berjalan cukup cepat di depannya. Mikey berjalan dengan penuh emosi. Anak itu benar-benar kesal. Biasanya Mikey selalu minta gendong Draken, berhubung Mikey sedang sangat marah, Mikey memilih untuk berjalan sendiri. Draken berjarak tiga meter di belakang Mikey, namun ia masih bisa mendengar di sepanjang jalan Mikey menggerutu tidak jelas. Akhirnya Mikey masuk warung kayu itu, di sana sudah ada beberapa anak, dan Mikey memutuskan untuk duduk disamping Baji.
"Lo kenapa dah? Kecut banget mukanya," tanya Baji. Mikey tidak menjawab, ia hanya melirik Baji sekilas.
"Marah dia, dorayaki depan sekolah tutup," jelas Draken yang mendaratkan bokongnya di samping Mikey.
"Waduh warungnya nggak di hancurinkan?" Tanya Baji. Draken tertawa, sedangkan Mikey makin mendengus kesal.
"Kalo dipikir-pikir lo jadi lunak ya cil semenjak diurus Draken," aku Baji. Baji tidak bohong, Mikey yang dulu sangat bar-bar, ya meskipun sekarang masih sama bar-barnya, tapi ingat-ingat dulu, Mikey yang sekarang sudah cukup melunak. Mikey memukul kepala Baji, membuat sang empunya mengaduh kesakitan.
"Jangan panggil gue cil?!!" Seru Mikey. Baji mendelik, menatap Mikey tak percaya. Padahal Mikey tak pernah mempermasalahkan jika Draken memanggilnya seperti itu.
"Lagian gue melunak gimana? Dari dulu gue gini kok," ucap Mikey undang tawa keras Baji, Kazutora, dan Mitsuya. Karena mereka bertiga tau bagaimana Mikey sebelum bertemu Draken.
"Yakin lo? Lo dulu kalo lagi kesel ga kaya gini, palingan dateng-dateng nendang pintu warung Bang Osanai," kata Kazutora. Mikey memelototi Kazutora, ia tidak terima.
"Mana ada?!!" Serunya.
"Ada!!!" Baji menyahut.
"Bang Osanai, dulu kira-kira berapa kali Bang Shin benerin atau gantiin pintu warung?" Tanya Baji. Osanai mengerutkan dahinya, berusaha mengingat-ingat.
"Minimal tiga kali dalam satu tahun," jawab Osanai. Semuanya tertawa, Baji tertawa paling keras, mengingat gimana bar-barnya si kecil dulu. Hal itu tentu mendapat respon tak baik dari Mikey, Mikey menatap Baji kesal. Mikey mulai berdiri, dan ingin menendang bokong Baji sekarang juga. Namun di tengah-tengah tawa Draken, ia menyadari pergerakan Mikey, maka saat itu juga Draken menggapai tangan mungil Mikey, kemudian menarik tangan itu, yang otomatis membuat Mikey tertarik dan mengikis jarak dengan Draken. Disisa-sisa tawanya, Draken melingkarkan tangannya di perut Mikey, menariknya agar Mikey duduk di pangkuannya. Mikey mendongak, melihat pria dengan tato naga itu masih tertawa, dengan kedua tangan yang mendekapnya.
"Kenchin," peringat Mikey yang meremat lengan sweater yang dikenakan Draken, meminta Draken untuk berhenti tertawa. Namun Draken seolah tak peduli, ia semakin tertawa mendengar cerita dari Baji, tentang Mikey kecil. Mikey mendengus kesal, melipat kedua tangannya di dada, kemudian ia memilih menyandarkan kepalanya di dada tegap milik Draken. Draken berhenti tertawa, namun senyumnya masih mengembang, ia usap surai pirang Manjirou, membuat sang empunya menutup mata merasakan kenyamanan. Kemudian tangan Draken turun ke hidung Manjirou, ia cubit kecil.
"Ternyata nakal banget ya kamu, cil," ucap Draken.
"Sakit tau," Mikey memegangi hidungnya, Draken tertawa lagi, bersama dengan Manjiro banyak menguras tawanya.
"Nih!!" Seru Mitsuya dan melemparkan satu plastik dorayaki pada Mikey, untung saja tangan Draken dengan cepat menangkapnya, kalau tidak, bisa dipastikan sekarang bokong Mitsuya sudah menjadi korban kekejaman tendangan Mikey. Mikey mengacungkan jari tengah pada Mitsuya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lil Gangster (DRAKEN X MIKEY) DRAKEY
Ação🚫PERHATIAN🚫 🚫KARAKTER DALAM CERITA BUKAN MILIK SAYA, SAYA HANYA MENYALURKAN RASA INGIN MENULIS SAYA MELALUI KARAKTER INI, DAN MUNGKIN ADA BEBERAPA BAGIAN YANG BAKALAN MIRIP DI ANIME NYA ATAU MANGANYA, TAPI SAYA TAMBAHIN ATAU SAYA KURANGIN.🚫 Sano...