Halooo, apa kabar???
Berhubung masih bulan syawal, Minal Aidzin Wal Faidzin yaaa.
Dan karena puasanya udah selesai, cerita ini bakalan dilanjutin.
Sebenarnya target aku up setiap malam minggu, tapi aku kadang suka sibuk.
Kalo boleh jujur, sebenernya aku ada keinginan buat ga lanjutin cerita ini. Soalnya kalo dipikir-pikir alurnya indosiar banget. Tapi karena yang baca dan ngikut dari awal cukup banyak, setelah aku pertimbangkan lagi, aku mau lanjutin cerita ini. Karena aku tau digantung itu ga enak. Tapi mohon maaf sebelumnya, alur dari cerita ini bener-bener indosiar dan penuh drama, buat yang merasa cerita ini terlalu dramatis, boleh berhenti membaca yaaa.
Haapy reading....
...
Mikey itu adalah tipe orang yang suka memberatkan perkataan orang lain. Seperti saat ini, Mikey tengah melamun memikirkan ucapan Draken satu minggu yang lalu, tentang dibubarkannya Toman. Mikey berdecak, sebagai ketua ia selalu merasa tidak pantas. Membuat keputusan kecil saja Mikey tidak bisa. Mikey menyandarkan punggungnya pada tiang di teras rumahnya, ia mengangkat satu tangannya, menatap gelang merah rajut yang terikat di tangan kanannya, gelang yang sepasang dengan punya Draken.
"Kamu bener-bener berubah yaa," lirih Mikey. Ia menghela napasnya kemudian tersenyum kecut.
Tinggg
Sebuah notifikasi pesan masuk, Mikey merogoh ponsel di sakunya. Kala membaca pesan itu, Mikey mengumpat. Pesan dari nomor tidak dikenal meminta Mikey datang. Namun yang membuat Mikey marah adalah foto Emma dengan lebam di seluruh wajah diikut sertakan dalam obrolan singkat itu. Mikey buru-buru menaiki motornya, ia menancap gas ke lokasi yang disebutkan.
Butuh sekitar 10 menit untuk sampai ke tempat yang nomor tidak dikenal itu sebut. Di tengah perkebunan, dan satu bangunan menjulang tinggi itu adalah lokasi yang dituju. Hari sudah mulai menggelap, tidak ada penerangan di sana. Dengan sengaja Mikey tidak mematikan motornya, satu-satunya alat penerangan saat ini hanyalah lampu dari motor Mikey. Kala Mikey mendekati bangunan itu, barulah Mikey sadar, puluhan orang mengepungnya dari berbagai arah.
"Sial." Umpat Mikey. Lagi-lagi ia ceroboh, seharusnya Mikey mengabari teman-temannya dulu. Bukan karena Mikey tidak bisa melawan kroco-kroco itu, hanya saja Mikey tidak ingin membuang waktunya, yang ia pikirkan hanya keselamatan Emma.
Tanpa menunda lagi Mikey menghajar semua orang yang mengepungnya. Well, kurang dari dua puluh menit Mikey sudah menghajar habis puluhan orang itu. Jangan pernah meremehkan kemampuan Sano Manjiro. Mikey membuka pintu bangunan itu. Berbeda dengan kondisi luar, di dalam bangunan jauh lebih terang. Sehingga apa saja yang ada di dalamnya dapat terekspos. Lagi-lagi, puluhan orang berbaris di depan Mikey. Orang-orang yang sama sekali tidak Mikey kenali.
"BUKA JALAN!!" teriak orang yang berada di barisan paling belakang. Barisan terbuka, memberi akes Mikey untuk melihat tiga orang yang berada di paling belakang. Sudah Mikey duga, dalangnya memang Kisaki, Hanma, dan Shion. Orang di balik pengeroyokan anggota Toman kemarin.
"Lo keras kepala, Mikey!!" Ucap Hanma. Tanpa basa-basi, Mikey berjalan mendekati tiga orang itu.
"Di mana adek gue?? Sampai dia kenapa-napa, mati lo semua di tangan gue." Ancam Mikey. Hanma tertawa keras.
"Bukannya gue udah bilang? Bubarin geng sialan lo itu!! Dan lo...... gabung ke geng kita." Ujar Hanma tanpa rasa malu.
"Sampai mati gue gak akan pernah sudi nurutin mau lo!!" Mendengar ucapan Mikey, lagi-lagi Hanma tertawa keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lil Gangster (DRAKEN X MIKEY) DRAKEY
Acción🚫PERHATIAN🚫 🚫KARAKTER DALAM CERITA BUKAN MILIK SAYA, SAYA HANYA MENYALURKAN RASA INGIN MENULIS SAYA MELALUI KARAKTER INI, DAN MUNGKIN ADA BEBERAPA BAGIAN YANG BAKALAN MIRIP DI ANIME NYA ATAU MANGANYA, TAPI SAYA TAMBAHIN ATAU SAYA KURANGIN.🚫 Sano...