24

30 6 0
                                    

Setelah dua hari menginap ditempat mertuanya, sekarang tibalah saatnya Axel memboyong Aluna untuk nginap di mansion daddy nya. Pasangan suami istri itu sempat menerima surat teguran terbuka dari Nata dan juga Keyra dengan cap pos yang di antar oleh kurir beberapa hari lalu.

Entah apa yang terpikirkan oleh kedua mommynya itu. Padahal ia hampir tiap hari bertemu. Ya, walaupun hanya bertemu sebentar dan terkadang hanya bertemu saat mereka kebetulan ada di luar dan di tempat yang sama. Setidaknya kedua mommy nya itu sudah jelas mengetahui bahwa seputar hidup Aluna dan juga Axel takkan pernah lepas dari pantauan mereka selagi mereka tidak pindah ke luar negeri. Hanya karena mereka tidak pernah menginap lagi dirumah Nata dan juga Keyra, masa harus pakai mengirim surat teguran terbuka segala.

Ada-ada saja memang.

"Kamu tu memang benar-benar ya! Keasikan jadi suami, hm? Sampe lupa pulang begini" tuntut Nata ditengah makan malam bersamanya kali ini. "Kamu jangan ajarin Aluna sama seperti kamu juga dong, dari dulu gapernah betah tinggal dirumah. Mommy tu berasa ga punya anak kalo begini caranya, jangan jadi kayak Lexa deh, kalo gak mom yang ke sana duluan? Hm, gak bakal pulang-pulang tu anak"

"Sayang, udahlah mereka udah punya keluarga masing-masing. Lagian kamu masih punya anak bujangan satu lagi tuh, kalo kamu lupa" Devano mencoba menenangkan sang istri.

"Kamu tu ya, bukannya belain aku juga. Itu anak satu juga kelewatan banget. Lagian gara-gara kamu juga sih, anak belum lulus kuliah udah di kenalin bisnis, gitu tuh jadinya. Workaholic nya persis banget kayak kamu" sarkas Nata yang menyindir sang suami.

Melihat ketegangan situasi di meja makan saat ini, Aluna pun menelan paksa daging steak yang baru ia masukkan dalam mulutnya.

"Mommy Tata yang cantiknya tidak termakan oleh waktu. Stop dong nyalahin suami aku, ini gak sepenuhnya salah kak Axel kok. Ya nggak kak?" Celetuk Aluna dengan jurus andalannya. Namun suaminya itu tidak membalas pertanyaan yang Aluna lontarkan, ia malah masih enjoy menyantap makan malamnya. Padahal kan Aluna kini tengah berjuang membelanya.

Dasar suami durhaka.

Ups!

"Eum, begitu ya kamu sekarang. Udah berani banget bela-belain Axel. Dulu aja kamu yang paling gencar kalau Axel di marahin begini"

"Ya sekarang beda atuh mommy, dulu mah kak Axel lagi sesat milih jodoh. Beda situasinya kalo sekarang mah"

Axel menghela napas pelan. Ia sempat bingung dengan diri sendiri. Kenapa bisa ia sangat mencintai dan sangat terobsesi sekali untuk memiliki Aluna yang modelannya bobrok begini. Mommy nya juga tampak sengaja pula meladeni Aluna yang selalu saja punya jawaban atas semua omelannya.

"Ehem, daripada kamu sibuk omelin anak dan menantu kamu, apa gak sebaiknya minta cucu aja dari mereka" celetuk Devano di sela-sela kegiatan makan nya.

"Uhuk-uhukk, ehemm! Dad, mom, kita bisa makan malam dulu saja boleh? Ngomongnya nanti saja setelah selesai makan"

"Mommy udah selesai kok makannya" jawab Nata dengan wajah yang sumringah. "Jadi bagaimana sayang? Tamu bulanan kamu udah telat belum? Atau udah ngerasa perubahan di tubuh kamu? Oh atau nafsu makan kamu meningkat gak?"

Pertanyaan beruntun itu sungguh membuat Aluna cukup kewalahan untuk menjawabnya.

"Mom, gak secepat itu juga. Lagian Aluna masih sibuk kuliah, lebih baik Aluna menyelesaikan kuliah dulu Mom" jawab Axel sebelum sempat Aluna buka suara.

"Ini udah lima bulan pernikahan kalian sayang" tutur Nata pada Axel, lalu pandangannya beralih pada Aluna. "Ah ya, kamu mulai sekarang harus jaga pikiran ya sayang, jangan stres apalagi kecapean. Mommy tu dulu juga sempat stres saat mau hamil Axel sama Lexa, sempat kontraksi juga. Tapi untungnya janin mommy sangat kuat bertahan...."

The Journey Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang