"Enghh.." Aluna melengguh ringan saat merenggangkan tubuhnya yang terasa lelah. Akibat malam panas semalam, Aluna dibuat lemas bukan kepalang akibat ulah sang suami yang terus saja menggempurnya hingga menjelang pagi.
Semakin ia mencoba merenggangkan tubuh langsing itu, rasa lelah semakin menguasainya terlebih lagi rasa nyeri yang kini bersarang pada kedua puncak dadanya membuat Aluna sedikit menggerinyit dibuatnya.
Tidak perlu ditanya, suaminya semalam juga mendadak cosplay menjadi anak bayi besar yang tidak mau lepas dari Aluna. Bahkan Aluna tidak tahu kapan suaminya berhenti menghisap puncak dadanya bergantian, karena sudah kelelahan meladeni hawa nafsu sang suami yang tak pernah puas hanya dengan sekali pertempuran saja, Aluna pun akhirnya tertidur tanpa mengetahui kapan hisapan itu berakhir.
"Kak, bangun. Kerja ih, ntar rezekinya dipatok ayam" ucap Aluna saat melihat Axel masih setia menutup matanya sambil memeluk pinggang Aluna.
Seperti ada yang tidak beres, Aluna pun mengusap kening Axel yang sedikit berkeringat. Padahal kamarnya AC masih menyala dengan baik, kenapa suaminya seperti kepanasan begini?
Astaga.
Kenapa suhu tubuh suaminya menjadi lebih tinggi seperti ini??"Kak, lo demam!" Ucap Aluna sedikit panik. Ia harus bagaimana sekarang?
Mengabaikan rasa nyeri yang bersarang di tubuhnya, Aluna pun bergerak memperbaiki posisi tidur sang suami.
"Kak, kok bisa begini? Perasaan semalam baik-baik aja"
Axel tidak menjawab apa-apa, karena memang sudah tidak ada tenaga lagi untuk menjawab pertanyaan Aluna.
Kondisi ini tentu yang pertama bagi Aluna, sebelumnya selalu ia yang berada di posisi Axel saat ini. Tidak pernah menghadapi situasi seperti ini tentu membuat Aluna panik bukan kepalang dibuatnya.
Selanjutnya harus apa?
Apa yang harus ia perbuat?
Terlebih melihat wajah Axel tampak sedikit meringgis seperti menahan sakit.Tidak.
Ia tidak bisa hanya berdiam diri di saat seperti ini. Bisa-bisa ia jadi janda muda kalau sampai terjadi apa-apa dengan suaminya. Mana belum punya anak juga.***
Setelah kedatangan Mommy Nata sang ibu mertua, Aluna bisa sedikit bernafas lebih tenang. Tadinya ia mau telfon ambulance untuk segera datang, tapi setelah di ingat-ingat lagi, Aluna masih berpikir jernih dan mengingat kalau sang ibu mertua merupakan dokter. Jadilah saat ini Nata datang dan langsung memeriksa keadaan anak sulungnya.
"Kamu pasti khawatir banget ya? Axel cuma kelelahan doang kok, sayang. Gak bakal terjadi apa-apa"
"Tapi kok kak Axel gak bangun-bangun sih mom? Sakitnya parah banget ya?" Cicit Aluna dengan wajah khawatirnya.
"Mommy sengaja kasih Axel obat tidur, itu anak kalau tidak mommy kasih obat tidur gak bakal mau dengar perkataan mommy. Pasti bakal terus-terusan kerja. Udah tau kurang tidur, tapi masih saja di paksa buat kerja." Protes Nata.
"Makasi ya mommy. Aluna gak tau bakal kayak gimana kalo gak ada mommy"
"Sama-sama sayang. Sepertinya mom gak bisa lama-lama, Al. Mommy harus balik ke rumah sakit. Hmmh, kamu tau kan belakangan sering banget terjadi kecelakaan lalu lintas, mommy gak bisa ninggalin rumah sakit begitu saja, apalagi sekarang Axel juga harus bed rest. Kamu kalau mau kemana-mana hati-hati ya sayang, jaga kesehatan juga" terang Nata panjang lebar.
"Ah ya, mommy sudah beri tahu ART menu apa saja yang harus dimasak, kamu jangan khawatir lagi ya sayang. Pastikan juga kompres kepala suami kamu kalau suhu tubuhnya masih panas ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey Between Us
RomantizmLangsung baca aja ya kalo penasaran😆😉 WARNING!!! ada baiknya membaca cerita aku "Guid Me Mr Doctor" Karna cerita ini merupakan sekuel dari cerita tsb😇