viii. hampir

1.9K 351 51
                                    

♡☆♡

Setelah kejadian dimana Hinata melihat barang rahasia milik [name] mereka di landa kecanggungan dan juga muncul rasa sangat malu.

[name]? Bukan, tapi Hinata. Kalo perempuan itu malah biasa aja, ya meskipun ada sedikit rasa malu cuman kan gak sengaja jadi dia mencoba biasa aja.

Beda sama Hinata, dia malu nya berkepanjangan bahkan sampai besok harinya.

[name] ngerti kok soalnya setiap dipanggil atau ketemu di dapur, laki-laki itu langsung gugup dan juga pipi nya memerah.

"Shoyo kan sudah ku bilang untuk biasa"

"I-iya, aku biasa saja kok"

[name] menghela nafas nya karena mendapatkan jawaban bohong dari Hinata, kenapa tau? Mukanya langsung memerah.

Lucu sih hehe, bikin gemas.

"Maafkan aku juga karena menyuruh mu masuk kedalam kamar ku" kan dia emang salah, coba gak diajakin masuk kedalam kamar mungkin Hinata gak bakalan lihat daleman itu di kasur.

"Tidak apa apa senpai"

"Oh iya kau pulang malam lagi sekarang? "

"Iya, mungkin jam 10"

[name] memanyunkan bibirnya "Jangan lama-lama, sendirian tuh gak enak"

"Sendirian"

"Hm, udah di rumah sendiri... Hati juga masih sendiri, sedih sekali"

Tuh kan malah curhat.

Hinata sedikit bingung sih, kenapa [name] tiba-tiba berbicara seperti itu. "Eh tapi [name] - senpai kan hatinya tidak sendiri ada Sugawara - san"

[name] mengerutkan alis nya, ko jadi dia(?)

"Maksud mu apa? "

"Kan [name] - Senpai kekasih nya Sugawara - san"

HAH?! LAH?! KOK?! 

"K-kata siapa? "

"Kan [name] - senpai sangat dekat dengan Sugawara - san, terus kemana mana juga berdua terus....  Itu yang aku lihat "

KO?!?! NGADI-NGADI?!

"E-enggak! Aku sama dia cuman temen beneran deh, lagian mana mau sama dia" Ya meskipun dia itu soft boy, tapi nyebelin bahkan kurang ajar.

Luaran nya doang Soft mah.

"Oh begitu"

"Aku kan sukanya sama ka----" [name] langsung saja menutup mulutnya dengan tangan, hampir aja.

Hinata pun memiringkan kepala, dia gak ngerti kenapa [name] menutup mulut nya. "Kenapa Senpai? "

"T-tidak"

"Lalu itu suka nya sama ka-- apa ka? "

[name] langsung merutuki kebodohannya, dia pun harus segera mencari alasan biar Hinata percaya.

"Ah.. Itu.. Ka--Kageyama hehe"

"Oh! Kageyama - kun?"

"Iya hehe"

"Eh tapi Senpai jangan suka sama dia, nanti Senpai di marahin terus sama Bakageyama" kata Hinata dengan bisik-bisik.

Malah gemes [name].

[name] pun langsung tersenyum "Sudah lah lupakan, kau sudah selesai makanya kan? Sini aku cuci dulu"

"Oh, ini sudah Senpai"

"Yasudah sana kamu pakai sepatu duluan, eh mau berangkat duluan juga gak apa apa sih"

"Berangkat bersama saja Senpai, jadi aku tunggu di depan rumah ya"

[name] pun tersenyum kecil "Baiklah"

Hinata mengangguk, lalu laki-laki itu pergi ke rak sepatu. Tentunya untuk memakai sepatu sekolah nya.

Sementara [name] mencuci piring bekas sarapannya bersama Hinata tadi, tapi di sela-sela aktivitas nya itu dia terus-menerus  merutuki kebodohannya.

"Bisa-bisa nya hampir keceplosan" perempuan ini pun menghela nafasnya lagi.

×××

Hinata Shoyo! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang