v. Percakapan pagi-pagi

2K 394 1
                                    

♡☆♡

Gara gara kejadian dimana [name] dipanggil mirip istri oleh Hinata, perempuan itu jadi gak banyak bicara dari sesudah makan malam terus pagi nya juga enggak.

Hinata juga ikut diem, karena [name] diem. Disisi lain di berpikiran sih kalau ada salah sama Senpai nya itu.

Soalnya dia merasa ada yang agak berbeda.

Maka dari itu Hinata ngeberaniin diri buat nanya ke [name] dengan segenap keberanian yang ada.

Hasilnya sih gak tau apakah bagus atau enggak yang penting coba dulu aja, mumpung [name] ada disebelah nya.

Kan mereka lagi sarapan, mau berangkat ke sekolah.

"S-senpai"

[name] hanya berdehem tapi tidak menoleh ke arah Hinata dan fokus pada makanan.

"M-maaf aku selalu merepotkan Senpai, maaf sekali lagi"

[name] kini langsung menoleh menatap hinata bingung, tiba-tiba soalnya kayak gini. "Kenapa ko tiba-tiba minta maaf? "

"I-itu karena S-senpai diam terus, mungkin karena aku selalu merepotkan "

Eh?

[name] mengerjap ngerjapkan mata nya setelah itu dia tertawa kecil.

"Tenang saja kau tidak merepotkan kan ku ko"

"L-lalu senpai diam terus dari semalam k-kenapa? "

"Oh itu" ingatan tadi malam pun muncul di otak [name] dan pipi nya memerah sedikit "A-aku... Tidak apa apa ko hehe"

Tapi dia kira Hinata gak bakalan nyadar kalau [name] jadi pendiam seperti ini, secara kan dia gak peka gitu.

"Oh baiklah Senpai"

[name] tersenyum lalu menepuk kepala Hinata "Iya" dan laki-laki itu memerah muka nya.

"Eh maaf" [name] segera menarik tangan nya "Oh iya sesuai apa yang aku katakan, aku akan membekali mu 2 Bento"

"Padahal tidak perlu"

"Eh harus lah, nanti kamu telat makan sakit terus kedua orang tua mu marah padaku"

Hinata langsung menggeleng gelengkan kepala nya "Tidak akan Senpai, tidak akan dimarahi ko" mukanya udah pucat.

[name] kembali tertawa, kenapa pagi ini matahari nya ini lucu sekali. "Santai saja, aku tahu ko" katanya.

Hinata bernafas lega karena [name] tidak membawa itu serius "Oh iya Senpai kenapa aku tidak boleh memberi tahu orang orang kalau kita tinggal bersama? "

[name] membenarkan almamater nya "Ya aku hanya tidak ingin"

"Malu karena tinggal bersama ku? "

"Eh? T-tidak bukan seperti itu" [name] menunduk lalu memegang kedua pipi nya "Aku takut nanti diejek orang orang" katanya pelan.

"Hah? Apa Senpai? "

[name] menggeleng kecil kemudian menatap Hinata lagi "Tidak ada pokonya jangan"

"Setidak boleh itu kah? "

"Iya"

Hinata mengalihkan pandangannya "T-tapi senpai aku minta maaf, aku terlanjur bilang pada Sugawara-san kalau kita satu rumah"

"Eh? K-kau bilang pada nya"

Hinata mengangguk "Iya kemarin, jadi kan aku bilang kalau jaket yang aku cari itu dicari oleh Senpai. karena senpai kebetulan sudah sampai rumah duluan dan Sugawara-san bingung kenapa bawa-bawa nama Senpai, aku bilang saja kalau aku tinggal dirumah senpai"

[name] menepuk kening nya, ah salah orang ternyata dia.

Kalau soal jaga rahasia, kayaknya gak boleh lagi ke Hinata.

Hiks.

"Yasudah tidak apa, lebih baik kita makan ya sebentar lagi akan masuk"

"Baiklah"

Kayaknya Sugawara bakalan ngegoda [name] abis abisan dan kayaknya pasrah nanti pas disekolah.

×××

Sugamama. 🌚

Hinata Shoyo! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang