xii. sedih dan senang

1.6K 330 36
                                    

♡☆♡

Ini sudah ke 3 hari nya [name] sakit.

Perempuan ini juga gak tau penyebab nya apaan, pokoknya pas pagi-pagi waktu itu dia tiba-tiba aja pilek sama pusing.

Awalnya sih dia berpikir paling sakitnya itu cuman sampai besok, tapi ternyata tidak.

Hinata? Dia sedih jelas saja. Dari awal juga udah sedih sih, tapi yang paling sedih tuh sekarang.

Alasannya karena [name] gak bisa nonton pertandingan resmi keduanya itu. Ya mau bagaimana lagi.

"Shoyo, maaf ya tidak bisa menonton mu hari-- mendukung mu maksudku "

Hinata mengangguk "Meskipun agak sedih, tapi tidak apa aku tidak mau memaksa juga yang penting sekarang Senpai fokus saja pada kesembuhan "

Waduh, dewasa nih Hinata. Belajar dari siapa (?)

[name] pun tersenyum kecil dibalik maskernya.

Iya dia pakai masker karena Hinata masuk ke kamar nya kalau enggak nanti nular, kan bahaya.

Hinata juga pakai ko.

"Makasih"

"Iya senpai"

"jangan lupa pemanasan yang bener, jangan malah debat sama Kageyama. Kasian nanti Daichi sama yang lain"

Hinata yang mendengar itu langsung cengengesan, gak ada adab emang. Tapi dia mah lucu gitu, coba kalau Tanaka sama Nishinoya pasti udah di pukul tuh sama [name].

"Osu! Senpai! Osu! "

"Oh! Bento mu bagaimana? "

"Aku buat sendiri tadi sesudah mandi"

"Eh? Buat sendiri? "

"Iya "

"D-dapur ku aman kan? "

"Aman Senpai, tenang saja"

Syukurlah, [name] lega mendengarnya.

Perempuan ini pun tersenyum kecil "yasudah sana berangkat, yang lain pasti udah pada kumpul "

"T-tapi gimana ini Senpai aku tidak bisa meninggalkan Senpai di rumah sendiri "

Eh? Ko?

"Tidak apa-apa, lagipula Otou-san dan Okaa-san nanti siang pulang jadi jangan khawatir"

"Oh gitu baiklah"

"Yasudah sana"

Hinata pun berjalan menuju pintu kamar dengan perasaan yang masih sedih kemudian membuka nya "Ittekimasu Senpai"

"Itterashai"

Laki-laki itu pun tersenyun sekilas ke arah [name] lalu benar-benar keluar dari kamar.

Sementara [name] yang melihat itu jadi ikut sedih, karena dia melanggar janjinya untuk menonton pertandingan Hinata.

Tapi kan mau bagaimana lagi.

"Eto... Apa aku harus menyemangati nya lagi lewat pesan? "

Ah seperti nya itu harus!

[name] pun segeta mengambil Handphonenya di atas nakas lalu membuka pesan dan mengetikkan sesuatu untuk di kirim ke Hinata dengan jantung yang berdetak kencang.

Apa ya kira-kira? ---

Disisi lain, Hinata yang baru aja selesai memakai sepatu nya itu tiba-tiba dibuat kaget oleh getaran di saku jaketnya.

Soalnya kan lagi ngelamun, gimana gak kaget coba.

"Pasti Bakageyama ini" ucap Hinata sambil mengambil Handphone nya.

Tapi ternyata bukan---ini dari [name].

Hinata pun mengerutkan alisnya, untuk apa coba Senpai nya itu ngirimin pesan padahal dia pergi belum lama.

Ah lebih baik buka dulu aja.

From : [name] - Senpai
To : Hinata Shoyo
Menangkan semua pertandingan!
Semangat! Aku mencintaimu!

Pipi Hinata memerah begitu saja ketika selesai membaca pesan terakhir itu. tapi setelah itu dia tersenyum kecil lalu dia mengambil ancang-ancang untuk berteriak.

"AKU JUGA MENCINTAIMU SENPAI! "

menggelegar lah tuh seisi rumah, [name] aja sampai kaget. Tapi dia sangat senang karena perasaan nya dibalas oleh Hinata.

END

HORE BOOK AKU END LAGI!!🎉🎉

Makasih ya yang udah baca book Hinata ini, yang vote juga yang comment juga makasih banget. 🌚👍

Jangan lupa juga untuk dukung book aku yang lain ya.

Sekian, makasih. 🌚

Hinata Shoyo! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang