prolog

1.3K 119 0
                                    

Terlihat ada seorang anak kecil memakai baju yang sangat cantik begitu pun dengan dirinya.

Kini dia sedang berada di acara festival sekolah dasar yang diadakan setiap tahun.

Semua anak-anak akan mengikuti acara tersebut dan menunjukan bakatnya ke semua orang di atas panggung nanti.

Termasuk dengan gadis bermata sipit ini yang sedang menunggu gilirannya tampil di panggung.

"Seulgii sekarang naiklah ke panggung tunjukan suara mu yang bagus ya"ucap seorang guru kelasnya.

Seulgi kecil pun segera menaiki panggung dengan polos dan lugunya.

_______________

Acaranya sudah selesai dan berjalan dengan lancar seulgi juga mendapatkan juara 2
Dia pun berlari kecil sambil mengangkat tangannya yang sedang memegang piala.
Dia sangat bersemangat menghampiri ke arah dua orang yang sedang menunggunya dari tadi.

"Appa ...eomma... "Seulgi memeluk kedua orang tuanya itu.

"Seulgi-ah kau dapat juara dua" ucap nona kang dia tidak bisa menyembunyikan rasa senang saat melihat anaknya bernyanyi sangat bagus tadi.

"Apakah suara seulgi tadi bagus?" Tanya seulgi

"Iya sayang, kau baru berumur 7 tahun tapi suara mu sudah bagus appa rasa kau sudah memiliki bakat hahhaa"

Akhirnya mereka memutuskan pulang ke rumahnya setelah penat seharian mengikuti acara tersebut.

Seulgi mencoba naik ke dalam mobil di kursi belakang namun tubuhnya agak kesusahan karena tangannya masih memegang piala.

"Hahaha kau ini sangat lucu berikan piala itu pada eomma" seulgi memberikan piala itu kepada ibunya dan setelah itu dia bisa masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi mobil.

"Seulgi-ahh kau mau apa?"ucap sang ayah sambil melirik seulgi dari kaca spion.

"Memangnya ada apa dengan appa kenapa menanyakan itu?" Balas seulgi dengan polos

"Appa akan berikan apapun untuk seulgi tapi hanya untuk hari ini, ayo katakan saja"
Seulgi tampak sedikit berfikir sebentar.

"Aku ingin boneka beruang yang sangat besar" ucapnya sambil memperagakan tangan yang membuat lingkaran besar.

"Hanya itu?"

"ahhh seulgi sangat bingung" seulgi memukul mukul kepalanya sendiri dengan pelan.karena permintaannya terlalu banyak dan tidak mungkin ayahnya akan berikan semua yang seulgi mau.

Mereka memutuskan mampir ke toko boneka terlebih dahulu dan setelah itu baru pulang.

Setibanya di sana nampak rumah yang sangat besar dan mewah.
Keluarga seulgi bisa di katakan keluarga kaya raya karena ayahnya pemilik sekolah SMA swasta di Seoul.
Sedangkan ibunya mempunyai toko roti peninggalan neneknya seulgi.

Seulgi sedari kecil selalu dimanja oleh kedua orang tuanya terlebih karena seulgi anak semata wayang.

Tak terasa malam pun tiba nona kang menemani seulgi terlebih dahulu di kamar.
dia menyempatkan diri membaca novel.

"Kau sudah persiapkan buku mu belum?" Tanya nona kang namun tak ada jawaban dari gadis cilik yang berada di sebelahnya itu.

Nona kang pun menoleh untuk memastikan keadaan anaknya itu dan ternya seulgi sudah terlelap tidur sambil memeluk boneka beruang yang baru saja di belinya tadi.

"Aigoo anak ini" nona kang mengelus pelan rambut seulgi dan mencium keningnya.

"YAA DIMANA KAU?" Teriak seorang pria.
Nona kang pun sudah tak asing dengan suara itu dia tau kalau itu suara ayahnya seulgi.

Nona kang perlahan keluar kamar seulgi dan berniat menemui suaminya yang terlihat sedang marah.

Dia tidak mau anaknya terbangun dan melihat mereka bertengkar nanti.

"Ada apa? Bisakah kau kecilkan suara mu, seulgi sedang tidur" ucapnya

"Ini apa? Kau lagi-lagi menguras ATM ku" tuan kang menunjukan struk transfer kepada istrinya.

"Apanya yang menguras aku hanya mengambil hak ku, bulan kemarin kau tidak memberikan ku sepeser pun uang, sementara kau terus menuntut ku untuk mempercantik diri"

"Pakai saja uang mu sendiri uang ku hanya untuk membiayai seulgi katanya kau juga punya usaha apakah usaha mu sudah bangkrut?"

"Membiayai seulgi? Apa kau kira aku tidak tau hampir setengah dari gajih mu kau berikan untuk wanita simpanan mu kan?!!"

Tuan kang sedikit melirik ke kanan dan ke kiri seolah memastikan tidak ada seulgi yang mengintip.

"Jika iya memangnya kenapa? Aku pun sudah berencana untuk bercerai dengan mu,puas kau!!" tuan kang begitu saja pergi entah kemana yang pasti sudah sebulan lebih dia tidak tidur di rumahnya sendiri.

______________

Seulgi perlahan membuka pintu kamar ibunya dan melihat ibunya seperti sedang berkemas pakaian.

"Eomma mau kemana?" Tanya seulgi sambil berjalan ke arah ibunya.

"Seulgi-ah eomma ada urusan pekerjaan mengharuskan eomma untuk keluar kota, jika kau mau ikut nanti eomma akan bereskan juga baju mu" ucap nona kang dan lanjut memasukan baju ke dalam kopernya. Seulgi pun menjawab dengan anggukan.

Seulgi kini berjalan menuju meja makan walaupun tidak lapar tapi dia tetap ingin duduk di kursi makan yang terlihat sangat sepi.

Rumah ini besar dan bagus tapi tetap saja terasa kosong entah kenapa seulgi merasa segala yang dia miliki sekarang seperti percuma.

Ayahnya selalu bekerja dan hampir tidak ada waktu untuk main dengannya.
Sementara ibunya juga selalu pergi ke toko setiap hari kecuali hari Minggu.

Sejak kecil seulgi hanya di rawat oleh baby sitter.
Padahal ia ingin merasakan seperti teman-teman yang lainnya, mereka bisa bercerita tentang liburan musim dingin ketika bersama orangtuanya tapi seulgi tidak.

Lamunan seulgi di buyarkan oleh bel yang berbunyi.
Dia segera lari kearah pintu dan berusaha untuk membuka pintu tersebut.

"SEULGI-AH KAU SUDAH BESAR!!" Ujar seorang pria itu dan langsung mencubit gemas pipi seulgi.
Seulgi pun tersenyum akhirnya dia bisa bertemu lagi dengan pamannya.

"Paman ada apa datang kesini?"

"Ahh itu..." Pria itu sedikit kesulitan ketika harus menjawab pertanyaan dari gadis kecil ini.

Dan tak lama nona kang pun datang dan mempersilahkan masuk.
Setelah mengambil minuman untuk adiknya nona kang pun berjalan menuju sofa dimana adiknya dan anaknya sedang bermain.

Mereka berdua memang sangat dekat tapi akhir-akhir ini seulgi tidak bisa bertemu dengan pamannya karena pamannya baru saja pindah ke Incheon.

"Bagaimana dengan kuliah mu?" Tanya nona kang.

"Seperti biasa memang apa yang menarik?"
Pria itu mulai mengambil gelas berisikan teh dan dia meminumnya.

____________

Setelah mengobrol ringan akhirnya mereka memutuskan membawa koper nona kang dan seulgi ke mobil pamannya.

Untuk sementara mereka memutuskan untuk tinggal di apartemen yang berada sangat dekat dengan kost an pamannya seulgi.

Semua ini adalah keinginan Nona kang dia tidak mau terus terusan bertengkar dengan suaminya itu, lagi pula surat cerai juga sedang di urus.
Biarlah hak asuh seulgi berada di tangan ibunya.

Guys berhubung cerita ini di ambil dari kisah nyata jadi harap maklum jika ada  suatu peristiwa dalam cerita ini yang sulit di jelaskan.

Happy reading~~

NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang