#02#

541 77 0
                                    

Sore ini terlihat sedikit mendung dengan warna awan yang kemerahan udaranya pun sangat dingin.

"Aku akan beristirahat dulu, kau boleh lanjutkan sendiri" ucap seorang wanita yang kini berjalan ke luar kamar.

Dua orang wanita itu sedang berada di kamar kost ,mereka sedang berlatih dialog untuk pentas seni di kampusnya.

Wanita itu bernama nayeon dan Irene mereka itu teman sekamar.
Sebenarnya mereka sudah bersahabat sejak SMP dan kebetulan juga mereka dipertemukan lagi di kampus ini.

"Kau bahkan belum hapal satu adeganpun padahal acaranya akan mulai dua hari lagi,jika seperti ini lebih baik kita mengundurkan diri saja" ucap nayeon

Namun Irene hanya meliriknya sinis dan menyuruh nayeon diam.
Setidaknya dia ingin memberitahu pada ibunya jika dia ikut dalam acara tersebut dia tidak peduli akan kalah atau menang yang di perlukan hanya ikut serta dalam acara tersebut.
Dengan begitu ibunya akan senang.

Irene berjalan menuju ruang sofa dan memilih untuk menonton tv dia masih kepikiran dengan rencana dirinya yang akan pindah dari kost ini.

Karena ada kost an yang jauh lebih murah selain itu kost an yang mereka tempati sekarang juga akan di tutup dengan alasan sang pemilik akan membangun rumah pribadinya.

"Yakk nayeon kenapa disini tidak ada makanan satu pun?" Teriak Irene yang sedang sibuk membuka semua laci untuk menemukan makanan setidaknya satu saja karena dari pagi dia belum makan apapun.

"Iya kah? Ah waktu itu aku lihat ada mie instan dua tapi sudah aku makan hehehe"

Irene yang mendengar itu pun segera mendatangi nayeon yang tengah terduduk di kasur sambil memegang beberapa kertas dialog.

"Kau makan dua mie sekaligus?" Nayeon pun menjawab dengan anggukan.

"Astaga kenapa aku harus tinggal bersama tikus kelaparan ini..."

Irene selalu kehilangan makanannya karena nayeon sering diam-diam mengambilnya.
Dia bisa kelaparan kapanpun Untungnya sahabatnya ini sudah terbiasa dengan sikap nayeon.

Akhirnya Irene memutuskan untuk membeli beberapa keperluan bulanan di mall Karena sekalian dia akan beli beberapa komik.

_______________

Di tempat yang berbeda dimana seulgi sedang terlihat bahagia karena sejak lama dia menunggu hari-hari ini dimana dirinya akan membeli gitar baru dan speaker baru juga.

"Ini harganya lebih mahal?", Tanya seulgi.

"Harganya hanya beda sedikit namun orang-orang lebih memilih yang ini karena ini keluaran terbaru"

Seulgi tampak berfikir sebentar dan melihat isi saldo di atm nya yang baru saja di transfer oleh G-Dragon kemarin.

Untungnya uang seulgi cukup untuk membeli itu semuanya bahkan masih tersisa banyak.

Barangnya akan di antarkan langsung ke rumah seulgi jadi saat ini seulgi akan bersenang-senang dulu di mall ini.

Rasanya sudah lama sekali dia tidak merasakan berada di mall lagi.
Ini pertamanya ke mall setelah kurang lebih 2 tahun setelah usaha ibunya bangkrut.

Dia menyempatkan ke tempat gaming tentu saja dia suka game namun dirinya lebih sibuk sekarang jadi tidak ada waktu lagi untuk bermain game.

Setelah puas mengelilingi mall akhirnya seulgi pergi untuk makan karena memang sudah waktunya makan malam.

Sambi menunggu makanannya datang seulgi sedikit memainkan ponselnya dan melihat notifikasi Instagram.

"Jennie perempuan itu?" Seulgi menutup mulutnya tidak percaya jika Jennie memfollow nya dan yang lebih terkejutnya lagi saat dia lihat followers Jennie yang banyak sekali.

*Pranggg*

Seulgi mengalihkan pandangannya dari ponsel dan melihat ke arah wanita yang sedang panik karena pesanannya tumpah menabrak seorang pria.

"Kau seharusnya hati-hati!! Bagaimana ini makanan ku jatuh semua" teriak wanita dengan rambut yang di Cepol dan memakai kacamata.

Seulgi hanya melihat kedua orang itu yang sedang bertengkar.
Dia tidak mempermasalahkan makanannya seulgi hanya fokus pada wanita itu.

"Dasar anak muda jaman sekarang sudah tidak tau sopan santun, berbicara yang baik pada orangtua!!" Bentak pria itu yang memutuskan untuk pergi begitu saja tanpa ganti rugi.

Wanita yang ada disana pun hanya bisa pasrah melihat makanan dia yang sudah berantakan di lantai dia tidak tau harus apa lagi sementara uang yang dia bawa sudah habis untuk membeli komik.

Wanita itu berjalan menuju luar tempat makan itu dan melewati seulgi.
Seulgi hanya tersenyum tipis melihat wajah wanita itu yang menurutnya sangat lucu.

_______________

"Jennie-ah kau habis dari mana pulang semalam ini?"

"Appa tidak perlu memperlakukan aku seperti anak kecil lagi aku ini sudah besar" ucap Jennie yang terlihat sedikit mabuk.

"Kau merasa dirimu sudah besar? Atau dewasa? Appa sendiri belum bisa melihat sikap kau yang dewasa" ucap ayahnya dengan nada bicara yang sedikit membentak.

Jennie yang masih terbaring di sofa pun kini mengambil posisi duduk dengan mata yang setengah tertutup.

"Jauhi G-Dragon dia bukan pria baik-baik sudah berapa kali appa bilang jika ibu tau pasti juga akan marah" lanjutnya.

"Appa berisik Jennie mau tidur dulu" Jennie jalan menuju kamarnya dengan langkah yang sempoyongan dia terus menutup kedua telinganya saat melewati ayahnya.

Kebiasaan Jennie seperti ini sudah ada semenjak dirinya berpacaran dengan G-Dragon 5 bulan yang lalu.
Dirinya sering mabuk-mabukan dan yang lebih parahnya lagi mengonsumsi narkoba.

Jadi tidak heran mengapa ayahnya melarang dia berkencan dengan G-Dragon.
Seorang ayah hanya ingin yang terbaik untuk putrinya.

_______________

Setelah menyelesaikan mata kuliahnya seperti biasa seulgi akan mampir ke cafe untuk belajar disana karena dia benar-benar jenuh dengan suasana rumah.
Dia membuka laptopnya dan tak lupa memesan minuman.

Tak lama seorang datang dan langsung duduk di sebelah seulgi.

"Maaf telat kau sudah lama?" Tanyanya.

Namun seulgi masih saja fokus ke layar laptopnya dengan earphone yang masih dia gunakan dan kemungkinan dia tidak bisa mendengar ucapan orang barusan.

"SEULGI-AH!!"
Tetap saja seulgi tidak menoleh bahkan wajahnya kini berubah menjadi penuh kekhawatiran ketika dia sedang membaca tulisan di layar laptop.

"Chungha-ah kita tidak bisa tampil disana lagi" ucap seulgi dengan nada putus asa.

Dia menoleh ke kanannya dan ada seorang wanita bernama chungha, sebenarnya dia sudah tau kalau disana ada chungha namun seulgi selalu seperti itu tidak mau di ganggu ketika dia sedang serius mengerjakan sesuatu.

"Kau serius? Lalu wae?" Chungha membaca ulang pesan yang dikirimkan oleh si pemilik tanah.

Seulgi tidak jadi meneruskan belajar dia kini lebih memilih untuk pulang ke rumahnya, berita tadi sudah merusak mood seulgi.

Sesampainya di rumah seulgi tidak melihat siapapun disana.
Seperti biasa rumah itu selalu sepi pagi dan malam.

"Orang gila itu mulai berulah lagi dia pikir dirinya siapa?"

"AAAKKH...." seulgi membanting gitarnya samapai patah untungnya itu gitarnya yang sudah lama.

Suara itu ternyata di dengar oleh ibunya yang kebetulan baru saja sampai rumah.
Nona kang segera menaiki kelantai atas untuk mengecek keadaan anaknya itu.

"Seulgi-ah apa yang kamu lakukan?" Nona kang mencoba mendekat ke arah seulgi yang terduduk di lantai bersama patahan-patahan gitar tadi.

NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang