#13#

305 50 0
                                    

Tatapannya kosong dia benar-benar bingung harus berkata apa jika ibunya menanyakan soal pentas ini.

Apa lagi sekarang seulgi sama sekali tidak ada kabar alhasil Irene harus menunggu chungha keluar dari ruangan peserta.

Sudah sekitar 25 menit Irene bolak-balik ke kantin lalu kembali lagi ke area teater.
Dia berharap seulgi ada bersama chungha.

"Irene sedang apa?" Tanya chungha yang baru saja keluar dari ruangan peserta.

"Dimana seulgi?" Tanya Irene dengan nafas yang tak beraturan.

"Aku kira dia bersama mu, gara-gara seulgi tidak datang aku dan dia harus tereliminasi"

Irene pun tampak frustasi dengan kelakuan anak ini yang tiba-tiba saja menghilang.

"OHH sebentar" chungha baru saja mendapatkan telepon dan dia melangkahkan kakinya sedikit menjauh dari Irene.

"Seulgi yak!! Kau baik-baik saja? Dimana sekarang lokasinya?" Irene yang mendengar obrolan chungha pun segera menghampiri chungha yang terlihat sangat cemas.

"Kenapa?" Tanya Irene yang ikut panik.

Tanpa penjelasan chungha segera menarik tangan Irene menuju ke mobilnya.
Entah berita apa yang baru saja chungha dapatkan di telepon tadi. Tapi sepertinya ini ada hubungannya dengan seulgi.

_______________

Chungha,Irene,dan seulgi kini sedang duduk di ruang tunggu.
Ternyata bukan seulgi yang keadaannya sedang kritis namun itu ibunya seulgi.

Walaupun seulgi mengalami patah tulang di lengan dia tetap bisa berpergian seperti biasa.

Setelah seulgi jelaskan semuanya Irene pun membatalkan niatnya untuk memukuli anak ini.

Seulgi saat itu bangun lebih awal dari pada Irene karena suara telepon.
Dan itu ibunya yang terus menelpon saat masih subuh.

Nona kang meminta seulgi untuk mengantarnya ke rumah sakit karena penyakit asmanya kambuh dan dia mengeluh kalau di lambungnya terasa sakit yang amat sangat.

Tanpa pikir panjang seulgi segera pergi menemui ibu dan mengantarnya ke rumah sakit dengan menaiki taksi.

Namun di perjalanan terjadi kecelakaan dan pada akhirnya mereka berdua sudah ada di rumah sakit ini.

"Mianhae karena aku kalian jadi tereliminasi, seharusnya kalian bisa jadi pemenang di lomba itu kalau kalian ikut serta" seulgi mengacak-acak rambutnya kesal.

"Sudahlah uang tidak akan bisa membeli nyawa" ucap Irene mengelus punggung seulgi pelan.

"Kalian ingin masuk kedalam? Oh iya hanya boleh 2 orang jadi gantian saja"
Chungha membiarkan Irene yang masuk duluan.

Tangan Irene mulai bergetar saat melihat nona kang terbaring lemas dengan beberapa infus di tangannya.

Seulgi pun menyadari itu dia sempat heran padahal ini pertama kalinya mereka bertemu tapi Irene sudah menunjukan reaksi yang berbeda.

"Yak kau menangis?" Tanya seulgi.
Irene pun menundukkan kepalanya sambil menghapus air mata itu dengan pelan.

"Ahh aku tau secara tidak langsung pasti kau teringat dengan ibu mu kan?"lanjut seulgi lagi sembari merapihkan baju milik ibunya.

Sebenarnya bukan itu yang membuat Irene menangis.
Ibu Irene dan nona kang bersahabat sejak Irene kecil nona kang selalu baik pada keluarganya.

Tapi hubungan itu sekarang terputus saat anak nona kang yaitu seulgi pindah sekolah dan keluar kota.

NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang