#01#

723 96 0
                                    

Hongdae,2014

Seorang gadis kini terlihat sedang melamun di tengah keramaian pasar malam.
Dia memandangi seseorang yang terlihat sedang menyanyi sambil memainkan gitarnya.

Disana banyak sekali musisi jalanan yang sedang mennjukan bakat mereka masing-masing tapi entah kenapa wanita berambut coklat ini lebih terfokus pada wanita yang sedang bernyanyi dan diiringi suara gitar.

Jarinya sangat lihai memainkan gitar itu dan suaranya juga sangat bagus.
Ternyata bukan dia saja yang terhipnotis melihat gadis yang sedang bernyanyi itu, namun ada beberapa orang juga yang terdiam ketika mendengar suara merdu gadis itu.

"Permisi.."

"YAAK! KAU BISA MENYINGKIR TIDAK?" Bentak seorang pria paruh baya.

Namun gadis itu kini menghampiri orang yang tengah menyanyi itu.
Di akhir lagunya dia juga memberikan tepuk tangan, dia tidak tau harus berkata apa lagi.

Beberapa jam berlalu pasar malam ini pun mulai sepi, pengunjung satu persatu telah meninggalkan tempat ini.

Namun tidak dengan satu gadis yang dari tadi menontonnya bernyanyi.

Gadis bermata sipit itu hendak pergi dari tempat ini juga setelah membereskan peralatannya seperti gitar dan mic.

Tidak ada percakapan antara mereka mungkin karena sedang terburu-buru dia takut jika dia ketinggalan bus.

_______________

Seulgi pulang ke rumahnya setelah selesai bernyanyi di pasar malam.
Dia melakukan itu untuk mendapatkan uang jajan tambahan karena keluarganya sudah tidak seperti dulu lagi.

Ini sudah seperti rutinitas baginya ketika pulang kerja harus melihat ibunya yang sedang menangis.

Seulgi menatap ibunya yang sedang menangis di meja makan dengan tatapan sayu.

Seulgi sudah lelah sekarang dan apa harus aku melihat dan mendengar ini semua?
Aku lebih baik tuli di banding mendengar penderitaan kalian seumur hidupku.

Apa yang dimaksud kalian?
Kalian berarti ayah dan ibu seulgi yang terus bertengkar.
Walaupun mereka sudah bercerita namun Masalah baru kembali datang.

Mereka merebutkan hak asuh seulgi lagi karena dirasa sang ayah, ibunya tidak becus merawat seulgi.

"Kau sudah pulang seulgi-ah" nona kang menghapus air matanya dengan tangannya.

Namun seulgi memasang wajah datar dan begitu saja jalan menuju kamarnya.
Ibunya pun menyadari sikap seulgi yang sudah berubah sejak dia SMA.

Seulgi langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur.
Sambil menatap langit-langit rumahnya dia kembali mengingat masa lalu ketika keluarganya baik-baik saja.

Flashback on

Seulgi si beruang kecil sedang berlari di koridor kelas berusaha menghindari teman-temannya yang mulai agresif.

Seulgi saat itu masih berumur 9 tahun namun dirinya menjadi terkenal karena sudah di undang ke berbagai acara untuk menunjukan bakatnya itu.

Selain itu seulgi telah memenangkan banyak lomba yang tentu saja mengharumkan nama sekolahnya sendiri.

"JANGAN IKUTI AKU!" Teriak seulgi dengan nafas yang tersengal-sengal

"Seulgi-ah aku hanya ingin melihat wajah beruang mu" teriak gadis lain.

Seulgi yang kelelahan pun memilih untuk berhenti dan mengatur nafasnya.
Saat itu juga teman-temannya ikut berhenti.

"Joohyun-ah apa tadi kau bilang beruang? Aku tidak mirip itu! Jadi berhentilah memanggil ku beruang" omel seulgi yang menambah imut di wajahnya.

NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang