Malam ini merupakan makan malam pertamaku bersama keluarga baruku. Disini hanya ada aku, appa, Jinie eomma, dan Taetae hyung. Sedangkan Taehyung hyung pergi berkencan dan V hyung.. Entah aku tidak melihat tanda-tanda kehadirannya di ruang makan ini.
"Em.. V hyung kemana appa? Apa V hyung tidak makan malam bersama kita?" tanyaku untuk memecahkan rasa penasaranku.
Appa menggelengkan kepalanya pelan.
"Ia baru pulang dari restoran nak, ia pasti lelah. Mungkin masih kelelahan setelah bekerja sepanjang hari"Pernyataan Appa diangguki setuju oleh Jinie eomma yang berada di samping Appa sambil tersenyum.
"Setelah ia cukup beristirahat, ia pasti akan makan kok Kookie. Tidak perlu khawatir" sambung Jinie eomma menambahkan."Hmm.. Apa aku boleh mengantarkan makanan untuk V hyung ke kamarnya appa ?" tanyaku meminta izin terlebih dahulu.
"Tentu saja boleh sayang"
Dan makan malam pun berlanjut hingga satu per satu mulai mengosongkan piringnya.
Aku menyelesaikan makananku dengan cepat agar dapat se-segera mungkin menyiapkan makanan untuk V hyung.
Aku menyiapkan semangkuk nasi, daging sapi bulgogi, kimchi, dan segelas air putih penuh di sebuah nampan.
"Biar aku saja yang mengantar makanan untuk V" ujar Taetae hyung yang kini berada di sampingku. Sedari tadi ia menemaniku untuk menyiapkan makanan.
"Tidak perlu Taetae hyung, biar aku sendiri saja" tolakku dengan ramah, tak lupa untuk menyunggingkan senyuman lebarku.
"Anu.. tapi V itu orangnya dingin sekali, aku takut kau akan kesusahan saat berkomunikasi dengannya" jelas Taetae hyung.
Aku memberikan senyuman lebarku kembali pada Taetae hyung untuk meyakinkannya.
"Aku tahu, dan itu tidak masalah bagiku. V hyung juga hyungku, jadi aku harus bisa memahami sifatnya. Begitu pula dengan Taetae hyung dan Taehyung hyung"Taetae hyung pun akhirnya mengangguk percaya.
"Baiklah"Aku segera menaiki tangga dan berjalan menuju kamar V hyung yang kalau tidak salah berhadapan pas dengan kamarku.
Setelah sampai di depan kamar V hyung, aku pun mengetuk pintu kamarnya yang terbuat dari kayu itu sebanyak dua kali. Dan tak perlu menunggu lama, pintu pun terbuka menampakkan seseorang yang berpenampilan serba kusut dengan tatapan dingin dari mata elangnya yang tajam.
"Ada apa ?" tanya V hyung dengan suara baritonnya yang cukup berhasil membuat bulu kudukku bergidik.
"A-aku membawakan makanan untuk V hyung agar V hyung tetap bisa beristirahat di kamar" ujarku dengan seramah mungkin, mencoba memberikan kesan baik setelah pertemuan kami di tangga tadi.
"Terimakasih" ujarnya sembari mengambil alih nampan berisi makanan yang berada di tanganku, kemudian menutup pintu kamarnya kembali.
Hah?! Apa-apaan itu ? Kenapa ia bersikap sedingin itu padaku? Aku ini kan adiknya.. Apa V hyung tidak bisa menerimaku sebagai adik tirinya ?
Otakku mulai overthinking memikirkan hal-hal negatif. Aku rasa aku siap menerima perlakuan dingin dari V hyung, tapi kenapa tiba-tiba mentalku jadi down begini.
Aku akan mencoba mengajaknya bicara besok, mungkin saat ini V hyung masih terlalu lelah.
Aku pun berniat untuk berkeliling rumah baruku yang besar dan mewah ini sembari memandanginya kagum. Sebenarnya rumahku di Busan juga cukup besar, namun jika dibandingkan ini.. Masih lebih besar dan mewahan rumah ini. Mungkin karena Jinie eomma adalah seorang designer terkenal di Seoul, sedangkan eommaku hanya seorang ibu rumah tangga yang suka menghambur-hamburkan uang bersama teman-teman sosialitanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplets Kim
FanfictionKim Jungkook yang mulanya merupakan seorang anak semata wayang, kini memiliki 3 saudara laki-laki tiri kembar. Kim V, Kim Taehyung, dan Kim Taetae. Ketiganya sama-sama memiliki paras yang tampan, namun ketiganya memiliki sifat yang sangat berbeda. ...