𝙽𝚐𝚎𝚙𝚎𝚝

4K 593 231
                                    

°.✩┈┈∘*┈🌙┈*∘┈┈✩.°

Sedari tadi Kokonoi Hajime, tak henti-hentinya menyunggingkan senyum. Bahkan saat mengunyah sarapan pun senyuman itu tak luntur dari wajah sang empu. Macam bocil yang menangis 7 hari 7 malam minta dibelikan playdough, akhirnya keturutan.

"Ko, gila?" Mochi greget dengan tingkah laku Koko.

"Apa Koko berhasil meng edo tensei Akane-san?" tanya Kakucho dengan polosnya yang minta ditampol Koko.

"Loh, Koko bukannya nge gehh sama inui?" ceplos Mikey. Rindou yang berada disebelah y/n langsung menutup kedua telinga y/n.

"Koko ternyata penganut sekte kakaknya nggak dapet adiknya pun ku gas" Akashi geleng-geleng prihatin.

"Kenapa milih ngebucinin yang sudah beda alam, Ko? Perempuan-perempuan cantik di dunia ini masih banyak. Contohnya yang ada di situ." Ran melirik y/n yang menyantap sarapannya dengan santuy skuy.

Koko yang capek di roasting pun membuang napas kasar. Gue tandain lo semua.

"Sorry ya guys. Hari ini, hari ku menemani y/n seharian."

Anggota bonten yang mendengar kalimat koko mengkaget.

Seorang Kokonoi Hajime, yang di otaknya hanya duid, duid, duid, dan waifu nya yang bau tanah. Ternyata juga bisa menyelipkan seorang gadis lain di otaknya. Apakah ini tanda-tanda akhir dari anggota bonten? Kalau mau tau.... lanjut part 2 ya.

"Y/n kami pergi dulu ya. Kalau kamu merasa Koko bertingkah aneh langsung telfon rumah sakit saja." pamit Akashi ke y/n.

"Cukup tau" batin Koko.

"Nah y/n karena mereka sudah pergi, bagaimana kalau kita bermain?" ajak Koko memegang pundak y/n.

Y/n menolehkan kepalanya ke arah Koko. "Kita mau main apa?"

Koko tersenyum penuh arti. Mengajak y/n ke kamar nya. Eh om mau ngapain om.

Di depan kamar Koko, y/n ragu untuk melangkahkan kakinya masuk. Namun, Koko meyakinkan y/n bahwa dia berjanji tidak akan macam-macam.

Y/n setuju dan akhirnya mereka masuk. Koko mempersilahkan y/n duduk di karpet yang ada di tengah ruangan. Selagi y/n mengamati kamar Koko yang tampak cukup normal, beda sama orangnya.

Koko mengambil beberapa perlengkapan. Koko meletakkan lilin di tengah, dan juga boneka babinya. Saat Koko menyalakan lilin y/n bertanya,

"Babi Kokonoi-san ulang tahun?"

Koko yang mendengarnya ber sweet drop.

"Nggak sayang. Kita mau ngepet."

"Tapi ngepet itu dosa loh Kokonoi-san."

Koko memejamkan matanya. Ah, rasanya seperti bisikan ilahi masuk menembus relung hatinya. Tapi tak membuat Koko tobat.

"Y/n, ini cara yang paling cepat untuk mendapatkan duid tanpa harus bersusah-payah, capek-capek kerja lembur bagai kuda." Koko mengusap surai y/n.

Y/n hanya ber oh ria. Kemudian ia teringat tentang Akane-san yang tadi di bicarakan saat sarapan. Y/n memberanikan diri untuk bertanya ke Kokonoi.

"Ano... Kokonoi-san. Akane-san tu, siapa ya?"

Koko terdiam. Cukup lama. Membuat y/n jadi merasa bersalah. Tapi, sungguh, ia penasaran dengan Akane. Setelah terdiam cukup lama, macam nahan beraq. Akhirnya Koko mengeluarkan suara.

"Akane-san ya? Akane-san adalah cinta pertama ku." Koko tersenyum.

Y/n menatap Koko lekat. Dia bisa melihat kesedihan dan kerinduan yang mendalam dari mata Koko meski bibirnya terhiasi  senyuman.

"Dulu sih. Soalnya Akane-san sudah tiada." lanjut Koko.

Y/n terdiam. Menatap lilin yang ada di depannya. "Kokonoi-san, gomen. Aku tidak tahu." ucapnya sambil menunduk.

Koko hanya mendengus lalu mengusap surai y/n. "Tidak apa-apa itu masa lalu."

"Kalau sekarang, apa Kokonoi-san masih mencintai Akane-san?" Y/n menatap Koko kembali. Bola matanya beradu tatap dengan bola mata Koko.

"Hm, ntahlah. Hanya hatiku dan Tuhan yang tau."

"Tapi, yang pasti. Sekarang aku menemukan kebahagiaan ku sendiri."

Kokonoi menangkup pipi y/n. Menatap kedua iris matanya lekat-lekat. "Y/n, Terima kasih. Kau sudah hadir di hidupku."

Mata y/n membesar, Koko memang lebih sering tersenyum padanya daripada Sanzu yang cuek bebek. Tapi, senyuman yang Koko berikan ke y/n kali ini berbeda. Senyumannya benar-benar sangat.... ah tak bisa dijelaskan.

"Kokonoi-san, aku tidak melakukan apa-apa loh" Y/n memegang tangan Koko yang ada di pipi kanannya.

Sembari tersenyum Koko menempelkan jidatnya ke jidat y/n. Tangan kanan Koko memegang kepala y/n bagian belakang. Koko memejamkan matanya. "Tidak, kau melakukan hal yang sungguh luar biasa. Kau telah mengisi hatiku yang telah lama kosong dan kesepian ini, y/n. Arigato"

✰❛ 𝙩𝙗𝙘; ❀❜

Ciatt ciatt
Siapa yang sayang Koko cium duit (☞ ͡ ͡° ͜ ʖ ͡ ͡°)☞
Kasian ga sih babi nya jadi jadi nyamuk ╥﹏╥
Untuk babi sabar ya. Kamu cuma alat Koko buat menghasilkan duid. Jangan berharap lebih.
Untuk klen para readers tunggu next updatenya yaa v( ̄∇ ̄)v
HAPPY READING GENGS˙˚ʚ(´◡')ɞ˚˙

「𝙆𝘼𝙈𝙋𝘼」▹ʙᴏɴᴛᴇɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang