𝙱𝚘𝚕𝚊 𝚂𝚊𝚕𝚓𝚞

3.4K 502 149
                                    

°.✩┈┈∘*┈🌙┈*∘┈┈✩.°

Selimut tebal masih menyelimuti tubuh mungil seorang gadis calon pewaris yakuza. Suhu cuaca yang dingin membuat y/n malas untuk bangun dari tempat tidurnya yang empuk. Agaknya y/n lupa kalau dia sedang diculik.

Pintu kamar y/n terbuka. Kakucho masuk ke kamar y/n, menghampiri bidadari kecil yang masih berada di alam mimpinya. Terlihat wajahnya yang putih nan kawaii yang tengah terlelap dalam damai.

Deg

"Tahan Kakucho. Kau ke sini hanya untuk membangunkan y/n. Bukan membangunkan yang lain"

Kakucho duduk di pinggir tempat tidur y/n. Menyingkirkan beberapa anak rambutnya yang menutup wajah wangy nya.

"Y/n, ayo sarapan. Semua sudah menunggu di bawah." Kakucho mengusap pelan surai y/n.

Y/n mengedipkan matanya. Menatap insan yang membangunkannya. Ia duduk, masih mengedipkan matanya sambil menguap. Kakucho yang melihatnya mendengus geli.

"Masih ngantuk ya?"

Y/n menatap kakucho. Ia mengangguk sembari mengusap matanya. Kakucho membantu y/n bangkit dari tempat tidurnya. Mengantar ke kamar mandi untuk cuci muka, lalu turun ke lantai bawah untuk sarapan.

"Ohayou, sunshine." sapa Mikey saat melihat y/n memasuki ruang makan.

Y/n membungkuk untuk mengucapkan salam. "Ohayou gozaimasu, minna-san."

"Ohayou, y/n-chan. Bangun tidur pun kau tetap kawaii ya." ujar Mochi.

Y/n tersenyum malu. Kemudian duduk di kursi kosong sebelah Sanzu. Semenjak kejadian itu, ia sudah mulai tidak takut lagi kepada Sanzu yang selalu memberikan tatapan seperti mau di headshot. Padahal sebenarnya Sanzu masih ingin meng headshot y/n. Meng headshot hatinya.

Mereka menyantap sarapan seperti biasa. Setelah selesai mereka berpamitan dengan y/n. Yah, seperti biasa lah.

"Y/n, hari ini kau ditemani Kakucho ya." ucap Mikey sembari menepuk-nepuk puncak kepala y/n.

"Y/n-chan kami pergi dulu ya." Ran melambaikan tangannya ke y/n.

✦ ·  ·  ·  · ──────────── ·  ·  ·  · ✦

Y/n tengah duduk menatap ke arah kaca besar yang memperlihatkan bagian luar mansion. Kakucho menghampiri y/n, ikut menatap ke arah pandangan y/n.

"Kau ingin bermain di luar?" tawar Kakucho. Peka ya om.

Y/n memandangi Kakucho. Kemudian mengangguk antusias. Dia benar-benar ingin bermain salju di luar. Kakucho tersenyum.

"Tunggu sini dulu ya, aku akan menyuruh maid membawakan jaket tebal, syal, dan sarung tangan untukmu."

Tak lama kemudian seorang maid datang membawakan semua yang tadi dibilang Kakucho. Setelah memakai semuanya, Kakucho menggandeng y/n keluar.

Di halaman depan, semua benar-benar putih bersih. Y/n langsung berlari jatuh ke timbunan salju. Mengepak-ngepakan keduanya tangannya. Kakucho yang melihatnya mendengus geli.

Kakucho menyusul y/n yang masih berbaring di timbunan salju. Melihat y/n yang memejamkan kedua matanya, menikmati terpaan angin musim dingin.

"Mau buat boneka salju?"

Mendengar suara Kakucho, y/n membuka kedua kelopak matanya. Bangkit dari timbunan salju, menatap ke arah Kakucho lalu mengangguk.

Keduanya menggulung salju agar menjadi sebuah bola yang besar untuk badan si snowman. Menumpuknya menjadi tiga tingkat. Lalu menepuk-nepuknya agar lebih halus dan padat.

"Aku jadi teringat masa lalu." ucap Kakucho tiba-tiba.

"Dulu ada seorang bocah berkulit gelap mengajakku bermain perang bola salju."

Y/n menyimak, tangannya tetap masih setia menepuk tubuh boneka saljunya.

"Kami membuat sebuah kastil salju. Katanya itu kastil negara kami. Haha." Kakucho tertawa ringan.

"Dia bilang dia yang akan menjadi rajanya dan aku akan jadi pelayannya. Bahkan ia juga menamai kerajaannya. Tenjiku. Nama yang konyol." Kakucho menatap langit-langit yang menurunkan butiran-butiran salju.

Y/n menatap Kakucho. Tangannya berhenti menepuk-nepuk badan si boneka salju. Y/n mengambil salju yang kemudian dibuatnya menjadi sebuah bola kecil.

Bukkk

Y/n melemparkan bola salju nya dan mengenai wajah Kakucho. Y/n lanjut membuat bola-bola salju lagi, kali ini lebih banyak. Ia lemparkan lagi ke Kakucho.

"Kakucho-san, kalau hanya berdiri diam begitu nanti kau kalah loh."

Kakucho tersenyum. "Haha, baiklah. Aku tidak akan kalah."

Bukannya balik melempar, Kakucho malah berlari mengejar y/n. Y/n yang kaget, langsung melangkahkan kaki secepatnya.

"Kakucho-san curang!" teriaknya.

Perbedaan kecepatan diantara keduanya membuat y/n tertangkap oleh Kakucho. Kakucho menangkap y/n dengan memeluk tubuhnya dari belakang. "Arigatou, Hirai y/n" bisiknya tepat di telinga y/n.

✰❛ 𝙩𝙗𝙘; ❀❜

Om yang satu ini main peluk-peluk aja yah (♥ω♥)
Btw, ini tugas napa tiba-tiba jadi banyak banget sih, huhuhu
Moga aja ga ada halangan buat update chapter lanjutannya (T_T)
P

okoknya ditunggu aja yah next chapter nya ( ͡ ͜ʖ ͡ )
HAPPY READING GENGS ٩( ᐛ )و


「𝙆𝘼𝙈𝙋𝘼」▹ʙᴏɴᴛᴇɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang