°.✩┈┈∘*┈🌙┈*∘┈┈✩.°
Seberkas sinar mentari masuk melalui celah-celah jendela kamar seorang wanita bersurai senada dengan sinar itu.
Sebuah lengan masih mendekap erat pinggang y/n hingga membuatnya kesulitan untuk bangkit. Dengan terpaksa, y/n memindahkan lengan Mikey perlahan agar tak membuat Mikey bangun.
Kaki y/n melangkah perlahan keluar kamar, menuruni satu persatu anak tangga menuju ke ruang makan.
Seorang pria dengan piayamanya dan sebatang rokok duduk menghadap keluar, menikmati pemandangan indah yang tersaji dihadapannya.
"Akashi-san?" Y/n mendekatkan diri. Ikut melihat pemandangan pagi yang sepertinya menarik perhatian Akashi.
"Oh, Y/n-chan ya? Kemari lah." Akashi menepuk kursi yang ada di sebelahnya.
Y/n duduk tepat di sebelah Akashi. Menyandarkan punggungnya sembari menikmati cahaya matahari pagi bersama dengan om gudluking berduit wangy wangy.
"Apa yang lain sudah bangun? Setelah sarapan kita akan segera pulang." tanya Akashi yang dibalas gelengan oleh wanita disebelahnya.
"Aku tidak tau. Kalau Mikey-san masih tidur."
Akashi terkekeh. "Mikey tidur denganmu ya? Kalau begitu suatu saat, aku boleh juga dong tidur denganmu?"
Y/n yang mendengar kalimat Akashi lantas mencubit pinggangnya membuat si korban pencubitan itu mengaduh.
"Wah, pagi-pagi sudah mesra-mesraan saja."
Tiba-tiba saja Ran sudah berada di belakang mereka berdua. Menggenggam segelas susu hangat yang sudah separuh gelas.
"Oh. Ran. Yang lain sudah bangun?" Akashi ke arah Ran. Yang ditatap hanya menunjuk ke arah rekan-rekannya yang nyawanya masih belum full.
Rindou mendekat ke arah y/n, meletakkan dagunya di bahu y/n dan memeluknya. Y/n mengusap-usap surai dwi warna milik Rindou.
"Rindou-san, aku mau ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Bisa tolong lepaskan sebentar?"
Tidak mengindahkan kata-kata y/n, Rindou malah semakin mendusel ke ceruk leher wanita yang dipeluknya.
"Woy, anak manja. Lepaskan y/n. Kau tak mau sarapan?" Ran menarik kerah piyama Rindou. Pelukan pun mulai renggang. Rindou mendecih pelan, menjauh dari y/n.
Melihat interaksi dua bersaudara itu, y/n hanya tertawa pelan.
"Y/n-chan, ku bantu membuat sarapan ya?" Kakucho menghampiri y/n yang telah berada di dapur memegang sebuah teflon.
"Kakuchou-san! Boleh. Tolong buatkan susu hangat ya." sahut y/n dengan riang.
Kakchou mengangguk dan mulai membuat beberapa susu hangat dan y/n yang beradu dengan teflon dan bahan-bahan lain untuk membuat pancake.
Setelah semua siap tertata rapi di meja makan. Mereka mulai menyantap sarapan hasil dari jari-jari lentik y/n.
"Selesai sarapan, berkemaslah. Kita akan langsung pulang." perintah Akashi. Udah kek bapak-bapak njir.
Om-om bonten dan y/n, telah siap menunggu Mochi yang membawa mobil mereka di depan villa. Sesampainya Mochi dengan mobilnya di depan villa, mereka mulai memasukkan barang-barang dan masuk ke mobil.
Y/n duduk di tengah-tengah Koko dan Mikey. Sepanjang perjalanan, Mikey memeluk pinggang y/n dan menyandarkan kepalanya di bahu wanita bersurai kuning itu.
Melihat Mikey yang begitu nyaman bersandar di bahunya dengan mata yang terpejam, membuat y/n ingin bersandar juga.
Akhirnya y/n bersandar di bahu Koko sambil memejamkan matanya. Koko yang merasakan bahunya sedikit berat, menoleh ke pelaku yang membuat bahunya sedikit terbebani.
Koko tersenyum, tak masalah bahunya berat. Asalkan dapat melihat wajah cantik nan damai milik wanita yang ia sayangi membuat hatinya sangat bahagia.
Tangan besar Koko mulai mengusap-usap pelan rambut beraroma mint fresh yang membuat hidungnya candu. Tidak seperti shampoku yang bau obat, ewh.
Akhirnya mereka sampai di kediaman bonten. Koko membangunkan y/n dan juga Mikey. Mereka keluar mobil dan mengambil barang masing-masing.
"TADAIMAAAAA!" teriak y/n sangat sangat bersemangat.
"Hahaha, Y/n-chan kau sangat bersemangat sekali. Apakah sebahagia itu pulang?"
Y/n membalikkan badannya, menatap om-om bonten yang dulu pernah menculiknya dengan tatapan teduh.
"Tentu saja. Karena kalian rumahku. Tempatku untuk singgah. Tempat dimana aku dapat merasakan kenyamanan dan kasih sayang."
"Aku menyayangi kalian." Y/n tersenyum, senyuman penuh dengan ketulusan dan cinta.
Om-om bonten itu langsung berhamburan memeluk y/n, membuat wanita itu sedikit kewalahan.
"Kami juga menyayangi mu Y/n-chan."
"Jangan pernah tinggalkan kami lagi, Hirai Y/n."
"Kami semua mencintaimu."
Dan Y/n pun mendapat kecupan hangat di pipinya dari pada om-om bonten good looking yang sangat wangy.
Spesial chapter - Beach 3
✰❛ 𝙚𝙣𝙙; ❀❜HAYYY HAYYY
Maaf banget up nya lamaaa
Akhir-akhir ini lagi banyak tugas+ulangan karena bentar lagi sekolahku ujian ╥﹏╥
Aku putusin buat fokus dulu sekolah, sampai lupa udah lama ga up book (>︿<。)
Moga klen tetap masih enjoy yahhh bacanya
HAPPY READING GENGS (≧∇≦)/
KAMU SEDANG MEMBACA
「𝙆𝘼𝙈𝙋𝘼」▹ʙᴏɴᴛᴇɴ
Roman pour Adolescents❒𖥻ꦼꦽ➮ "𝘢𝘱𝘢 𝘫𝘢𝘥𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘢𝘯𝘨𝘨𝘰𝘵𝘢 𝘣𝘰𝘯𝘵𝘦𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘩𝘢𝘴𝘪𝘭 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘴𝘶𝘱𝘦𝘳 𝘬𝘢𝘸𝘢𝘪𝘪" ๑՞. //ᵂᴬᴿᴺᴵᴺᴳ/ ooc /harem / konyol?/ drama // 𝘏𝘈𝘗𝘗𝘠 𝘙𝘌𝘈𝘋𝘐𝘕𝘎 ⃦ꦦꪳ՚ ៚...