Say His Name!

224 55 51
                                    


haiii, kalian pada bacanya malem-malem atau pagi?


-selamat berteori-


22.58 -walkie talkie-

"Kita ikuti peraturannya. Bunuh sang pelaku dan keluar dari sini."


Lucas membelalakan mata saat mendengar ucapan itu keluar dari mulut Xiaojun. Dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang dikatakan temannya itu. Lucas ingin mengucapkan kata-kata pembelaan, tapi seakan ada yang menahan dirinya. 

"Kun, Hana, kalian masih disitu?" tanya Hendery dari walkie talkie nya dengan tone suara yang rendah. 

Sebelum ada jawaban, terdengar bunyi statistik terlebih dahulu dari walkie talkie tersebut kemudian mereka mulai bisa mendengar suara Hana, "Y-Ya.. Kami masih disini," ujarnya dengan suara bergetar entah kenapa. 

"Datang ke.." Hendery menggantungkan kalimatnya dan melihat ke sekeliling, "Ruang perpustakaan di lantai satu. Aku akan menunggu kalian di luar," 

"Kami akan segera kesana," balas Hana lagi kemudian ruangan itu diselimuti kesunyian yang menegangkan.


Hendery memijat keningnya dan menghela napas panjang, dengan emosi yang meluap dia memutar tubuh besar Lucas dan meraih kerahnya.

BUGH!

Tinjuan berhasil mengenai pipi Lucas yang mulus dengan sangat keras, meninggalkan bekas luka pada ujung bibir laki-laki itu. Xiaojun melihat mereka berdua seperti membiarkannya.

Lucas terlihat marah, dia mendorong tubuh Hendery sungguh kuat sampai yang didorong terjatuh ke lantai. Lucas mencengkram kerah baju Hendery dan bersiap melayangkan tinjuan pada wajah temannya itu. 

Xiaojun juga sudah melangkah ke arah mereka berdua untuk melerai namun langkahnya tertahan karena melihat kepalan tangan Lucas yang tertahan di udara.

"Ada apa? Kau takut?!" Hendery bertanya dengan suara remeh, "Bunuh aku! Itu yang kau mau, bukan?! BUNUH AKU SEKARANG JUGA!" teriak Hendery. Lucas yang berada di atasnya menunjukkan raut wajah bersalah.

Lucas mengeratkan kepalan tangannya. Kemarahannya mencoba dia pendam, "Sial!" umpatnya lagi untuk entah yang ke berapa kali. Dia berdiri dan menjambak rambutnya frustasi. 

Lucas menarik napasnya dalam-dalam, "Dengar aku. Aku melihat kematian Lia dengan mata kepalaku sendiri, dia.. dia- Argh! Aku bersumpah aku tidak akan melakukan hal seperti itu pada Lia, kumohon." mata Lucas digenangi oleh air. Sungguh keadaannya juga sangat kacau sekarang. 


Ceklek!


Mereka semua menoleh ke arah pintu yang dibuka dan menunjukkan sosok Kun dan setelahnya Hana. 

"Oh, shit." Hana yang baru masuk langsung menutup mulutnya saat melihat mayat Lia. Sedangkan Kun masuk dengan wajah datarnya yang terlihat menjengkelkan.

"Ada apa?" tanya Kun.

"I-Itu.. Lia, dia- Ya, tuhan, dia benar-benar m-mati?" Hana menghampiri mereka lalu menatap ke arah Lucas dengan tatapan penuh tanya. 


Xiaojun berjalan ke arah pisau yang tadi di lempar Hendery, letak pisau itu tidak terlalu jauh darinya. Tatapan Xiaojun beralih ke arah Hendery saat pisau tersebut sudah ada di tangannya, "Kau ingin melakukannya?"

WALKIE TALKIE|JUNG JAEHYUN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang