Sudah siap kah kalian???????
Play the song above on loop!!
-selamat berteori-
-12 May 2025-
-20.55-Kegelapan masih menyelimuti seluruh ruangan.
"Hyung..." lirih Yangyang dengan suara yang bergetar. Dia seperti terisak ketakutan dan waspada.
"Jangan bergerak, kita akan terpisah jika terus bergerak." itu suara Kun. Mereka tidak bisa melihat satu sama lain. Keadaannya benar-benar gelap gulita. "Keluarkan handphone kalian dan nyalakan flashlight," perintah Kun sambil mengambil handphonenya juga dari dalam saku.
"Handphoneku tidak bisa menyala," saut Hendery.
"Punyaku juga," tambah Xiaojun.
"Ponselku juga tidak berfungsi." Hana.
"Punyaku baterainya habis dari tadi." dan terakhir Lucas.
Kun mencoba memencet tombol power di handphone nya, tapi tidak ada yang terjadi. Handphone nya juga mati. Ketegangan dapat terasa semakin jelas di tengah-tengah mereka saat ini.
"Hyung..." itu suara Yangyang lagi.
"Ada apa, Yangyang?" tanya Kun sambil mencari-cari asal suara si bungsu.
"Hyung.." suara Yangyang seperti ingin menangis saat ini. Dia benar-benar ketakutan sepertinya.
"Yangyang, jangan bergerak kemana-mana. Kau akan baik-baik saja." Kun berusaha menenangkan Yangyang sebisa mungkin, walaupun dirinya juga terdengar cemas.
Yangyang terisak, "Hyung.. sepertinya ada seseorang yang memegang kakiku..."
Mereka semua tertegun mendengar perkataan Yangyang. Tidak ada yang berbicara. Kun berpikir dengan cepat, tapi tidak ada yang terlewat dipikirannya sekarang. Dia terlalu panik.
"H-Hyung, dia meremat pergelangan kakiku," lanjut Yangyang dengan suaranya yang gemetar. Sekujur tubuhnya kaku dan membeku. Dia tidak berani bergerak.
Baru saja Xiaojun ingin membuka suaranya, niat itu sudah dihentikan oleh suara Yangyang.
"Dia pergi," ucap Yangyang dengan suara lega, "Tidak ada yang memegang kakiku lagi." bisa terdengar Yangyang dan yang lain menghela napasnya. Suasana mencekam yang tak kunjung reda masih membuat jantung mereka berdegup kencang.
"Yangyang, terus bersuara. Aku akan mencoba berjalan ke tempatmu." kali ini Xiaojun yang bersuara. Sedangkan Hendery di sebelahnya sibuk mengutak-atik handphone yang ada di tangannya dengan harapan bisa kembali menyala.
"Tak perlu. Sudah ada Hana disini," balas Yangyang. Pernyataan itu mengundang kerutan pada setiap dahi mereka.
"Dari mana kau tau itu Hana?" Kun bertanya dengan suara yang sedikit was-was.
"Dia tadi memegang bahuku, dan tangannya seperti perempuan." Yangyang menjelaskan tanpa ada rasa curiga sedikitpun.
"Tapi Yangyang," itu suara Hana, dan suara itu jauh dari pendengaran Yangyang, "Aku tidak beranjak kemanapun dari tadi."
"H-Huh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WALKIE TALKIE|JUNG JAEHYUN✓
Fiksi Penggemar[BUKU KEDUA] [INGAT, SETIAP DETAIL ITU PENTING] Kalian kira perjalanan mereka sudah selesai? SALAH BESAR! Setelah keluar dari penjara, Haechan akan beraksi lagi. Dia akan mencari cara yang lebih keji untuk perburuan manusia kali ini. Apakah semuanya...