He

753 141 43
                                    


Maaf baru update huhuu
Wattpad ku error dari kemaren T_T

NOTE:
Hana = Minhyung 



-selamat berteori-


-21 April 2020-


"Tunggu tunggu tunggu! Otakku tidak bisa bekerja sekarang." Lia memegang kepalanya dengan kedua tangan.

Mereka berdua sekarang berada di atap sekolah setelah mengobati tangan Lia.

Minhyung -dalam wujud Hana menjelaskan kepada Lia bagaimana ini semua terjadi. Tapi tetap saja Lia tidak bisa mengerti.


"Oke, jadi kau adalah 'bayangan' yang terpisah dari tubuh aslimu, dan akhirnya kau TIDAK SENGAJA masuk ke tubuh Hana tadi pagi. Dengan kata lain, kau ini arwah?" ucap Lia mencoba merangkum semua yang di katakan Minhyung.

Lia menghembuskan nafas untuk yang kesekian kalinya. Dia menatap orang di hadapannya itu dengan tatapan tajam.

"Kenapa kau tidak tetap berkeliaran saja sebagai arwah?" tanya Lia bingung.

Minhyung menggelengkan kepalanya, "Arwah tidak sama seperti 'bayangan'. Manusia tidak bisa melihat arwah secara kasat mata, tapi 'bayangan' bisa. Akan sangat berbahaya jika 'bayangan' tidak memiliki tubuh. Tenaga kami seperti akan dikuras terus menerus." ucapnya.

"Jika tenaga kami habis, kami akan menghilang."  lanjut Minhyung.

"Untuk selamanya?" tanya Lia.

Minhyung mengangguk lagi, "Untuk selamanya."


Lia terlihat berpikir, "Tapi setelah kau menemukan tubuhmu yang asli, kau akan meninggalkan Hana kan?" tanyanya.

"Tentu saja." balas Minhyung.

Keadaan menjadi hening diantara mereka berdua. 


"Jadi, aku harus memanggil mu Minhyung atau Hana?" Lia membuka suaranya.

"Kalau kau tidak terbiasa, panggil aku Hana saja." ucapnya. 

"Baiklah." Lia mengangguk.



"Apakah dia selalu seperti itu?" tanya Hana tiba-tiba.

Lia menengok, "Siapa? Seyeon?" Hana mengangguk menjawab pertanyaan Lia.

Lia menghembuskan nafas untuk yang kesekian kalinya, "Aku tidak pernah ingin membicarakannya. Rasa sakit dan kesal itu akan muncul lagi disini." dia memukul-mukul dadanya.

Ya, Hana masih bisa ingat betapa gemetarnya tubuh Lia ketika Seyeon memanggilnya. 


"Dia bukan seorang murid yang pantas dilindungi, dia adalah psikopat. Dia membunuh orang dengan kata-katanya." Lia terlihat lebih murung dari sebelumnya, dia memainkan jari tangannya.

"Maksudku, bagaimana dia bisa begitu kejam?" protes Lia. Hana bisa melihat matanya yang berkaca-kaca.


Ini aneh. Dia terlihat takut namun marah di waktu yang sama. Batin Hana.


Keadaan menjadi sunyi kembali, sampai terdengar suara dari speaker sentral.

WALKIE TALKIE|JUNG JAEHYUN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang