[BUKU KEDUA]
[INGAT, SETIAP DETAIL ITU PENTING]
Kalian kira perjalanan mereka sudah selesai?
SALAH BESAR!
Setelah keluar dari penjara, Haechan akan beraksi lagi. Dia akan mencari cara yang lebih keji untuk perburuan manusia kali ini.
Apakah semuanya...
teman-teman bagaimana kabarnya minggu kemaren aku tinggal ngilang?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-selamat berteori-
-12 May 2025- -21.46-
"Jaehyun hyung.. benar-benar melakukan itu?" Mark terdiam setelah mendengar cerita Jungwoo.
Jungwoo mengangguk, "Ya, dan sampai sekarang, aku masih belum berani untuk menyerahkan bukti ini," ujar Jungwoo sambil mengangkat pecahan kaca yang berlumuran dengan darah kering.
Mark melihat ke arah Jungwoo. Banyak pertimbangan yang memenuhi pikirannya saat ini.
"Biar aku saja," ucap Mark akhirnya. Jungwoo melihat ke arahnya, "Biar aku yang menyerahkan buktinya." Tangan Mark menjulur ke depan meminta pecahan kaca itu.
Jungwoo berpikir sebentar lalu menghela napas. Aku benar-benar tidak ingin menaruh Mark dalam bahaya. Batin Jungwoo. "Aku percaya padamu." Namun kata-kata itu yang keluar dari mulut Jungwoo. Dia menyerahkan pecahan kaca itu dengan raut wajah penuh harapan.
Mark berdiri dan Jungwoo pun ikut juga, "Tolong jaga dirimu, Mark."
Anggukan diberikan oleh Mark. Dia meyakinkan Jungwoo dengan tatapannya, "Aku pergi duluan," ucap Mark seraya melangkah keluar dari bangsal itu. Netra mereka bertemu saat Mark berniat untuk menutup pintu bangsal Jungwoo. Dan setelah itu, dirinya langsung bergegas pergi ke kantor polisi.
----
22.15
Sebelum masuk ke kantor polisi, Mark mencoba menghubungi Kun untuk menanyakan dimana posisinya saat ini. Namun sudah lebih dari lima kali mencoba, kelima-lima sambungan itu sama sekali tidak dijawab.
"Fuck! Pasti terjadi sesuatu," umpat Mark.
Kemudian Mark berlari secepatnya ke arah pintu masuk kantor polisi. Dia menengok kesana-kemari untuk mencari keberadaan Detektif Jeon.
"Mark?"
Mark menengok ke arah sumber suara yang memanggil namanya. Detektif Jae, salah satu tim Detektif Jeon.
"Oh, Detektif! Kau lihat Detektif Jeon?" tanya Mark terdengar buru-buru.
Detektif Jae terlihat berpikir, "Seingatku tadi dia bilang ingin ke makam ayahnya," jawabnya.
