Embun pagi

3.1K 142 25
                                    

Hi, mohon supportnya dengan click bintang ya !

happy reading!

.

"Assalamualaikum warrahmatullah, Assalamualaikum warrahmatullah"

Kayla melakukan kewajibannya, untuk beribadah sebelum pergi ke sekolah. Ibu Kayla tidak pernah lupa untuk mengingatkan anak kesayangannya ini untuk beribadah. Setelah kepergian ayah Kayla dua tahun lalu, ibu Kayla memilih untuk bekerja di dalam toko kue milik temannya.

Kayla tersenyum melihat sang ibu yang tengah menyiapkan sarapannya di meja makan, roti dengan selai kacang serta segelas susu untuknya.

"Sayang, ayo makan dulu. Ibu hari ini berangkat lebih pagi, banyak pesanan kue di sana. Jangan lupa kunci pintu ya" Ucap Kirana. Ia mengecup kening putri kesayangannya "Hati-hati berangkat sekolahnya, belajar yang benar" Tambah Kirana.

"Iya bu, hati-hati di jalan," Jawab Kayla dengan senyum manisnya.

Melihat ibu sudah keluar dari rumah ini, rasanya sunyi. Pikirannya terbang mengingat kenangan indah saat bersama ayah dulu.

.

"Ayah!" Teriak Kayla. Saat itu, hari dimana ia memenangkan lomba cerpen yang ia tulis. Membawa sertifikat dan piala dengan bangga yang akan ia tunjukkan kepada pahlawannya, ayah.

"Wah anak ayah hebatnya, kamu menulis cerpen lagi? Kali ini apa judulnya nak?" Ayah bertanya dengan wajahnya yang sangat senang.

"Kecewa"

Andi menatap anak gadisnya itu, mengapa harus kecewa? Cerpen yang Kayla tulis selalu berjudul dengan ceria. Tapi kali ini? Mengapa?

Andi mengelak semua pikirannya, berandai tidak ada yang terjadi pada gadis berusia 14 tahun itu.

-

Kayla tersenyum mengingat hal itu, memandang cerpen berjudul ' Kecewa ' yang selalu ia selipkan di dalam tas nya. Ia tersadar akan lamunannya, memilih untuk pergi ke sekolah.

.

Pagi ini matahari terbit sangat cerah, seolah tahu bahwa sekolah Nusa Bangsa akan mengadakan upacara wajib. Jelas saja banyak murid yang masuk terburu buru, yang datang terlambat akan pasrah untuk menunggu depan gerbang sampai sekolah selesai atau memilih memanjat dinding belakang sekolah.

Kayla berjalan dengan senyuman manisnya ia melirik ke parkiran berharap teman satu satunya itu datang hari ini, tidak bolos seperti biasanya. Matanya menyusuri parkiran, melihat motor metik yang terparkir milik temannya. Senyumnya mengembang, lalu ia lari ke dalam kelas.

" Kayla, cepat taro tasnya! " Perintah Aca, sahabat yang sangat ia percayai

" Iya sebentar dong, upacara masih 20 menit lagi, santai aja kali! " Jawab Kayla sambil terus jalan menuju mejanya, mengambil topi dan menyusul Aca di koridor.

" Lo tau kak Tian?, " Bisik Aca

Kayla mengingat kejadian semalam, dimana ia bertukar cerita dengan Tian, Kakak kelasnya. "Hah? Oh iya tau! Kenapa?" Pungkas Kayla menepis pikirannya.

"Katanya pacarnya selingkuh. Gila! Modelan Kak Tian gitu diselingkuhin, selingkuhannya secakep apa sih emang " Seru Aca

Kayla mendengarnya tidak terkejut, mengingat kejadian semalam. Bagaimana Tian menceritakan kisahnya. "Bisa aja modelannya secakep Na Jaemin! Tentu aja mau" Ujar Kayla. Berharap temannya mengganti topik pembicaraan ini, sungguh ada perasaan berbeda sejak semalam.

"Jaemin lagi Jaemin lagi, beda agama inget!" Ucap Aca diselingi tawanya

Kayla menatap sahabatnya sinis, mengapa harus disadarkan dengan hal seperti ini sih? Namun ada hal yang dipikirkannya lebih dalam lagi, siapa yang menyebarkan berita tentang Tian?

Ting! Ting!

WhatsApp

Loml!.
online

Pgi

Gabisa plg bareng, ad latihan.

It's okey babe, semangat!!
Read.

Lagi dan lagi, kekasihnya itu hanya membaca pesannya. Padahal Rangga sendiri dikenal dengan sosok yang ramah, bukan dingin seperti ini. Kalau bosan ya bilang saja, jangan tiba tiba berubah seperti ini.

A/n

Haloo semuaa! Sorry banget kalau kepanjangan, aku sedikit khawatir hehe. Anw, ini kedua kalinya aku mencoba buat cerita. Mohon bantuannya jika ada hal yang perlu diubah ya! Terima kasih telah membaca

LENGKARA (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang