Rahasia

582 34 0
                                    

Ia menatap sosok yang ada disampingnya saat ini, Kayla merasa bingung belakangan ini, tidak pernah ia melihat Kristian sebahagia ini sebelumnya.

Kini sikapnya mulai dingin kepadanya mulai terasa, apakah saat ini waktu untuk Kayla melepaskan Tian sepenuhnya?

Kenapa sikap lo seakan menginginkan gue untuk menjauh?

"Kay?"

Kayla tersadar akan pikirannya, memberi senyuman kecil kepada Tian, Mencoba memahami tatapan matanya. Mata yang dulu teduh menatapnya, kini seolah biasa saja.

"Gue sama Aca duluan ya, Kak. See you."

Aca menyadari kalimat akhir dari Kayla, memang dirinya sudah sering mengucapkan hal tersebut. Namun, kali ini rasanya berbeda. Ucapan selamat tinggal, yabg terasa akan pergi untuk selamanya.

Aca menarik nafasnya, mencoba menatap teman disebelahnya yang berjalan dengan lesuh. "Gue boleh kasih tau lo akan suatu hal, Kay?"

"Tentang?" Kayla melirik Aca sekilas, berusaha mengembalikan semua tenaganya.

"Kristian"

"Again? Seiring berjalannya waktu, gue mulai muak sama dia, Ca"

Kayla menaruh tasnya, bersandar ditembok samping tempat duduknya. Mempersilahkan Aca untuk duduk disampingnya, agar mendengarkan keluhnya saat ini.

"Gue seakan terjebak dalam labirin, hubungan gue sama Kak Tian aja ngga ada  tapi kenapa rumit banget?"

Aca menganggukan kepalanya, menandakan ia setuju dengan temannya ini.

"Dulu sikap dia seakan ngga mau gue pergi dari hidupnya, but now? Dia seolah ngga peduli sama gue"

Aca mendengus kesal, ia benar benar membenci Tian sekarang.

"Kalau lo mau tau hal yang gue maksud tadi, gue rasa bisa tanya sama Kak Bagja atau Aji deh Kay"

"Buset! lo manggil Tian ama Bagja pake 'kak' sedangkan sama Aji ngga?"

Kayla tersenyum, menaik turunkan alisnya. "Sedeket apa tuh sama Aji?"

"Diem, jangan sampe lo gue tumbuk"

Obrolan ringan terus berjalan antara Aca dan Kayla. Walau mulutnya kini berbicara, namun pikirannya tengah memikirkan banyak hal, ujian yang sebentar lagi datang hingga masalah percintaannya yang tak kunjung usai.

*

+62xxxxxxxxxxx
Online

Mau gue kasih tau tentang Tian?

Gue tau lo butuh info tentang dia kan?

Kalau emang lo mau, balas chat gue secepatnya.

Kayla menyeritkan dahinya, orang yang baru saja mengirimkannya chat ini menambah beban pikirannya lagi.

Udah kayak orang nawarin pinjaman aja.

Kayla mengetukan jarinya ke meja yang ada didepannya berpikir keras haruskah ia menerimanya atau tidak.

+62xxxxxxxxxxx
Online

Lo siapa?

Gue ngga ada uang, kalau gratis mau.

Lantai 4, gue tunggu sekarang.

LENGKARA (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang