Tengah

533 33 2
                                    

Kristela meraih jepit rambut didalam tas, jepit rambut dengan motif kupu kupu kecil yang terukir manis disana.

"Kak Tian pasti suka liat gue" Ia dengan bangga melihat dirinya dicermin.

Ia meraih kertas dengan nama Tian yang ia tulis tangan, membawa botol air minum yang ia sediakan untuk Tian saat bertanding nanti.

Langkahnya terarah dilapangan indoor untuk melihat kekasihnya bertanding, tatapan tidak suka dari orang lain terus ada padanya, namun Kristela tidak peduli.

"SEMANGAT KAK TIAN!!" Teriak Kristela.

Teriakan Kristela dapat membuat Tian menatapnya.

"Semangat" Ucapnya lagi dengan senyuman dan menunjukkan kertas yang ia tulis.

Tian memfokuskan pandangannya dengan jepit yang digunakan Kristela, persis seperti yang Kayla punya saat ia kelas 10.

Ia membuang pandangannya kearah pintu masuk, berharap melihat Kayla saat ini.

Kenapa gue susah untuk lupa sama lo, Kay.

Kayla, Aca, dan Aji yang datang dari pintu masuk dengan canda tawa mereka. Pandangan Kayla dan Tian bertemu beberapa saat, "Lo kenapa ngga bilang ada Kak Tian?" Tanya Kayla pada Aji.

"Bakat itu anak emang basket, masa lo ngga tau?"

Kayla memilih duduk sedikit jauh dari Kristela, Lagi pula Bagja dan Tian tidak satu tim saat ini.

Pertandingan dimulai, sorakan anak perempuan memenuhi lapangan tersebut.

Kayla dapat melihat Kristela yang sangat antusias mendukung Tian, ia menundukkan kepalanya, berharap ia dapat pergi saat ini.

"Gue yakin ngga fokus tuh Tian" Ucap Aji.

Ia menolehkan pandangannya kepada Kayla, "Ada lo dan Kristela sekaligus"

"Bacot lo Ji, diem dah" Aca melayangkan sedikit cubitannya pada Aji.

babak merebutkan final memang susah diikuti, Kayla yakin itu. Saat ini ia mencoba mencari kehadiran Bagja di sekelilingnya.

Dalam istirahat babaknya, Kayla melihat Tian yang menerima banyak minum yang diberikan pendukungnya, tidak ada yang ia terima, meskipun Kristela yang memberikannya.

Ia memilih mengambil air yang disediakannya didalam tas, Kayla tersenyum kecil.

Andai sekarang gue masih bisa sama lo.

Kayla menguatkan hatinya, mencoba untuk tidak merasakan apapun saat melihat Tian.

Poin demi poin dicetak dari kedua tim, wasit telah memutuskan hasil. 12 MIPA 2 adalah pemenangnya, lawan Tian.

Aca menyadari Kristian berjalan mendekati bangku mereka, "Liat aja nih, mau apa lagi dia" Ucapnya.

Tian mendatangi Aji, mencoba untuk memberinya salam.

"Nice try, bro" Ucap Aji dengan tos ditangan Tian.

Tian hanya mengangguk dan terus mengatur napasnya, "Kapan bisa main lagi?" Tanya Tian.

Aji menyilangkan tangandi dadanya, "Basket sih ngga bisa, tapi futsal bisa diadu lah ya"

Tawa Tian terdengar saat ini, "Bagja mana? Jarang keliatan sekarang"

Aji tersenyum sinis, "Tanya Kayla coba"

Kayla yang mendengar namanya disebut hanya bisa menatap Aji kesal, "Ngga tau gue, sibuk kali" Jawabnya.

Tian mendekatkan langkahnya kepada Kayla, mengeluarkan jepit kecil yang ia genggam ditangannya sejak tadi.

Ia membuka telapak tangan Kayla, "Jepit lo masih di gue"

LENGKARA (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang