Happy reading!
*
Rara menatap mata Kayla, tersenyum remeh melihat wanita di depannya ini. "Gue tau saat ini lo dekat sama Tian"
Ia memajukan tubuhnya kearah telinga Kayla, membisikkan suatu hal yang dapat membuat Kayla penasaran setengah mati.
"Sayangnya, lo termasuk perempuan yang hanya dipermainkan Kristian."
Kayla menarik napasnya, berusaha menepis semua pikiran buruknya. "Lo niat kasih tau ke gue? Langsung aja bisa?"
Rara tersenyum.
"Lo yakin udah siap?"
Rara mengambil kursi yang sudah usang dan berdebu yabg tersusun di dalam gudang, meminta Kayla untuk duduk.
"Andai lo tau, kita berdua cuma perempuan yang hadir dan dianggap angin lalu sama Tian, Kay."
Rara tersenyum simpul, mencoba memejamkan matanya. Kayla yakin jika Rara juga merasakan sakit yang ia rasakan, bahkan lebih.
"Kristian masih belum bisa lupain cinta pertamanya, orang yang pertama kali menarik perhatian dia saat di Gereja" Ucap Rara
"Kejadian itu hampir terjadi 3 tahun lalu, lo bayangin 3 tahun dia menyimpan rasa itu, Kay." Rara tertawa kecil.
"Dia sosok yang buat Kristian rajin datang ke Gereja, bahkan saat dia sakit ngga pernah absen untuk datang"
Senyuman pahit terukir di keduanya.
"Lo tau alasan gue selingkuh? Gue ngga kuat sama Tian, dalam hubungan dia masih membahas cinta pertamanya, bandingin gue sama dia. Selalu beralasan Deja vu, gue seakan ngga dianggap"
"Lo dengerin gue ngga sih, Kay?" Ketus Rara
"Dengerin ini, lanjut aja" Jawabnya
"Sampai pada akhirnya gue mulai muak, dia selalu mau gue memenuhi semua ekspektasi yang ada dipikirannya. Gue harus smart dan perfect kalau jalan sama dia"
Rara tersenyum kepada Kayla, tatapannya seolah merasa bersalah atas kejadian beberapa bulan yang lalu ini.
"Nama perempuan itu Kristela, dia baru kelas 10 kabar dari Aji bakalan pindah kesini, bisa lusa atau minggu depan"
HAH?!
Kayla membulatkan matanya sempurna, kini ia menemukan semua jawaban dari pertanyaan yang ada dipikirannya. Gadis itu, yang membuat Kristian bahagia.
*
Kayla menatap Bagja dan mengambil air putih gelas yang ia taruh dikantung jaketnya, menatap mata Bagja dengan sayu, ia cukup lelah dan mengantuk.
"Kak Rara juga bilang, gue harus berhenti dan menjauh dari Kak Tian, gue juga mau tapi gue ngga bisa" Rengeknya.
"Harus banget ya masa lalu itu datang lagi ke dalam kehidupan kita saat ini?" Tanya Kayla
Bagja tertawa kecil, melirik taman yang terasa sunyi ini.
"Lo pasti paham Kay, masa lalu terkadang membuat masalah bagi sebagian orang. Tapi bagi orang lain lagi, ada yang belum bisa menyelesaikan dan belum bisa menerima masa lalu itu sudah selesai"
KAMU SEDANG MEMBACA
LENGKARA (end)
Teen FictionOrang bilang di dunia ini tidak ada yang mustahil, tapi dunia ini berarti lengkara untuk Kayla. Tuhan, terima kasih sudah menghadirkan sosok sebaik Kristian. Tapi, mengapa tidak ada yang seperti dia di dalam diri orang lain? Di dalam diri orang yan...