lim·er·ence /ˈlimərəns/ the state of being infatuated or obsessed with another person, typically experienced involuntarily and characterized by a strong desire for reciprocation of one's feelings.
『 ※ ※ ※ 』
"Halo, Om," sapa Harris segera setelah melihat pria paruh baya yang merupakan tuan rumah di hadapannya itu membukakan pintu.
"Mau jemput Gigi, kan?" tanya Joan yang sudah sangat paham. Sudah sekitar dua bulan Harris selalu mengantar-jemput Gigi ke sekolah. Bahkan kalau tidak dipertegas putrinya, mungkin ia akan berpikir keduanya sudah menetapkan status.
Harris tersipu mendengarnya, calon mertuanya ini peka betul. Jadi makin tidak sabar dia untuk menghapus kata calon di sana.
"Ayo masuk, anaknya di dalem lagi sarapan."
Joan berjalan ke ruang tengah dengan Harris di belakangnya. Gigi yang melihat itu segera memanggil Harris, "Ris! Ayo makan bareng."
"Gausah, aku udah sarapan kok."
"Udah lah, gak usah malu-malu gitu. Kalau udah makan ya makan lagi aja. Biar makin tinggi," dorong Joan asal dengan nada jahil.
Harris hanya menurut dan berjalan ke ruang makan, mendudukkan dirinya di sebelah Gigi.
"Nih, Den. Udah Mbak siapin loh."
"Wah kok cepet, Mbak?" herannya yang sudah disuguhi nasi dengan lauk pauk yang siap untuk segera dilahap.
"Non Gigi sendiri yang request, Den. Katanya buat dia porsinya double, eh ternyata buat Aden," jelas Mbak Ani menggoda majikannya.
"Ish, Mbak An gak asik," rajuk Gigi sambil terus menyuapi makanannya.
"Emang kenapa kalau aku tau? Malu ya ketauan perhatian," sahut Harris ikut menggodanya dengan mata memicing.
Joan gemas betul menyaksikan interaksi kedua remaja itu, hingga atensinya beralih pada layar ponsel yang menampilkan nama seorang wanita di sana.
"Halo, Her. Ada apa?"
"Jo, aku mau ngabarin kalau lusa aku bakal ke Jakarta. Mau buka cabang baru untuk butik aku disana dan rencananya sih mau dijadiin pusat aja, supaya aku bisa tinggal di sana. Tolong kasih tau anak-anak ya," jelas wanita di seberang sana. Hera, mantan istrinya.
Terlihat seulas senyum ia tampilkan kala mendengar kabar gembira itu. "Iya pasti aku sampein, semoga lancar ya kepindahannya."
"Makasih, Jo. Aku tutup ya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.