It's All Over

1K 169 49
                                    

Fugaku memang senang mencari masalah. Ia tak datang sendiri. Di belakangnya ada Karin dan juga beberapa ajudan. Membuat Sasuke berkeringat dingin karena kedatangan ayahnya sangat mencolok. Semoga Satsuki dapat mengendalikan kondisi di belakang sana.

Namun ternyata tidak...

Derap langkah dari belakang Sasuke terdengar jelas.

Mikoto dengan keingintahuannya dan juga kehadiran Fugaku, maka tamatlah Sasuke sekarang.

"Sasuke ada ap-" tanya Mikoto penasaran. Pertanyaannya terpotong ketika ia melihat seseorang yang jujur saja sangat ia rindukan. "Fu- Fugaku...?"

Terakhir kali melihat secara langsung ketika lelaki itu mengambil Sasuke saat bayi. Masih sama, walau wajah mulai berkeriput namun tetap terkesan tegas, dan dengan aura kuat. Masih seperti Fugaku yang ia kenal dahulu. Mikoto memiliki soft spot tersendiri dengan lelaki ini. Membuatnya terdiam. Agak sedikit membenci kenyataan bahwa masih saja ia terpesona dengan pembawaan mantan suaminya itu.

Panggilan Mikoto padanya terabai. Fugaku hanya melirik malas sebentar terhadap mantan istrinya, kemudian kembali berbicara kepada putranya.

"Istrimu membutuhkanmu," ucapnya singkat.

Istri? Mikoto agak sedikit bingung dengan ucapan Fugaku. Padahal Hinata selalu di sini, berada di dekat Sasuke. Mengapa Fugaku repot-repot mengingatkan?

"Karin?" panggil Fugaku, mengisyaratkan padanya untuk berbicara.

Seorang gadis berambut merah mendekat, berjalan menunduk ketakutan. Masih muda. Membuat Mikoto bertanya-tanya siapa gadis itu sebenarnya.

"Tak ingin memberi suamimu kabar bahagia?" ucapnya lagi.

Karin menatap Fugaku tak percaya. Apakah dia akan mengatakannya? Di hadapan Sasuke dan juga seorang wanita tua yang terlihat kebingungan?

Fugaku menatap tajam Karin, menegaskan bahwa Karin harus bicara sekarang. Tepat di hadapan Sasuke, tepat di hadapan orang-orang yang berpihak pada hubungan Sasuke dan Hinata. Lebih bagus lagi jika Hinata berada di sini.

.

"Tidak ada apa-apa, sungguh!"

Satsuki kewalahan mengejar Hinata. Mereka berdua sedang menggendong bayi masing-masing.

"Ada suara ramai di luar sana. Tidak ada apa-apa bagaimana? Aku harus memastikan sesuatu!"

Langkah Hinata semakin cepat meninggalkan Satsuki yang tertinggal.

Dari jauh ia dapat melihat Mikoto berada di balik pintu yang tak terbuka penuh. Berdiam diri di sana. Mendekat lagi, dan ia melihat Sasuke sedang berada di luar. Semakin dekat, dan mengamati... Hinata tak suka perasaan gelisah ini. Terutama ketika melihat Mikoto diam terpaku.

"K-kau harus pulang," ucap seorang wanita di luar sana.

"Tidak."

Hinata mendengar Sasuke menolak ajakan itu. Dirinya sedikit mendekat. Sepertinya ia tahu apa yang sedang terjadi di luar sana.

"A-aku hamil!"

Karin berteriak kencang. Semua orang mendengarnya dengan sangat jelas.

Sasuke tak percaya dengan apa yang Karin lontarkan. Ia tak pernah menyentuh Karin sejauh itu. Mustahil jika semua itu terjadi.

"Tidak.... Tidak mungkin! Kita tidak-"

"Nak, apa artinya ini?" tanya Mikoto meminta penjelasan terhadap Sasuke. Nadanya serak, takut menerima kemungkinan menyakitkan.

HislerimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang