Bab 58: Tidak Semengerikan Hati Manusiamu

833 60 0
                                    

Ji Yunhe menatap tangannya dengan tatapan kosong, dan bahkan melupakan rasa sakit yang hebat.

Tulang-tulang yang telah dicukur dari daging dan darah terbalik dan Ji Yunhe menjangkau lebih jauh ke bawah sinar matahari.

Semua bagian yang menyentuh matahari menjadi tidak lebih dari tulang. Dari sela-sela jari ke telapak tangan, dari pergelangan tangan bahkan ke seluruh lengan ....

Pemandangan aneh ini membuat Ji Yunhe bingung, dan rasa sakit itu tidak mengembalikan akal sehatnya. Dia tidak melihat matahari selama hampir enam tahun, dan saat ini, dia memiliki kerinduan tak berwujud untuk itu. Dia ingin menjelajahi matahari dengan tubuhnya, seolah-olah dia ingin menanggalkan daging dan membersihkan jiwanya.

Ji Yunhe bahkan mengambil langkah ke samping untuk memberikan paparan sinar matahari lebih banyak ke tubuhnya. Tapi sebelum langkahnya bisa mendarat, tangannya yang lain merasakan cengkeraman dan tarikan yang kuat oleh sesorang, dan Ji Yunhe sekali lagi kembali di bawah bayang-bayang luas Chang Yi.

Bayangan Chang Yi benar-benar menyelimuti Ji Yunhe dan mata Chang Yi bersinar di bawah sinar matahari, seperti permata tersembunyi di bawah laut biru yang dalam.

Chang Yi menangkup dagu Ji Yunhe dengan tangan dan memaksa Ji Yunhe untuk menatapnya. Tidak ada jejak pengendalian diri dan etiket yang tepat yang telah Chang Yi patuhi di masa lalu seperti saat berada di Lembah Pengendali Iblis.

"Apa yang sedang kamu lakukan?" Dia bertanya pada Ji Yunhe dengan nada suaranya yang tidak ramah dan sedikit gelisah. "Apakah kamu ingin bunuh diri?"

Ji Yunhe menatap Chang Yi. Ji Yunhe merasa bahwa Chang Yi marah, tapi dia tidak mengerti mengapa Chang Yi marah. Ji Yunhe tidak melepaskan diri dari cengkeraman Chang Yi, dia menatap Chang Yi tepat waktu, bahkan dengan sedikit senyum di bibirnya.

"Kenapa kamu marah?" Suaranya lemah, tapi kata-katanya jelas. "Kamu bilang, kamu ingin datang kepadaku untuk membalas dendam. Kamu masih menyimpan dendam terhadapku karena menikammu malam itu, kan? Jika itu masalahnya, kamu seharusnya senang bahwa aku mencari kematianku sendiri." Dia menatap Chang Yi dan bertanya lagi dengan cepat, "Kenapa kamu marah?"

Chang Yi memandang Ji Yunhe dalam diam untuk waktu yang lama, mendengarkan suaranya yang ceroboh, memperhatikan matanya yang malas, dan merasakan sikapnya yang tidak tertarik. Tangannya yang menangkup dagu Ji Yunhe meluncur turun ke lehernya, lalu Chang Yi mencondongkan tubuh ke dekat telinga Ji Yunhe, dan mengatakan padanya:

"Ji Yunhe, di masa lalu, hidupmu adalah milik Lembah Pengendali Iblis. Sebelum hari ini, hidupmu adalah milik rumah Master Agung. Dan mulai sekarang, hidupmu adalah milikku." Suara Chang Yi dingin. "Kamu tidak bisa mati kecuali aku menginginkan kematianmu."

Ji Yunhe mendengar kata-kata itu dan tersenyum: "Chang Yi, kamu menjadi sangat mendominasi dan sombong. Tapi ... ini juga cukup bagus."

Dengan begini, tidak banyak orang yang bisa dan berani menggertaknya lagi, kan?

Ji Yunhe mengangkat tangannya, menempelkannya di dada Chang Yi, dengan telapak tangan yang kuat, Ji Yunhe mendorong Chang Yi menjauh, dan kemudian berkata: "Tapi aku masih harus mengoreksimu. Hidupku adalah milikku sendiri. Selalu begitu dan akan selalu begitu. Baik dulu maupun di masa yang akan datang. Bahkan kamu tidak bisa mengklaim seperti itu."

"Kamu bisa berpikir seperti ini." kata Chang Yi. "Tapi aku tidak akan memberimu hak untuk memilih."

Setelah mengatakan ini, Chang Yi melambaikan tangannya, dan jubah hitam besar melilit Ji Yunhe, menghalangi semua sinar matahari darinya. Dia bahkan membuat segel ajaib di sekitar kerah sehingga Ji Yunhe tidak bisa melepasnya, hanya menyisakan mata Ji Yunhe yang terbuka.

Ji Yunhe merasa sedikit lucu. "Aku sudah di penjara selama hampir enam tahun tanpa sinar matahari. Apakah menurutmu sengatan matahari bisa membunuhku? Siapa di dunia ini yang bisa terbunuh oleh sinar matahari?"

Chang Yi melemparkan matanya ke samping. "Kamu bisa."

Dua kata ini membuat Ji Yunhe sepertinya telah melihat sekilas Chang Yi yang dulu dia kenal. Jujur, tulus, jelas dan langsung ke intinya.

Tiba-tiba Ji Yunhe ingin memberi tahu Chang Yi kebenaran tentang enam tahun yang lalu.

Ji Yunhe ingin mengatakan: Chang Yi, aku tidak mengkhianatimu, tidak meninggalkanmu, dan tidak ingin membunuhmu. Kamu bisa membenciku dan kamu bisa menyalahkanku karena membuat keputusan untukmu, tapi aku tidak pernah ingin menyakitimu ....

Ji Yunhe mencoba menjangkau dari jubah untuk menyentuh Chang Yi, tapi jubah yang disegel oleh segel ajaib itu seperti tali, membuat lengannya tidak bisa bergerak.

Ji Yunhe menghela napas tak berdaya. "Chang Yi, matahari tidak bisa membunuhku. Mungkin akan menyakitkan, tapi aku tidak bisa mati ...."

Tiba-tiba, tubuhnya bereaksi. Pupil matanya menyusut dan rasa sakit yang tajam keluar dari dadanya, semua kekuatan di tubuhnya diambil, seolah-olah jantungnya diremas oleh tangan yang tak terlihat, menyebabkan dirinya merasakan kesakitan. Ji Yunhe hampir tidak bisa meluruskan tubuhnya, sekuntum bunga ada di depannya. Ji Yunhe mengejang dan seteguk darah menyembur keluar dari mulutnya.

Ji Yunhe melihat darah di tanah dan merasakan detak jantungnya yang kacau. Akhirnya dia sadar—tubuhnya sekarang sangat lemah sehingga dia benar-benar bisa mati karena matahari ....

Mungkin dia bahkan akan mati di menit berikutnya.

Ji Yunhe bersandar di batu besar di bawah bayangan Chang Yi, terengah-engah untuk waktu yang lama. Ji Yunhe mengangkat kepalanya untuk melihat Chang Yi, dia tidak bisa melihat wajah Chang Yi dalam latar cahaya matahari, tapi dia bisa dengan jelas merasakan tatapan mata Chang Yi tetap di tubuhnya dan tidak menjauh.

"Chang Yi ..." katanya, "mungkin, kita berdua salah tentang hidupku .... Hidupku bukan milikmu, juga bukan milikku. Hidupku milik takdir ...."

Sekali lagi, Ji Yunhe didorong ke tepi antara hidup dan mati. Ji Yunhe tidak lagi merasa takut, dia hanya merasa absurd.

Seluruh hidup Ji Yunhe, dari awal hingga akhir, telah berada di bawah kendali orang lain selama ini seperti boneka. Dia dipegang oleh tangan tak kasat mata di belakangnya. Membiarkan dia melompat, membiarkan dia tertawa, membiarkan dia sedih, membiarkan dia hidup, dan membiarkan dia berjalan menuju kematian yang sepi, itu semua karena iseng.

Setiap kali Ji Yunhe merasa bahwa dia dapat mengendalikan hidupnya, takdir menamparnya dengan keras untuk membuatnya sadar dan membiarkan dia melihat bahwa harapan kebebasan yang dia inginkan begitu dekat, namun tetap berada di luar jangkauannya.

Ji Yunhe begitu kecil dan tidak berarti, jatuh dan hanyut tak berdaya di dunia yang luas ini, seperti rumput liar yang mengambang.

"Kebenaran" yang hampir tidak bisa dikatakan telah mencapai bibirnya, dia telan lagi.

Ji Yunhe bisa merasakan bahwa tubuhnya telah mencapai batasnya setelah enam tahun penyiksaan. Pertarungan sebelumnya dengan Putri Shunde mungkin merupakan sisa kekuatannya yang terakhir.

Masa depannya sekarang hanyalah jalan buntu.

Bagaimana Ji Yunhe masih bisa mengatakan yang sebenarnya pada Chang Yi?

Karena "pengkhianatannya", Ikan Ekor Besar yang tidak bersalah ini telah mengalami transformasi yang signifikan. Sekarang Chang Yi akhirnya bisa menghukum Ji Yunhe sebagai "pendosa", jika pendosa ini menceritakan semuanya pada Chang Yi lalu mati setelah itu, bagaimana Chang Yi harus menghadapinya?

Jika sisa hidupnya ditakdirkan untuk sesingkat ini, maka mungkin juga memanfaatkannya sebaik mungkin ....

Ji Yunhe berjongkok dan melihat darah hitam di tanah dan dengan suara serakbertanya, "Chang Yi, penampilanku sekarang pasti terlihat jelek dan mengerikan, kan?"

Chang Yi terdiam beberapa sesaat, lalu menjawab dengan suara rendah: "Tidak semengerikan hati manusiamu."

Ji Yunhe menundukkan kepalanya. Di bawah penutup jubah hitam, sudut bibirnya sedikit melengkung.

Jika menghukumnya bisa memberi Chang Yi keseimbangan batin dan kegembiraan, maka ...

... mudah-mudahan.

~~====~~

16/07/21

The Blue Whisper / 驭鲛记 [Terjemahan Indonesia] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang