Eye

44 9 0
                                    

Vote dan Comment ditunggu!!
Penulis perlu diapresiasi :)

Setelah kejadian di rumah sakit, Winter lebih sering menghabiskan waktunya disana untuk menemani Xavier.

Chiko yang mengerti kondisi pun, seakan tahu diri bahwa semaksimal apapun cara yang ia lakukan untuk menarik perhatian gadis itu, itu tidaklah mungkin.

"Ko, Lo mau ikut gue gak?" tanya Winter yang berjalan beriringan di kantin sekolah.

"Kemana?"

"Pulang nanti gue mau ke rumah sakit lagi, itu si Xavier.. tau gak sih-"

Winter pun mulai bercerita tentang Xavier sambil tersenyum penuh bahagia. Sedangkan Chiko? Seperti biasa tersenyum pahit, namun tetap mendengarkan gadis itu berceloteh ria.

"Jadi ceritanya Lo sama Xavier udah gak perang dingin lagi?" tanya Chiko sambil merangkul pundak Winter.

Sejenak Winter diam membantu karena perlakuan Chiko, namun tak mau ambil pusing; Ia tetap berjalan sambil tersenyum lebar dan kembali bercerita tentang Xavier.

Chiko yang melihat hal itu semakin membuat hatinya teriris, namun yang dilakukan hanya tersenyum kecut sambil mendengarkan gadis itu bercerita.

"Di otak Lo cuman ada Xavier doang ya? Lo liat kearah gue sekali kenapa?" batin Chiko kesal.

Sementara disisi lain, semua siswa-siswi yang melihat kedekatan Chiko dan Winter mengira jika mereka adalah sepasang kekasih, namun sayang mereka tidak tahu kenyataan yang sebenarnya bahwa Chiko mengalami cinta sepihak.

***

Bel pulang sekolah pun telah berbunyi. Sesuai janjinya, Chiko ikut menemani Winter untuk pergi ke rumah sakit.

Sebelum itu, mereka mampir ke toko buah untuk membeli beberapa buah yang akan diberikan kepada Xavier.

"Gue gak sabar deh liat Xavier, pasti dia seneng kalau gue bawain buah ini!" ujar Winter sambil tersenyum memeluk buah yang baru aja di beli. Chiko yang mendengar dan memperhatikannya hanya tersenyum kecut.

Sesampainya di kamar Xavier, mereka dikejutkan dengan hal yang ada dihadapan mereka.

Xavier sedang bersama seorang gadis lain yang sebaya dengan mereka, bercanda dan tertawa hingga membentuk eye smile yang selalu membuat candu bagi Winter.

Ada rasa yang aneh dalam hati Winter, namun ia tetap tersenyum seakan perasaan itu tidak pernah ada.

Namun tatapan tak pernah berbohong, Chiko tahu akan apa yang dirasakan oleh Winter. Ia pun langsung menggenggam tangannya, dan meyakinkan semua akan baik-baik saja.

Winter pun mengangguk dan dengan secepat mungkin melepaskan genggaman tangan Chiko.

Saat berada di samping kasur Xavier, gadis itu langsung memperhatikan Winter. Xavier yang baru sadar akan kehadiran Winter langsung ikut diam membatu.

"Lho kok gak dilanjutin ngobrolnya? Ngobrol aja kali gapapa.." ujar Winter sambil tersenyum manis.

Mendadak suasana menjadi canggung, ditambah dengan kehadiran Chiko disana.

"Lo bareng Chiko, Win?" tanya Xavier dengan nada datar. Winter pun hamya mengangguk dan langsung duduk di sofa depan kasur milik Xavier, disusul oleh Chiko.

Gadis yang tadi berbincang dengan Xavier itu pun langsung bertanya kepadanya, "Xa, itu siapa?"

Dan dengan tanpa rasa bersalah Xavier berkata, "Oh dia Winter, sahabat gue dari kecil"

Gadis itu pun membentuk mulutnya 'O' dan tersenyum. Mereka pun kembali berbincang dengan penuh canda dan tawa.

Sedangkan Winter mengepalkan tangannya dan menatap tajam Xavier dengan gadis itu.

Secret Between Us (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang