bukan sekedar jalan-jalan biasa
tanah yang masih basah
terinjak-injak para kaki kesibukan
ada cerita lain tentang hujan,
bukan rindu saja yang merayu
tawa mereka di trotoar
tentang remaja dan kegalauannya
gerimis sebuah penutup hari itu
dan aku terpesona,
pada yang ada digerobak sana
juga aroma yang menggila
ya tuhan, tak ada yang lain
seribu saja ditangan
makin menjadi-jadi sore itu
menumpuknya para kuda besi
melenggang dijalanan
wajah-wajah yang menungganginya
tersirat lelah dari kejauhan
gerutunya cepat sampailah ke rumah
sejauh ini aku melangkah
lampu-lampu mulai dinyalakan
ada yang selesai ada yang memulai
dan yang aku lakukan
bukan sekedar senang-senang jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh Awal dari Tangguh
Poetry[ ANTOLOGI PUISI ] sebuah perjuangan akan titik terang kata yang mengukir cerita adalah jati dirinya 📷 by canva © 2021