ibu bilang segala kebutuhan dapur aman
bohong, dan mulut ini bungkam
hanya tahu wajah gelisah itu.kepayahan memikirkan
nasib perut keluarganya esok
ibu berceramah jangan cemaskan
anggukan kepala, diam membungkam.ayah yang baru saja pulang
sangat kelelahan
"makanlah nasi bungkus, ayah sudah kenyang"
pungkas ayah .tahu aku...
perut ayah baru saja bergumam
terus saja aku bungkam
ayah yang kurang pandai
-menyembunyikanpada mereka, aku
banyak cerita indah
terukir masa muda
hidup yang penuh warna.nyatannya hanya omong kosong
malam tiba menangis
tertinggalnya aku dari kawan sejalan
masih belum aku
membanggakan mereka
rasa malu iri juga kesepian.diri ini, dan mulut terus membungkam
sandiwaranya aku pada mereka
yang kesusahan materi.banyak pencitraan aku dan mereka
menyedihkan memang
si adik malang
meringis Terjungkal
pinta uang jajan.tuhan, izinkan aku mencium kesuksesan
*****
🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh Awal dari Tangguh
Puisi[ ANTOLOGI PUISI ] sebuah perjuangan akan titik terang kata yang mengukir cerita adalah jati dirinya 📷 by canva © 2021