tak banyak yang aku pikirkan,
empat hari lagi tersisa, ramadan
berakhiraku yang masih mendengar
gema alunan ayat suci
samar-samar tengah malamsampai...
mereka datang
mengusik
kenyamanan, pada aku
si suka rebahansekelompok semut
yang menghisap kulacino
minuman bersodaaku si pemerhati
semut-semut yang tamak
—kerakusannya adalah
malapetakarasakan...
kenyang dan tenggelam
wahai para semut-semut
kehormatanmu
sudah tak lagi berarti
akibat dari keserakahanberpalinglah aku
kembali menatap layar
yang digenggam
sembari
banyak termenung setelahnya.*****
🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh Awal dari Tangguh
Poetry[ ANTOLOGI PUISI ] sebuah perjuangan akan titik terang kata yang mengukir cerita adalah jati dirinya 📷 by canva © 2021