malam menyelinap diantara bahu kami
mengawasi, agar kami tak terlelap pergi
mata yang awas bagian sebuah tradisi
gelapnya malam datang mengelabui kami.sedari kecil kami semua punya mimpi
masa puber mengacaukan jalan kami
apa daya sekarang, gigit jari haha hihi
bersahutlah malam tanya nasib kami
apa kabar cita-cita kau kini?
kami serentak diam, pasrah meratapi diri.saat kami mengaku dewasa percaya diri
diusia belasan, perkara cinta sampai
sipaling paham apa yang ada diantara selangkangan
si kuper juga si gengsi adu opini sana sini
keringatnya adalah kebebasan
dan pencarian jati diri
lalu, bagaimana sekarang?
sudah jadi apa?
tidak, gelapnya malam menggoda kami.sampailah diusia puluhan kita mengakui
hidup macam apa yang dijalani?
betapa alerginya, kami pada diksi
stereotipe yang tak enggan mati
kami pilu pada dompet tak terisi
sial, gelap malam selalu mengelabui.kenyataannya kami berjuang sendiri
pada pikiran-pikiran diluar kendali
hingga pagi menelanjangi
begitu pula gelap malam akan kembali lagi.******
🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh Awal dari Tangguh
Poetry[ ANTOLOGI PUISI ] sebuah perjuangan akan titik terang kata yang mengukir cerita adalah jati dirinya 📷 by canva © 2021