14 | Sabiru

394 55 8
                                    

Happy Reading

"Nih Xi bubur Ayam buat lo, baik 'kan gue, sebelum lo pesen udah gue pesenin, "Emira tersenyum bangga setelah meletakan semangkuk bubur dan Air putih kepada Xiera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nih Xi bubur Ayam buat lo, baik 'kan gue, sebelum lo pesen udah gue pesenin, "Emira tersenyum bangga setelah meletakan semangkuk bubur dan Air putih kepada Xiera.

Xiera mengelus poninya tersenyum tipis pada Emira, padahal ia ingin makan bakso goreng dengan ekstra mayonise, ia sudah sangat bosan dengan makanan lembek itu, dirumah pun neneknya membuat bubur beras untuk ia makan, Xiera berharap dapat makan di kantin dengan bebas tapi Emira sudah membawakan nya semangkuk bubur ia tak tega untuk menolak nya jadi Xiera makan walaupun kadang perutnya menolak.

"Lo udah tau kalau sekolah ngadain festival setiap tahun? " Xiera menggeleng.

"Oke gue jelasin, namanya Festival pertemanan, seperti namanya, festival ini digelar untuk mempererat hubungan pertemanan antar siswa, peraturan festival ini adalah setiap kelas harus memberikan pertunjukan atau biasanya di sebut pentas seni, dan itu wajib untuk setiap kelas baik itu X, XI dan XII, " gadis berambut merah itu mengambil gelas es jeruk dan meminumnya.

"Nggak cuma itu aja, perwakilan setiap jurusan harus membuat setidaknya satu karya yang mewakili jurusan masing-masing, setiap kelas juga harus membuat stan makanan yang mereka buat sendiri, no fast food, dan yang paling gue tunggu," Jeda Emi ia menyeringai menatap Xiera yang menaikan salah satu alisnya menunggu ucapan Emi selanjutnya.

"Akan ada penampilan band-"

Brak!

"Anj*ng punya mata nggak lo ha! Jalan matanya dipake tol*l!"

Reflek Xiera menatap sumber keramaian tersebut, ia mengerutkan kening melihat keributan tersebut.

"Sorry." Siswa berkaca mata itu menatap datar orang di depannya, ia ingin beranjak pergi namun sesuatu yang keras memukul dadanya.

"Enak banget lo cuma minta maaf aja! Lo tau sepatu gue ini mahal! lebih mahal dari pada harga diri lo!" senyum mengejek terpampang di sana, dengan kasarnya ia dada lelaki itu.

Bugh!

"Minggir lo! Dasar lintah!" siswa itu pergi setelah sebelumnya menendang perut dan kaki siswa berkaca mata.

Semua kembali pada urusan masing-masing, keadaan yang senyap beberapa detik lalu kini mulai ramai, seolah kejadian tadi memang hal yang lumrah.

Xiera memandang iba Siswa yang tergelatak di lantai yang kesusahan berdiri dikarenakan kakinya mungkin sakit akibat tendangan Siswa tadi, namun anehnya raut wajahnya tampak sangat tenang.

Gadis berpipi tembam itu hendak membantu tapi Emi memegang pergelangan tangannya seraya menggeleng pelan, menyuruh Xiera untuk kembali duduk.

"Gue lanjutin, jadi yang bikin gue nggak sabar tuh-"

Ting tong!

Waktu istirahat telah habis selanjutnya jam Ke lima akan dimulai dalam waktu lima menit.

About LexieraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang