🌌 Kesadaran

120 17 0
                                    

Vega:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vega: ........ini...

Vega: Aku tertidur, rupanya...

Vega: ........

Vega: ...aku tak bisa merasakan kekuatan Ayaskara.

Vega: ........ataupun sang Pengamat...

ataupun sang Pengamat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Capella: ...Tuan Vega!

Vega: ...Capella?

Capella: .........

Capella: Akhirnya, Anda bangun!

Capella: Meski Ayaskara hanya sempat menyatu sebentar, saya kira Anda sudah...!

Vega: ...ya

Capella: Tuan Vega..., bolehkah saya menyentuh tangan Anda..?

Vega: Kenapa?

Capella: Saya...saya hanya tidak percaya... Anda akhirnya benar-benar bangun...

Vega: ...aku sudah banyak menyusahkanmu.

Vega: Karena permohonanmu yang kau panjatkan pada Ayaskara untuk menjadi pelayanku.

Vega: Dan permohonan itu yang mengikatmu padaku selama aku tertidur...

Capella: ...selama Anda masih hidup, saya akan selalu menyertai Anda.

Capella: Saya tak akan pernah menyesali keinginan itu.

Vega: Capella...

Capella: Tak apa, Tuan Vega. 1000 tahun tak berarti apa-apa asal saya dapat melihat senyum Anda lagi.

Capella: Asal Anda tak lagi tenggelam dalam mimpi-mimpi buruk yang mengerikan itu!

Vega: Mimpi buruk...

Capella: Anda sudah terlalu baik.... Semakin banyak permohonan yang dipanjatkan pada Ayaskara, semakin banyak pula musabab penderitaan untuk orang-orang.

Capella: Mengabulkan permintaan orang yang satu menyebabkan derita bagi orang yang lainnya.

Capella: Semakin banyak Anda mengabulkan permintaan, semakin Anda mengaburkan keinginan diri Anda sendiri...

Vega: Keinginanku sendiri...

Vega: Meski aku tahu tak semuanya bisa jadi nyata, aku masih tak bisa menipu kata hati...

Vega: Itu kelemahanku.

Capella: ...tidak! Anda orang yang paling kuat dan lebih lembut dari siapa pun!

Capella: Anda yang memecah Ayaskara berkeping-keping karena mengetahui keberadaannya menyebabkan penderitaan yang tidak perlu.

Capella: Anda melakukannya tanpa memikirkan diri Anda sendiri....
Itu bukan kelemahan...!

Vega: .......

Vega: Capella.

Capella: ......!

Vega: Kau telah berhasil menjaga Kuil Agung dalam waktu yang lama.

Vega: Kenyataan bahwa dunia ini masih ada mengisyaratkan bahwa sang Pengamat telah mencapai pucak keputusannya.

Vega: Maka dari itu, aku juga akan mulai mengawasi masa depan dunia, mulai sekarang.

Capella: Ya.

Vega: ...meski aku telah terbangun, masih ada harapku agar semua orang dapat bahagia.

Vega: Apa kau akan mengejekku karena itu..?

Capella: Tak akan saya lakukan!

Vega: Haha.

Vega: ...sekarang bolehkah aku memegang tanganmu?

Capella: ......!

Vega: Terima kasih, Capella. Aku sungguh bersyukur karena adanya kau di sisiku selama ini...

Capella: .......ya..., iya!

Hope: Curse...

Vega: ...Sang Pengamat telah melindungi dunia, bukan?

Hope: Anda adalah...?

Coda: Kau siapa? Pendeta yang lain?

Carnelian: ...Sang Penjaga telah bangun!

Hope: ...Penjaga!? Orang ini...

Vega: Ya. Ini pertama kalinya aku bertemu dengan kalian.

Vega: Aku yakin kalianlah yang telah melindungi permata-permata Ayaskara.

Fang: Anda bisa menebaknya?

Vega: Bisa. Terlihat dari penampilan kalian.

Carnelian: Penampilan?

Vega: Ahaha.

Hope: ...Tuan Penjaga!

Vega: Kau...

Hope: Saya mohon! Saya ingin Anda menolong Curse..., Sang Pengamat Bintang!

Vega: ......!

Hope: Andalah yang menciptakannya, bukan?

Hope: Berarti harusnya Anda juga bisa menyelamatkannya!

Vega: .......

Capella: Hope, itu...

Vega: Tak apa, Capella. Aku akan memberitahunya.

Vega: Sayangnya, bagiku akan sulit untuk menolong dia.

Hope: Kenapa?!

Vega: Aku tak bisa merasakan hawa keberadaan Sang Pengamat. Entah dia yang sudah terlalu jauh dari capaian indraku...

Vega: Atau mungkin dia telah binasa...

Hope: ......!

Vega: Kalaupun aku memberikan kehidupan bagi sang Pengamat yang baru, dia takkan jadi seperti Pengamat yang kalian kenal lagi.

Hope: ......! Tapi...!

Vega: ...aku akan berusaha sebisaku. Namun, mengembalikannya ke bentuk lamanya itu...

Hope: .......

Coda: Hope...

Hope: Tapi..., aku masih percaya....

Hope: Curse tak pernah mengingkari janjinya padaku.

Hope: Dia bilang, kami pasti akan bertemu lagi. Jadi, kupikir aku tak perlu khawatir!

Vega: .......

Vega: Memang. Dia benar. Kita harus mempercayainya..

Vega: Kalian pasti akan bertemu lagi. Kita percaya saja pada kata-kata sang Pengamat.

Hope: ...Ya!

........................

Now, it's almost the end

𝐈𝐃𝐎𝐋𝐢𝐒𝐇𝟕 𝐄𝐕𝐄𝐍𝐓 || terjemahan indonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang