Vega: ........ini...
Vega: Aku tertidur, rupanya...
Vega: ........
Vega: ...aku tak bisa merasakan kekuatan Ayaskara.
Vega: ........ataupun sang Pengamat...
Capella: ...Tuan Vega!
Vega: ...Capella?
Capella: .........
Capella: Akhirnya, Anda bangun!
Capella: Meski Ayaskara hanya sempat menyatu sebentar, saya kira Anda sudah...!
Vega: ...ya
Capella: Tuan Vega..., bolehkah saya menyentuh tangan Anda..?
Vega: Kenapa?
Capella: Saya...saya hanya tidak percaya... Anda akhirnya benar-benar bangun...
Vega: ...aku sudah banyak menyusahkanmu.
Vega: Karena permohonanmu yang kau panjatkan pada Ayaskara untuk menjadi pelayanku.
Vega: Dan permohonan itu yang mengikatmu padaku selama aku tertidur...
Capella: ...selama Anda masih hidup, saya akan selalu menyertai Anda.
Capella: Saya tak akan pernah menyesali keinginan itu.
Vega: Capella...
Capella: Tak apa, Tuan Vega. 1000 tahun tak berarti apa-apa asal saya dapat melihat senyum Anda lagi.
Capella: Asal Anda tak lagi tenggelam dalam mimpi-mimpi buruk yang mengerikan itu!
Vega: Mimpi buruk...
Capella: Anda sudah terlalu baik.... Semakin banyak permohonan yang dipanjatkan pada Ayaskara, semakin banyak pula musabab penderitaan untuk orang-orang.
Capella: Mengabulkan permintaan orang yang satu menyebabkan derita bagi orang yang lainnya.
Capella: Semakin banyak Anda mengabulkan permintaan, semakin Anda mengaburkan keinginan diri Anda sendiri...
Vega: Keinginanku sendiri...
Vega: Meski aku tahu tak semuanya bisa jadi nyata, aku masih tak bisa menipu kata hati...
Vega: Itu kelemahanku.
Capella: ...tidak! Anda orang yang paling kuat dan lebih lembut dari siapa pun!
Capella: Anda yang memecah Ayaskara berkeping-keping karena mengetahui keberadaannya menyebabkan penderitaan yang tidak perlu.
Capella: Anda melakukannya tanpa memikirkan diri Anda sendiri....
Itu bukan kelemahan...!Vega: .......
Vega: Capella.
Capella: ......!
Vega: Kau telah berhasil menjaga Kuil Agung dalam waktu yang lama.
Vega: Kenyataan bahwa dunia ini masih ada mengisyaratkan bahwa sang Pengamat telah mencapai pucak keputusannya.
Vega: Maka dari itu, aku juga akan mulai mengawasi masa depan dunia, mulai sekarang.
Capella: Ya.
Vega: ...meski aku telah terbangun, masih ada harapku agar semua orang dapat bahagia.
Vega: Apa kau akan mengejekku karena itu..?
Capella: Tak akan saya lakukan!
Vega: Haha.
Vega: ...sekarang bolehkah aku memegang tanganmu?
Capella: ......!
Vega: Terima kasih, Capella. Aku sungguh bersyukur karena adanya kau di sisiku selama ini...
Capella: .......ya..., iya!
Hope: Curse...
Vega: ...Sang Pengamat telah melindungi dunia, bukan?
Hope: Anda adalah...?
Coda: Kau siapa? Pendeta yang lain?
Carnelian: ...Sang Penjaga telah bangun!
Hope: ...Penjaga!? Orang ini...
Vega: Ya. Ini pertama kalinya aku bertemu dengan kalian.
Vega: Aku yakin kalianlah yang telah melindungi permata-permata Ayaskara.
Fang: Anda bisa menebaknya?
Vega: Bisa. Terlihat dari penampilan kalian.
Carnelian: Penampilan?
Vega: Ahaha.
Hope: ...Tuan Penjaga!
Vega: Kau...
Hope: Saya mohon! Saya ingin Anda menolong Curse..., Sang Pengamat Bintang!
Vega: ......!
Hope: Andalah yang menciptakannya, bukan?
Hope: Berarti harusnya Anda juga bisa menyelamatkannya!
Vega: .......
Capella: Hope, itu...
Vega: Tak apa, Capella. Aku akan memberitahunya.
Vega: Sayangnya, bagiku akan sulit untuk menolong dia.
Hope: Kenapa?!
Vega: Aku tak bisa merasakan hawa keberadaan Sang Pengamat. Entah dia yang sudah terlalu jauh dari capaian indraku...
Vega: Atau mungkin dia telah binasa...
Hope: ......!
Vega: Kalaupun aku memberikan kehidupan bagi sang Pengamat yang baru, dia takkan jadi seperti Pengamat yang kalian kenal lagi.
Hope: ......! Tapi...!
Vega: ...aku akan berusaha sebisaku. Namun, mengembalikannya ke bentuk lamanya itu...
Hope: .......
Coda: Hope...
Hope: Tapi..., aku masih percaya....
Hope: Curse tak pernah mengingkari janjinya padaku.
Hope: Dia bilang, kami pasti akan bertemu lagi. Jadi, kupikir aku tak perlu khawatir!
Vega: .......
Vega: Memang. Dia benar. Kita harus mempercayainya..
Vega: Kalian pasti akan bertemu lagi. Kita percaya saja pada kata-kata sang Pengamat.
Hope: ...Ya!
........................
Now, it's almost the end
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐃𝐎𝐋𝐢𝐒𝐇𝟕 𝐄𝐕𝐄𝐍𝐓 || terjemahan indonesia
Fanfiction❝ 𝙎𝙩𝙤𝙧𝙞𝙚𝙨 𝙛𝙧𝙤𝙢 𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧 𝙪𝙣𝙞𝙫𝙚𝙧𝙨𝙚𝙨 𝙖𝙬𝙖𝙞𝙩 ❞ IDOLiSH7 © 𝘉𝘢𝘯𝘥𝘢𝘪 𝘕𝘢𝘮𝘤𝘰 𝘌𝘯𝘵𝘦𝘳𝘵𝘢𝘪𝘯𝘮𝘦𝘯𝘵, 𝘈𝘳𝘪𝘯𝘢 𝘛𝘢𝘯𝘦𝘮𝘶𝘳𝘢