"Tiga permintaan dari hari ini sampai tanggal 19 bulan depan."
-
#Ini udah pernah aku up di instagram terus sekarang geregetan mau up di sini, semoga suka yaa
"What's kind of relationship between you and bang Dhanu? Dia care banget sama lo and itwas a bit ambiguos kak. Dia balik lagi ke rumah buat nganterin martabak dua bungkus. Katanya buat gantiin acara lo sama dia yang katanya mau kulineran terus gak jadi. Lo baper gak si kak jadi cewek kalau di perlakuin kayak gitu terus selama hampir 8 apa 9 tahunan gitu?" Ujar Naren waktu ketemu Erin yang masih duduk di sofa ruang tengah sambil menonton drama di handphonenya dengan pakaian yang masih seperti tadi dan make up yang tentunya belum dihapus.
Naren meletakkan bungkusan martabak di meja yang terletak di hadapan kakaknya. Erin menatap Naren kemudian langsung membuka aplikasi chat untuk melihat isi chat baru yang dikirimkan oleh Dhanu. Satu helaan napas berat keluar dari indra pernapasan Erin kemudian ia membanting badannya membentur bahu sofa.
Walau ini sudah biasa dilakukan oleh Dhanu, namun tetap saja lagi dan lagi Erin dibuat tidak enak sekaligus jantungnya berdebar bukan main kencangnya menduga banyak hal mengenai Dhanu dan perasaannya.
"Kalau lo tanya kayak gitu ya jawaban gue selalu sama, dia sahabat laki-laki gue satu-satunya dan gak lebih. I don't know what kind of feeling hehad for me, yang jelas dia masih temen gue sampai sekarang."
Naren berdecak kemudian mendudukkan dirinya di samping sang kakak. "Lo tahu gak ada persahabatan yang benar-benar bisa dibilang real antara laki-laki dan perempuan kan? Lo jelas punya perasaan ke dia, tapi lo denial karena gak mau status sahabat lo sama dia rusak. Kak kalau suatu saat dia nyakitin lo gue gak bakal diam, walau sebaik apapun itu dia ke keluarga kita selama ini."
Erin menatap Naren yang berubah menjadi sangat serius, tangannya dengan ringan menoyor kepala adik bungsunya itu dan berdiri.
"Dari kapan lo jadi se gede ini si dek? Perasaan kemarin masih ngerengek ke mama minta dibeliin hotwheels sekarang udah bisa ngebelain kakaknya." Ujarnya setelah itu sambil mengusak kepala sang adik dan dengan pincang berjalan ke kamarnya.
Sesorean Erin dibuat tidak tenang hanya karena tiba-tiba memikirkan apa kiranya yang akan diminta oleh Dhanu sebagai hadiah ulangtahunnya. Sekarang sudah memasuki tengah malam atau sebut saja pukul 00.00 dan Erin dengan segera membuka ruang obrolannya dengan Dhanu dan langsung memberikan ucapan selamat. Awalnya ia berniat ingin menelfon saja, tapi Dhanu bilang sore tadi dia sedang sibuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda dan Erin tahu kalau Dhanu pasti meletakkan handphone entah di mana atau laki-laki itu mungkin sudah tidak sengaja tertidur saat sedang bekerja dan Erin merasa kalau ia telfon ia akan mengganggu.
Tapi sepertinya dugaannya salah, Ardhanu yang biasanya akan sangat lama membaca pesan dari siapapun langsung membalasnya. Padahal di tahun-tahun sebelumnya setiap dia mengucapkan Dhanu baru membalasnya saat pagi tiba.
Erin tersenyum lebar sambil menunggu laki-laki di seberang sana menyelesaikan ketikannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.