Three Wishes ✔

Extra Part 03 - Perbedaannya

Erin

Pernah gak sih merasa sangat percaya diri dengan apa yang terjadi di hari esok sampai-sampai lo lupa bahwa tuhan punya banyak rencana untuk setiap makhluknya yang gak pernah bisa ditebak. Kayaknya kata 'pernah' nggak bisa dipakai untuk pertanyaan ini, karena pada dasarnya manusia selalu bertindak sok tahu dengan apa yang aka terjadi pada dunia keesokannya. Kayak gue. Gue adalah satu dari miliaran manusia sok tahu yang hidup di dunia ini.

Dulu dengan percaya dirinya gue bilang bahwa gue akan dapat jodoh sebelum usia gue tembus 25 tahun dan akan membangun keluarga bahagia dengan laki-laki impian gue di depan Dhanu secara langsung. Tapi pada akhirnya sampai usia gue memasuki angka 23 gue belum pernah menemukan laki-laki yang tepat sampai akhirnya gue menyerah untuk berhubungan dan ya apa yang pernah gue ucapkan dengan percaya diri saat usia gue 19 tahun itu buyar saat memasuki usia 25 dan gue nggak punya sosok yang bisa membawa gue ke jenjang yang lebih serius.

Seperti apa yang gue bilang tadi, tuhan punya rencana yang jauh lebih indah dan membuat makhluknya terkejut setiap saat. Contohnya gue. Ya, gue hanya dapat memberikan gambaran mengenai hidup gue karena gue sendiri yang mengalami dan gue sendiri yang paling tahu rasanya. Bahkan sampai sekarang gue masih speechless dengan apa yang tuhan berikan kepada gue saat ini. Orang yang gak pernah gue impikan untuk menjadi seseorang yang akan mendampingi gue di sisa hidup gue kelak sekarang malah berakhir menjadi suami gue dan apa yang dia lakukan untuk gue semenjak itu selalu melebihi ekspetasi gue sendiri sebagai orang yang sangat mengenalnya.

Siapa lagi yang gue maksud selain Ardhanu Cakrawangsa yang satu minggu lalu berhasil menjadikan gue bagian dari hidupnya dan pendamping untuk sisa hidupnya. Dhanu, manusia yang udah jadi sahabat gue kurang lebih 9 tahun lamanya itu yang pada akhirnya berani menyatakan perasaan yang sebenarnya terhadap gue dan dia berhasil menimbulkan satu perasaan yang rupanya selama ini nggak pernah gue sadari keberadaannya karena selalu gue tepis kemungkinan itu untuk menjaga pertemanan di antara kami. Siapa kira manusia yang udah sekian lama Naren idam-idamkan untuk menjadi kakak iparnya itu akhirnya datang ke rumah bukan lagi hanya untuk bermain namun meminang gue di hadapan mama dan dua saudara gue yang lain.

Dhanu bukan orang pertama yang berhasil buka hati gue, tapi Dhanu pertama yang berhasill membuka pintu rumah gue bukan sebagai sosok asing lagi namun sebagai calon menantu dari rumah itu yang kini sudah resmi menjadi bagian keluarga dari rumah itu.

Bukan hanya sampai situ tuhan juga lagi-lagi kasih gue kejutan yang sama sekali gak pernah gue kira sebelumnya dari seorang Ardhanu.

Dia jadi orang yang agak berbeda dari sebelumnya, jika sebelumnya Dhanu adalah orang yang tenang atau gak banyak bicara dan agak sarkas kalau udah ngomong walau gak menyakiti hati sekarang dia jadi orang yang lebih banyak bicara dan agak clingy mungkin. Tapi demi, sikap Dhanu yang clingy ini yang masih bikin gue suka gak percaya kalau Dhanu yang saat ini menjadi suami gue adalah Dhanu yang sama dengan orang yang menjadi sahabat gue bertahun-tahun lamanya itu. Ah ya gak cuma itu, ada lagi yang berubah dari Dhanu setelah dia nikahin gue dia punya kebiasaan baru yaitu nempel-nempel gue.

Dia suka banget meluk gue dimanapun gue lagi santai, entah di sofa ruang tengah atau dia kamar saat dia juga lagi gak sibuk sama kerjaan atau lagi dalam mood yang bagus.

Tau gak si, itutuh seriusan bikin grogi. Entah dia sadar atau enggak kalau gue deg-deg an bukan main kalau dia jadi suka main peluk begitu. Heran gue kenapa semenjak nikah jantung gue jadi lemah banget begini apalagi cuma sama Dhanu yang notabane udah gue tahu kayak gimana orangnya.

"Rin, boleh gak?"

Kan, manusia aneh begini yang nanya boleh atau enggak tanpa gue tahu apa yang dia maksud sama pertanyaan itu bisa bikin gue deg-degan bukan main. Coba ini yang salah darimananya?