XXIX. Pingsan

10 2 0
                                    

Hii, welcome to my short story.

Aku buat ini karena nuangin pemikiran aja jadi sorry banget kalo kadang suka aneh jalan cerita di setiap chapternya karena aku penulis baru, jadi maklumin yaa.

Enjoy!!

----

BRUK!

Dengan sigap Bagus menahan tubuh Athena agar tidak langsung terjatuh ke lantai, semua orang yang sedang fokus pada Rio kini beralih ke gadis itu. Bagus masih berusaha membangunkan Athena dengan cara menepuk-nepuk pipi gadis itu, berharap Athena membuka matanya.

Lula, Rinna dan Milla yang duduk di kursi paling depan terkejut melihat temannya yang pingsan, mereka saling menatap satu sama lain dan langsung menghampiri Athena. Bagus memberikan interuksi kepada seseorang yang ada disana untuk membawa gadis yang berada di pangkuannya ini ke unit kesehatan sekolah atau UKS.

Tetapi tidak ada satupun orang yang ingin membawa Athena, entah alasannya apa. Maghira berlari menuju segerombolan murid yang mengitari Athena dan membelah keramaian itu, "Tolong, Ghi!". 

Bagas menyerahkan Athena kepada Maghira, remaja laki-laki itu menggendong Athena ala bridal style agar lebih mudah saat ia berjalan nanti. Para gadis yang melihat adegan itu reflek menutup mulutnya dengan kedua tangan, adegan yang mereka tonton sangatlah romantis di kalangan anak SMA.

"Pengen deh di gendong sama Kak Maghira juga". Ujar salah seorang siswi dengan mata yang berbinar menatap kedua makhluk yang sedang melakukan adegan romantis itu.

Rio melihat bahwa Athena sudah diamankan jadi ia bisa melanjutkan kegiatan ini, tapi bagaimana dengan demo dari gadis itu?

Bagus berjalan mendekati Rio yang sedang terlihat kebingungan, "Gue yang gantiin Athena". Ucapan Bagus yang sangat meyakinkan itu membuat Rio menganggukkan kepalanya , ia segera melanjutkan acara ini agar tidak lebih lama memakan waktu.

Remaja laki-laki yang sedang menggendong primadona sekolah itu terlihat kesusahan saat ingin membuka pintu UKS, ia mencoba menggunakan kakinya, tetapi pintu tidak juga terbuka, akhirnya ia memutuskan untuk membuka pintu menggunakan punggung badannya, dan pintu UKS pun terbuka.

Ia segera menidurkan tubuh Athena di salah satu brankar yang tersedia disana, merasa bahwa tubuh gadis itu sudah sesuai posisi, ia mengipas-ipaskan wajah Athena dengan tangannya, jujur ia tidak tau apa pengaruh dari kipas-kipas itu, tetapi jika ia melihat di sinetron atau film pasti ada adegan itu, ia hanya mengikuti saja biar keren.

Lima menit berlalu akhirnya Athena membuka matanya secara perlahan, yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit ruangan yang sangat asing di matanya, ia melihat ke kanan dan ke kiri untuk memastikan ruangan apa yang sedang ia tempati.

Saat menoleh ke kanan, matanya tertuju pada seorang remaja laki-laki yang baru saja memasuki ruangan, "Gue dimana?".

"UKS". Jawab Maghira santai, lalu meletakkan nampan yang berisikan segelas teh dan satu porsi bubur.

Mendengar kata UKS, Athena berusaha untuk berdiri tetapi tubuhnya di tahan terlebih dahulu oleh Maghira, "Mau ngapain lo?".

"Ya mau balik ke demo lah!". Jawab Athena saat tubuh nya sudah di jatuhkan kembali ke brankar.

"Ck, gak usah sok-sok an deh! Lo kaya gini karena mikirin visi misi buat demo kan?". Tanya Maghira tepat sasaran.

Athena menghembuskan nafasnya kasar, ia tidak mungkin jujur jika ia seperti ini karena begadang kemarin, pasti ia tidak akan di perbolehkan kembali ke acara demo lagi. "Sotoy!"

"Terus lo ngapain disini?". Tanya Athena ketus.

"Gue di suruh Bagus ke sini buat jagain lo!".

Jawaban dari Maghira membuat Athena mengingat Bagus yang sedang melaksanakan demo sendirian, "Gue gak butuh di jagain sama lo, pergi sana!". Ia harus menyingkirkan Maghira terlebih dahulu agar ia bisa kembali ke acara yang sangat ia tunggu itu, tidak mungkin ia melewati acara itu padahal sudah begadang kemarin.

"Gue kan mau jagain lo, lagian ya gue ga bisa di bego in sama lo!".

Athena mengerutkan dahinya, "Lo nyuruh gue pergi karena lo mau ikut demo kan?". Jawab Maghira yang tepat sasaran lagi, kadang Athena bingung jika remaja ini terlihat bodoh padahal kenyataannya tidak seperti itu.

Athena menghembuskan nafasnya kasar, ia gagal lagi. 

"Tapi mendingan lo pergi deh, liat muka lo bikin gue maakin sakit tau gak!". Maghira menganggukkan kepalanya mengerti, "Ya udah gue pergi, tapi jangan lupa di makan buburnya, teh nya juga harus di minum!". Athena menganggukkan kepalanya.

Saat remaja itu ingin melangkahkan kakinya, tangan Athena memberhentikannya, "Tunggu! Tunggu! Tunggu!".

Remaja laki-laki itu berdecak pelan, "Tadi di suruh pergi, sekarang ditahan-tahan, mau nya apa sih?!". Kesalnya.

Athena tidak menjawab omongan Maghira yang tidak penting itu, ia menyibakkan jas organisasinya yang membuat remaja di depannya langsung menahan pergerakannya, "EH! EH! EH! Mau ngapain lo!"

"Jangan lo pikir gue napsu ya sama badan lo!". Lanjutnya lagi.

Bisa terlihat jelas dari ekspresi wajah Athena, bahwa gadis itu terbingung dengan ucapan Maghira, "Apaan sih? Ini!".

Athena mengeluarkan kertas yang sudah terlipat rapih dari saku seragamnya dan memberikan kertas itu kepada Maghira, "Oh mau ngasih ini". Gumam Maghira pelan.

Gadis itu melirik Maghira dengan tatapan sinis, "Emang lo kira apa?".

"Ya gue kira lo mau buka ba-". 

PLAK!

Suara nyaring hasil pukulan yang lumayan keras dari Athena kepada Maghira, "MESUM LO!". Kesal gadis itu, bisa-bisanya remaja laki-laki yang sedang berada satu ruangan dengannya ini memiliki pikiran yang sangat kotor seperti tadi.

"Udah sana! Jangan lupa kasih kertasnya ke Bagus!". Usir dan peringat Athena sekali lagi.

Remaja yang di pukul oleh Athena masih mengelus tangannya pelan, sakit juga pukulan gadis itu padahal lagi sakit, "Emang harus banget ya kasih ini ke Bagus?".

Gadis cantik itu berusaha mendudukkan badannya dan akhirnya di bantu oleh Maghira, ia menganggukan kepalanya saat teman Bagus itu bertanya.

"Iya lah harus, gue gak mau ya dia ngomong aneh-aneh".

Maghira mengerutkan dahinya, "Kenapa? Paling dia ngomong 'Assalamualaikum, tolong pilih saya dan Athena sebagai wakil dan ketua OSIS yang baru, sekian terimakasih. Wassalam' ". Jawabnya memperagakan gaya bicara Bagus.

Athena yang awalnya ingin meminum tehnya terhenti saat mendengar jawaban Maghira tentang demo Bagus, "Pantes temenan". Gumam Athena yang tidak terdengar oleh remaja di depannya itu.

"Udah sana, nanti telat".

"Ya udah deh gue ke aula lagi ya". Athena menganggukkan kepalanya.

Tidak lupa sebelum Maghira keluar, ia menyempatkan untuk mengacak rambut Athena sebentar, "Jangan lupa di makan buburnya!". 

Setelah melakukan itu, ia pergi untuk memberikan kertas ini kepada teman karibnya. Sedangkan Athena sedang membeku disana.

Sialan! Batinnya.

---

TBC
VOTE!!!

Sumpah, ini bingung banget kata-katanya, jadi maafkan ya kalo banyak kata yang keulang huhu.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AthenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang