5. But still, He is a Hybrid

11.1K 1K 140
                                    

Hari ini tepat seminggu sejak Mingyu memiliki hybrid. Sejauh ini Mingyu merasa senang dan tidak kesepian seperti dulu. Wonwoo juga sangat baik dan menuruti semua ucapannya. Dan Mingyu rasa hybrid tidak seburuk yang ia bayangkan.

Seperti yang dikatakan di atas, ada banyak sisi positif saat memiliki hybrid. Mingyu juga merasa jika dia tinggal bersama kekasihnya berkat "kasih sayang" yang Wonwoo berikan. Tapi tetap saja ada beberapa hal negatif di balik semua kesenangan itu.

Ada satu hal yang selalu mengganggu lamunan Mingyu. Hybrid-nya sangat manja padanya. Mingyu tidak tahu apa alasannya. Tapi Wonwoo selalu menempelinya setiap kali ia berada di rumah.

Saat berada di wujud kucingnya, Wonwoo akan mengambil tempat di pangkuan Mingyu dan meminta Mingyu untuk mengusap perut dan kepalanya. Saat berada di wujud manusianya, Wonwoo selalu mencuri kesempatan untuk mencium bibir Mingyu di saat Mingyu lengah. Entah dari mana hybrid itu mendapat keberanian.

Karena itulah Mingyu melarang Wonwoo untuk berubah ke wujud manusianya jika Wonwoo ingin tidur bersama Mingyu. Mingyu hanya takut Wonwoo melakukan hal-hal yang tidak ingin ia bayangkan saat ia tertidur. Seperti pagi itu. Oleh sebab itu Mingyu selalu kurang tidur belakangan ini. Dia selalu terbangun di malam hari untuk mengawasi hybrid-nya.

Tapi anehnya, Mingyu tidak pernah menyuruh Wonwoo agar berhenti menciumnya. Karena bagaimana pun Mingyu menyukai itu. Mingyu menyukai bibir Wonwoo, dia menyukai sensasi ketika bibir mereka saling memagut, dan dia menyukai semua kegugupan Wonwoo yang membuatnya semakin ingin mendominasi. Dan di akhir, Mingyu akan menyesali perbuatannya.

Seperti sekarang ini. Mingyu masih memproses kenapa Wonwoo tiba-tiba naik ke atas pangkuannya di saat ia sedang memilah berkas-berkas penting di ruang kerjanya. Meskipun bibirnya tetap bergerak memagut dan menghisap bibir Wonwoo, tapi Mingyu tetap saja tidak mengerti dengan semua ini.

Kenapa dia berciuman dengan hybrid peliharaannya seperti sepasang kekasih?

Merasa cukup lama saling memagut, perlahan Mingyu mendorong tubuh Wonwoo menjauh. Dia bisa melihat bibir dan pipi Wonwoo yang memerah, juga napasnya yang terengah-engah.

"Aku harus bekerja, kucing. Kenapa kau terus menggangguku?" Lalu Mingyu mencubit ujung hidung Wonwoo pelan.

"K-kenapa kau belum tidur? Ini sudah malam.."

"Aku akan tidur setelah ini.. mungkin 10 menit lagi."

"Apa a-aku boleh ti-tidur bersamamu lagi?"

"Ya, dengan wujud kucingmu."

"Tapi kenapa? Kau bilang kau lebih menyukai wujud manusiaku.."

"Aku pernah bilang waktu itu, bukan? Justru karena itu. Aku tidak ingin melakukan sesuatu pada wujud manusiamu."

'Aku tidak ingin kau melakukan sesuatu padaku dengan semena-mena.'

Wajah Wonwoo langsung memerah saat mendengar itu dan Mingyu langsung menjitak kepalanya pelan.

"Kau memikirkan hal mesum lagi, 'kan? Sudah kubilang berhenti memikirkan itu.. kita tidak akan pernah melakukan itu."

"K-kenapa? A-apa kau tidak suka bermain dengan a-amatiran?"

Mingyu berdesis pelan seraya memiringkan kepalanya. "Apa kau melakukan ini juga pada Soonyoung?"

Wonwoo menggelengkan kepalanya pelan. "Jihoon akan mencakarku kalau aku menyentuh Tuan Soonyoung."

"Ah.. jadi kalian bertengkar karena itu, ya?"

Wonwoo memiringkan kepalanya. "Kenapa kau bisa tahu aku dan Jihoon bertengkar?"

Master, I Love You [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang