25. Stay By My Side

6.3K 695 174
                                    

Wonwoo langsung berlarian dari sofa ke pintu depan saat mendengar suara pintu terbuka. Dia menyambut Mingyu dengan senyumannya. Mingyu mengganti sepatunya dengan sandal rumah lalu mengusap kepala Wonwoo.

"Kau sudah makan?" Tanya Mingyu.

Wonwoo mengangguk sebagai jawaban. "Apa kata dokter itu?"

Mingyu tersenyum tipis. "Kita bicarakan besok."

Wonwoo mengerucutkan bibirnya lalu mengikuti Mingyu ke kamarnya setelah mematikan televisi. Selama Mingyu di kamar mandi, Wonwoo berubah ke wujud kucingnya dan bermain dengan mainannya yang berserakan di kamar Mingyu.

Saat Mingyu keluar dan memakai pakaiannya, Wonwoo pun bergabung bersama Mingyu di ranjang. Dia mendudukkan dirinya di atas perut Mingyu, membiarkan Mingyu mengusap kepala dan terlinganya. Lalu ia kembali berubah ke wujud manusianya dan memeluk Mingyu erat, mengistirahatkan kepalanya di dada Mingyu.

"Kau lebih berat dari sebelumnya." Kata Mingyu.

"Kau yang menyuruhku makan setiap saat."

"Itu bisa menjaga stamina tubuhmu, jadi kau tidak akan mudah sakit." Mingyu menggulingkan tubuh Wonwoo ke samping lalu balas memeluknya.

Wonwoo mendongakkan kepalanya, menatap Mingyu yang memejamkan matanya sebelum ia mengecup bibir Mingyu. "Mingyu, jangan buat aku penasaran."

Mingyu pun membuka matanya. "Penasaran tentang apa?"

"Tentang pertemuanmu dengan dokter itu."

"Aku sudah bilang, bukan? Kita bicarakan itu besok."

"Apa dokter itu berkata buruk?"

Mingyu mengecup kepala Wonwoo dan menenggelamkan wajah Wonwoo di dadanya. "Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku, Wonwoo."

"Aku tidak khawatir, aku hanya penasaran."

"Apa?" Mingyu kembali mengurai pelukannya. "Jadi kau tidak mengkhawatirkan aku?"

Wonwoo terkekeh pelan. "Justru aku tidak ingin kau mengkhawatirkan ucapan dokter itu. Meskipun aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan, yang jelas aku tidak akan meminum obat itu dan tidak akan pernah meninggalkanmu, Mingyu."

Mingyu tersenyum tipis lalu mengecup bibir Wonwoo gemas. "Ayo tidur."

ㅇㅇㅇ

Keesokan harinya...

"Umm.. permisi?"

Seokmin mengalihkan pandangannya dari layar komputer dan melihat Myungho yang berdiri di depan mejanya. "Oh.."

"Apa Mingyu ada di dalam?"

"Ya, silahkan masuk. Presdir Kim sudah menunggumu."

Myungho tersenyum. "Terima kasih." Dia pun membuka pintu ruangan Mingyu dan melangkah masuk.

Mingyu yang semula sedang sibuk dengan ponselnya, kini berdiri menyambut Myungho. "Oh, kau sudah datang? Silahkan duduk."

Myungho pun duduk di sofa di tengah ruangan. Mingyu juga bergabung bersamanya. Jujur saja Myungho sedikit gugup dan khawatir karena Mingyu tiba-tiba mengajaknya bertemu tanpa sebuah alasan. Kemudian Seokmin datang untuk menyajikan teh untuk bos dan tamunya.

"Umm.. apa ada yang ingin kau bicarakan?" Tanya Myungho usai menyecap tehnya.

Mingyu menatap Myungho dan tersenyum tipis. "Aku sudah mendengarnya, Myungho."

"H-huh? Mendengar apa?"

"Tentang identitasmu yang sebenarnya."

Myungho mematung. "A-apa?"

Master, I Love You [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang