9. Another Cat

7.2K 828 89
                                    

Mingyu membuka matanya perlahan. Rasanya sudah cukup lama sejak terakhir kali ia tidur dengan nyenyak. Mungkin karena ia sudah berbaikan dengan Wonwoo, dia merasa hatinya lebih tenang. Mingyu merenggangkan tubuhnya seperti kucing.

"Selamat pagi, tuan."

Mingyu berjengit kaget seraya menoleh ke samping. Di sana nampak Wonwoo yang berjongkok di dekat ranjang seraya menatap Mingyu dengan senyumannya. Mingyu pun bangun duduk.

"Apa tidurmu nyenyak? Kau mendengkur semalam."

"Ah.." Mingyu menggaruk tengkuknya. "Apa aku mengganggu tidurmu?"

Wonwoo menggelengkan kepalanya masih dengan senyumannya. "Kucing menghabiskan waktu tidurnya di siang hari lebih banyak daripada di malam hari."

"Tapi kau hybrid, bukan kucing seutuhnya."

"Toh aku tetap kucing. Kau juga menyuruhku untuk tetap berada di wujud kucingku saat tidur di sebelahmu."

"Aku tidak menyuruhmu untuk tidur bersamaku setiap malam. Sekali-kali pergi tidurlah di kamarmu dengan wujud manusiamu."

"Baik, tuan."

"Dan berhenti memanggilku seperti itu."

"Eh?" Wonwoo memiringkan kepalanya. "Kenapa?"

"Kau bilang kau ingin jadi temanku. Mana ada teman yang memanggil temannya seperti itu?"

"Jadi aku harus memanggilmu apa?"

"Mingyu. Panggil aku Mingyu."

Wonwoo menggigit bibirnya gugup. "M-Mingyu.." Cicitnya pelan.

"Aku tidak dengar."

"Mingyu."

Mingyu tersenyum lalu mengusap kepala Wonwoo. "Ayo, aku akan mengajarimu cara memasak nasi goreng."

***

"Kenapa?" Mingyu yang sedang berkaca sembari merapikan setelan jasnya itu menatap Wonwoo yang berdiri di sebelahnya.

Wonwoo menggelengkan kepalanya sembari mengulum senyumnya.

"Kau ingin makan sesuatu? Aku akan membelikannya sebelum pulang nanti."

Kini Wonwoo mengangguk. "Ikan salmon."

"Ikan salmon untuk Wonwoo manusia atau untuk Wonwoo kucing?" Mingyu berbalik menghadap Wonwoo.

"Wonwoo miaw."

Mingyu terkekeh gemas sembari mengusap kepala Wonwoo. "Baiklah, akan aku belikan salmon kualitas terbaik."

"Terima kasih, tu—.. Mingyu."

"Baiklah. Aku berangkat sekarang." Mingyu pun melangkah keluar dari kamarnya.

Wonwoo mengikutinya di belakang. Dan saat Mingyu membuka pintu, Wonwoo menahan tangan Mingyu.

"Apa lagi, huh, kucing?"

"C-cium..." Wonwoo menundukkan kepalanya malu.

"Kau tidak mende—" Mingyu tak melanjutkan kalimatnya saat melihat Wonwoo cemberut. Dia menghela napasnya lalu menyodorkan pipinya ke hadapan Wonwoo. "Aku akan mengizinkanmu mencium pipiku saja, tidak di bibir."

Wonwoo kembali sumringah dan lantas mengecup pipi Mingyu.

"Jangan hanya tidur.. cobalah untuk lakukan aktivitas lain. Kalau menonton tv, jangan hanya menonton saluran hewan tapi coba tonton saluran memasak. Kau mengerti?"

Wonwoo mengangguk semangat.

"Bagus. Sampai jumpa nanti malam."

"Semangat, Mingyu!"

Master, I Love You [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang