Chapter 5 : Happiness

867 159 5
                                    

.

.

"Harry! Harry!"

Harry mengerjapkan kedua matanya. Tubuhnya terasa pegal akibat posisi tidur yang kurang nyaman. Mungkin ia merasa tidak nyaman karena semalam ia tidur tanpa Draco yang memeluknya.

"Harry! Sekarang sudah hampir jam 8!" ujar Remus membangunkan pria muda itu. Pria itu duduk di pinggir ranjang Harry.

Harry kemudian mendudukkan dirinya, lalu meregangkan otot-otot yang ada di tubuhnya. "Sarapan sudah siap, Remus?" tanya Harry sambil menguap. Dapat dilihat dengan jelas ia masih mengantuk kali ini.

"Sudah! Ayo, cepat bersihkan dirimu!" ucap Remus kemudian bangkit dari duduknya. Setelahnya ia berjalan keluar dari kamar Harry begitu memastikan Harry telah benar-benar bangun.

Harry memandang keseluruhan isi kamarnya dengan mata yang masih mengantuk. Ia benar-benar merindukan rumah ini. Semua perabotan antik yang sangat berbeda dengan furnitur bernuansa modern yang memenuhi flatnya. Aroma makanan penggugah selera yang berasal dari dapur Kreacher akan selalu ia hirup begitu ia bangun. Seperti saat ini ia dapat menghirup aroma roti panggang madu memenuhi rumah bernomor 12 itu.

Harry meraih tongkatnya yang terbaring di atas nakas. Dengan sekali jentikan ia merapikan tempat tidurnya. Tak lupa ia membuka gorden jendela kamarnya agar cahaya alami dari mentari pagi dapat masuk dan menerangi seluruh penjuru kamarnya.

Kurang lebih 20 menit Harry bersiap-siap, setelah itu dia turun dan bergabung dengan Sirius dan Remus yang telah menunggunya. "Pagi Padfoot! Pagi Moony!" sapa Harry pada keduanya. Harry tidak menyadari bahwa kedua pria itu menatapnya dengan heran. 

Hingga akhirnya ia tersadar. "Kenapa?" tanya Harry begitu menyadari tatapan heran Sirius dan Remus.

Sirius menggeleng pelan. "Tidak ada. Hanya sedikit heran saja kau memanggil kami seperti tadi," ucap Sirius yang diangguki oleh Remus setelahnya.

Kini giliran Harry yang memberikan tatapan heran. "Memangnya kenapa? Aku tidak boleh memanggil kalian seperti tadi?"

"Tentu saja boleh, Harry. Lupakan saja, sebaiknya kau mulai sarapan sekarang atau kau akan terlambat," ucap Remus mengakhiri perbincangan mereka di pagi hari. Ia kemudian sibuk membagikan makanan pada Harry dan Sirius. Setelah memastikan semua orang sudah mendapatkan makanan mereka, ketiganya mulai menyantap sarapan mereka.

Sambil menikmati sarapannya, Harry baru menyadari bahwa ia memang jarang sekali memanggil kedua pria yang berada di dekatnya kali ini dengan nama marauder mereka. Bahkan ia lupa kapan terakhir kali memanggil keduanya begitu. Setelah ini mungkin dia akan mulai lebih sering memanggil keduanya dengan Padfoot dan Moony.

"Kau tidak kembali ke Hogwarts, Moony?" tanya Harry berusaha membiasakan dirinya.

"Siang nanti. Aku tidak memiliki jadwal mengajar hari ini," jawab pria itu sambil mengoleskan selai kacang di atas rotinya. "Kau kembali ke flatmu hari ini, Harry?" tanya pria itu lagi.

Harry mengangguk singkat. "Ya, ada beberapa hal yang harus aku kerjakan, dan aku harus menyelesaikannya malam ini," jawab Harry.

"Draco? Dia kembali malam ini juga?" tanya Sirius menimpali.

"Mungkin, entahlah. Aku belum menanyakannya," jawab Harry sambil mengedikkan bahu.

"Baiklah, cepat selesaikan sarapanmu," ucap Remus kemudian. Pria itu bangkit dari kursinya untuk meletakkan piring yang telah selesai ia gunakan ke bak pencuci.

***

"Kau yakin tidak ingin makan malam di sini saja?" tawar Sirius ketika Harry sedang bersiap-siap untuk kembali ke flatnya. Pria itu baru saja kembali dari Hogwarts untuk mengantar suaminya. Padahal Remus tidak perlu diantar sama sekali, hanya saja Sirius adalah seorang pemaksa.

The Day We PromisedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang