sebelum makan malam (Yoona-Sehun)

416 33 1
                                    

Matahari kembali ke peristirahatannya setelah seharian berjuang memberi sinar kehidupan. Suasana yang sangat dinanti beberapa kaulamuda. Menikmati moment santai bersama kopi dan si dia. Beberapa pujangga mungkin akan menciptakan beberapa sajak sesuai suasana hatinya. Beberapa lagi ingin istirahat sejenak setelah seharian mengotak-atik hasil karyanya.

Yoona tampak segar ketika keluar dari kamar mandi menuju kamar ganti tanpa menghiraukan sosok yang menunggunya di atas ranjang.

Merasa aneh karna biasanya Yoona akan menawari untuk mandi atau minimal menggodanya. Sebernarnya sang suami sudah merasa ada yang tidak beres sejak kepulangan sang istri tadi. Hanya saja Ia merasa mungkin sang istri hanya kelelahan setelah kerja atau mungkin ada hal berat tadi di kantor yang membuatnya tak bisa menggalkannya hanya sampai batas gerbang dan malah sampai membawanya kedalam kamar.

Padahal sudah dari awal sang suami menyarankan untuk tidak menjabat sebagai kepala pimpinan bagian pemasaran lagi, sang suami dengan senang hati jika sang istri hanya menemani di kantor. Atau mau jadi sekertaris pribadinya ?

OOOO tentu bisa sekali, pintu selalu terbuka untuk bagian itu. Sekertaris Bae tidak akan disingkirkan, ia akan tetap menjalankan tugasnya, karna sang istri hanya akan mengatur bagian pribadinya, UHUKS

Penuh akan pemikiran konyolnya perihal Yoona yang tadi terlihat murung hingga tanpa sadaar kini yang menjadi bahan omongan sudah selesai dengan babydollnya dan langsung merebahkan diri di atas ranjang dengan posisi tengkurap.

Posisi yang awalnya cukup dekat dengan suami semakin berjarak karena Yoona berguling-guling mendekat ke tembok. Langsung memeluk erat gulih yang sudah teronggok disana entah sejak kapan mengingat biasanya Yoona lebih memilih memeluk suaminya, tapi kali ini tidak, karna Yoona harus memastikan satu hal dulu.

“Tuhaaaan, kapan aku punya suami yang pengertian?” ucapnya pelan namun masih sampai ketelinga sang Suami.

Sedang sang suami hanya tersenyum sebagai tanggapan akan keluhannya.

Yoona berbalik sebentar untuk melihat reaksi lelaki yang dari kepulangannya tadi tidak terganggu sedikitpun akan kacaunya mood Yoona.

Dan semakin meningkatlah kekesallnya tak kala mendapati hanya sebuat tarikan ringan di kedua sudut bibir sang suaminya.

Kini kedua kaki yoona dihentak-hentakkan dikasur berharap kasurnya bisa ambruk. Kan lumayan kalo rusak, nanti ia akan ijin tidak bekerja dengan alasan memilih furniture karena furniture yang lama sudah tidak layak pakai.

Duuuuh, dasar wanita, hanya memikirkan shoping saja kekesalannya bisa menurun gitu.

Lagi, sang suami hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah wanita berkepala dua di sampingnya.

“Kenapa siih?”

“Akhirnya ada suara juga, kirain yang dari tadi bertengger disitu boneka boleh si Kai yang membeli”

Ucap Yoona tanya menjawab pertanyaan sang suami. Yang justru mendapat kekehan pelah karna merasa lucu akan tanggapan yang ia dapatkan.

“Yoong”

“Hmm”

“gamau cerita?”

Tuh tuh tuh, udah tanya gitu aja tapi posisinya gak berubah. Yoona sering dibuat bingung akan tingkah sang suami. Dibilang peka, kadang enggak. Dibilang peduli, nyatanya situ ngomong sambil memangku laptop.

Yoona tuh pengennya sang suami berbaik hati mendekat, mengelus puncak kepala, mengecup kening, memeluk dari belakang, baru kemudian mereka memulai perbincangan. Lah ini, boro-boro dideketin, ngomong sekata-dua kata aja otak dan pikirannya seperti masih berpusat pada benda persegi yang ada dipangkuannya.

OneshootWhere stories live. Discover now