Demi apa ini ampe lebih dari 1K word, butuh apresiasi ini. Btw maaf disini gw bikin Yoonhun jahat ke Krystal ya... piriding....
---------------%%%%%%--------------
Sehun POV
Disinilah aku sekarang. Berkumpul dengan teman-temanku yang sama menderitanya denganku. Melakukan rutinitas tiap akhir pekan untuk sekedar bertukar pikiran atau bahkan hanya membicarakan sesuatu yang tidak penting seperti berapa jumlah anak anjing kai sekarang. Menjadi keturunan chaebol membuat kami dituntut tidak bisa menikmati indahnya masa remaja, sehingga pertemuan rutin tiap akhir pekan menjadi hiburan tersendiri untuk kami.
"Ah chaginya, kau disini juga ternyata". Ucapku kala mendapati Kristal juga ikut bekumpul dengan teman-temanku. Dia adalah kekasihku, bukan atas dasar cinta tentunya. Ikatan ini berawal karna orang tua kami ingin membuat usaha mereka bertambah besar dengan adanya persatuan antara 2 pengusaha yang sangat diperhitungkan tentunya. Dan itulah dasar hubungan kami.
Aku sendiri tidak memiliki perasaan terhadapnya, bagiku dia hanya gadis manja yang hanya mengandalkan appanya atas apa yang dia inginkan. Berbeda dengan seseorang yang telah mengisi hatiku sejak pertama pertemuan kami. Wanitaku jelas lebih mengerti tentang duniaku meski dia bukan dari kalangan kami. Tapi prestasinya jelas dapat diperhitungkan untuk bisa dengan mudahnya masuk dalam golongan kami dan lagi, sepertinya dia memang memiliki bakat tersembunyi untuk membuatnya mudah berbaur dalam dunia kami.
'ddrrt ddrrt'. Terasa getaran dari saku celanaku.
Segera aku memeriksa handphone dan spontan senyum mengembang kala melihat id pengirim sms. Sekertaris Lim choding-nama yoona di hp sehun, bukan tanpa dasar aku memberi nama itu. Meski dia wanita, dia benar-benar perlu diperhitungkan dalam hal kekuatan. Pernah suatu saat aku memberi taruhan bersepeda di pinggiran sungai Han agar ia mau ku ajak berkencan sekali saja. Tapi semua berakhir dengan kekalahan mutlak olehku.
'Eodi ?' isi pesannya, meski hanya itu, tapi aku punya feeling kuat bahwa dia sangat merindukanku. Perlu kau tahu bahwa dia benar-benar hanya sekertarisku saat di kantor. Kita sama sekali tidak pernah berbasa-basi dan tidak pernah membahas lepas dari berkas yang selalu setia menumpuk dimejaku. Aku segera mengetikkan balasan pesan singkat 'berkumpul SBCDKS' dan segera menekan tombol send dengan menyisakan senyumku yang tak kuhilangkan. Dia jarang mengirimiku pesan, jadi mengirim pesan dengan hanya satu kata saja itu sudah membuat perutku seperti dikelilingi kupu-kupu.
Aku kembali masuk dalam percakapan konyol para namja itu dimana saat ini baekyun tengah membahas tentang rencananya untuk membuat rumah mewah sebagai hadiah fugu-anjingnya, karna ini pertama kalinya Baekyun bisa memiliki anjing hampir 2 tahun. Biasanya anjing Baekyun akan hilang selama kurang dari tiga bulan.
Kristal terlihat jelas merasa aneh denganku yang tersenyum seperti ini, dia memandangku inten dan berkata "Kau aneh".
"Wae". Bukan marah, aku lebih mengarah tidak perduli akan ucapannya.
"Aku tidak pernah melihatmu tersenyum seperti itu". Pandangannya mendekat "Dan lagi..." dengan anehnya dia mencium jas yang aku kenakan. "Wangimu berbeda" lanjutnya.
"Aah". Aku teringat sesuatu saat dia melakukan hal aneh itu. "Aku memiliki sesuatu untukmu agar kau terlihat lebih dewasa" Aku mengeluarkan parfume dari saku yang sudah ku siapkan saat tadi mau kesini. Aku memberikannya parfum yang sama dengan milik yoona pakai.
"Waah, kau memberiku parfume" Dengan sumringahnya dia menerima dan mengendusnya, sebenarnya agar aku merasa kau adalah Yoona- pikirku.
Semuanya berjalan begitu saja tanpa memperdulikan keberadaan Kristal, dia hanya bergelayut manja di lenganku sambil sesekali bermain hp, begitu sampai akhirnya kami tersadar sudah waktunya untuk pulang. Tak perlu untukku mengantarkannya pulang, toh dia sudah memiliki bodyguard.