Something (Yoona-Eunwoo)

1.2K 103 113
                                    

Pagi hari di Seoul International high school terlihat lalu lalang siswa siswi melintasi gerbang yang masih terbuka lebar. Sebagian besar memasuki kawasan sekolah seorang diri, dan sebagian lagi berdua atau bahkan bergerombol. Tampak seorang siswa laki-laki yang melangkah terburu-buru mungkin karena berangkat pagi untuk menyalin tugas atau mungkin ingin segera menuju toilet karena ada panggilan alam.

Pemandangan ini wajib dicontoh bagi mereka-mereka yang pada jam-jam itu masih dirumah atau lebih parahnya belum bangun dari mimpi indahnya. Tapi bukan pada bagian yang berangkat pagi dengan tujuan menyalin tugas dari teman ya. (Meskipun saya tahu yang membaca kerap kali melakukan itu😎, eh gak Ding, sekarang jaman canggih, ada GC- grup chat. Jadi mungkin kalian sudah menyalin tugas saat malam hari yg di share via GC)

Seorang gadis cantik tampak memandang takjub wajahnya di cermin. Lihatlah, sebentar lagi dia akan memasuki jenjang perkuliahan, namun jika kau lihat wajahnya bahkan masih cocok bergabung dengan anak sekolah dasar yang akan mendaftar masuk ke sekolah menengah. Sedikit alay memang, tapi itulah adanya. _gw lebay btw😁, serah, penting hepiii.

Kedua tangannya mengarah ke rambut dan jari-jarinya dengan lihai menjalin rambut yang tadi tergerai menjadi ikat ekor kuda.
Sudah puas dengan penampilan nya kini, ia melangkah mengambil tas sekolah yang sudah di siapkan tadi malam setelah belajar. Memakai jaket Dan melangkah dengan sedikit tergesa setelah mendengar suara klakson mobil dari halaman rumahnya.

"Bi, Yoona berangkat dulu" teriaknya pada wanita paruh baya yang masih sibuk di kitchetnya.

"Iya non, berhati-hatilah".

Yoona nama gadis yang dari tadi menjadi subjek pada cerita ini adalah gadis manis nan anggun anak tunggal dari pasangan legendaris dunia bisnis yaitu Im Kangta dan Kim Taeyeon, Ah tidak! mereka sudah menikah. Itu berarti namanya berubah menjadi Im Taeyeon.

Aaah, lupakan tentang orang tua Yoona. Mereka terlalu sibuk mencari uang hingga meninggalkan Yoona dirumah dengan pembantu kepercayaan mereka. Hanya sekali dalam sebulan mereka dapat berkumpul. Itupun selalu atas permintaan Yoona dengan segala alasannya agar mereka bisa berkunjung.

Tapi semua sudah berlalu. Beberapa bulan terakhir Yoona tak lagi mempermasalahkan orang tuanya yang tidak pulang. Yoona terlalu sibuk dengan mengejar impiannya untuk dapat masuk ke Harvard university sehingga melupakan mereka.

Belum lagi kehadiran adik kelasnya yang sedikit banyak memberi pengaruh positif kepada Yoona perihal belajar. Meskipun tidak Yoona pungkiri bahwa jantungnya kerap kali bekerja tak karuan saat bersama dengan dongsaeng-nya itu.

Setelah menutup pintu utama Yoona berhenti sebentar, menutup mata dan menarik nafas dalam-dalam menikmati udara pagi di Seoul, tanah kelahirannya. Tarikan nafas panjang tak serta meta mengisi kekosongan dalam dadanya. Kekosongan yang sudah ada sejak beberapa bulan yang lalu, rasa hampa itu sedikit banyak mempengaruhi suasana hatinya, menyakiti nya mengingat sudah berapa lama mereka tak dapat berkumpul dengan dalih agar hidup Yoona terjamin kedepannya.

Hidup memang seperti itu kan, ketika diluar sana memandang kehidupan Yoona adalah kehidupan yg sempurna yang banyak didambakan orang. Disini Yoona justru mendambakan kehidupan sederhana yang harmonis sehingga dapat mengisi hatinya dengan kebahagiaan batin.

Yoona segera menutup pemikiran itu. TIDAK. Yoona tak boleh berpikiran macam-macam. Kedua orangtuanya begitu demi kebahagiaan Yoona. cukup itu yang Yoona ingat.

Tentu saja semua kemewahan yang didapat sekarang karna kerja keras ayah dan bundanya. Apa saja yang diinginkan Yoona selalu diperoleh, tapi tidak dengan kebersamaan. Pikiran itu kembali membuat nyeri pada ulu hati Yoona, namun Yoona lagi-lagi mencoba menampik perasaan itu dari hatinya yang hampa dan mungkin kosong. Ini masih pagi dan Yoona tak boleh merusak harinya.

OneshootWhere stories live. Discover now