friend(Shit) (Yoona-.....)

567 68 10
                                    

Yoona berada di titik terburuk -moodnya- dalam sepekan ini. Berawal dari hancurnya mimpi indah karena tiba-tiba mendapat panggilan dari dosen untuk melakukan bimbingan pagi-pagi buta hanya untuk melihat kenyataan pahit dengan melihat coret-coretan diatas ketikannya, berlanjut pada kondisi mengenaskan dompetnya karna penghuninya kian menipis meski mungkin bagi orang lain itu adalah jumlah yang banyak dan terakhir adalah karena kekasihnya yang sudah dua bulan terakhir sedikit berubah -menurutnya- hingga hampir sepekan mereka tidak berjumpa juga tak berkomunikasi tentunya.

Alasan ke tiga sebenarnya tidak terlalu berpengaruh, mengingat lelaki yang dekat dengannya ada banyak. Hanya saja, ada sedikit yang hilang ketika lelaki yang dulunya selalu protektif akan dirinya mendadak jadi luluh dan berakhir menghilang tanpa kabar.

Yoona sedang memeluk gulingnya ketika sebuah pikiran terlintas dengan pandainya. Bar, adalah tempat dari semua pilihan tempat dimana apa yang membuatmu gundah bisa hilang sementara begitu saja tanpa tersisa. yaaaaaaaaah, meskipun harus beri tanda kutip lalu kau tebalkan dan kau beri garis bawah pada kalimat "sementara". Karna ya memang hanya sementara sifatnya.

Yoona kira dengan menonton drakor dia akan dengan mudah menghilangkan rasa suntuknya, namun itu hanya berlangsung pada dua episode awal sebelum song Jong Ki memutuskan untuk meninggalkan song Hae Kyo menaiki helikopter di rootof karna alasan pekerjaan dengan ciuman manis sebagai perpisahan. Memasuki episode selanjutnya Yoona bahkan menggerakkan jari telunjuknya untuk mempercepat durasi.

Ok fiks

Ini sudah  jam sepuluh malam dan Yoona sudah yakin akan rencananya untuk mengunjungi bar langganan nya seorang diri. Mungkin sebotol atau dua boleh wine bisa menemaninya malam ini.

Mematikan laptopnya kemudian bergeggas untuk bersiap-siap pergi ke dunia malamnya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bersiap, karna Yoona memang bukan tipe wanita yang selalu ribet dengan tetek bengek fashion dan produk  kecantikan.

Menyadari kemungkinan besar dia tidak akan pulang dalam keadaan sadar sepenuhnya maka Yoona memutuskan untuk memesan taksi saja untuk menuju kesana malam ini. Biasanya sih Yoona tetap membawa mobil sendiri meski niatnya adalah untuk mabuk, itu karena biasanya selalu ada Dia yang akan mengantarkan Yoona sampai kamarnya. Ralat, bukan mengantarkan, lebih tepatnya adalah mengantarkan sekaligus menemaninya tidur dan ... oke jangan diteruskan, menyebut namanya saat ini saja Yoona sudah enggan, apa lagi untuk membahas kegiatan tak lazim itu.

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke tempat itu dan kini Yoona sudah turun dari taksi yang tadi di pesan setelah sebelumnya membayar sesuai argo yang tertera.

Jika kau tak pernah bergelut dengan dunia malam yang seperti ini, makan kau tak akan pernah tau bahwa temapt yang sekarang dikunjungi Yoona adalah sebuah klab malam paling terkenal seAntero Korea. Dari luar bangunan itu hanya terlihat seperti bangunan lain yang menjulang tinggi bahkan dari luar terkesan sepi mengingat hanya sedikit kendaraan yang terparkir, itupun hanya mobil-mobil murahan yang harganya tidak menyentuh 1M. Sangat berbanding terbalik dengan bangunan di sebelahnya yang selalu terparkir mobil dengan harga minimum 10M.

Yoona terlihat santai melangkahkan kakinya masuk kedalam bar, suara dentuman music mulai terdengar memekakkan telinga. Yoona menyukai momen-momen seperti ini. Rasanya semua beban terangkat tanpa sisa. Ah tidak, belum semuanya. Yoona melangkahkan kakinya mendekati bartender imut yang Yoona rasa masih belum cukup umur fan tidak cocok untuk bekerja di tempat seperti ini. Memesan satu botol wine sesuai angan-angannya saat masih di apartemen tadi.

Sang bartender memberikan botol wine sesuai pesanan tanpa komentar, menyerahkan sepenuhnya ember es dan juga gelas bening berukuran kecil.

Yoona tidak sadar entah sudah meminum di gelas keberapa hingga ia merasa sepening ini. Biasanya ia hanya kuat di gelas ke tiga dan jika minta gelas ke empat, ia akan menerima wejangan panjang kali lebar yang lamanya bisa saja mengalahkan lamanya perjalanan Korea-Amerika dengan berjalan kaki. Bayangkan sendiri ya, Yoona sudah pusing untuk membayangkan dan berhitung berapa tempuh waktu yang dibutuhkan.

OneshootWhere stories live. Discover now