Drrrt drrrt (anggap aja getar HP)
Sayup sayup terdengar suara getaran di atas nakas yang mengganggu kenyamanan tidurku. Sekalipun aku masih setengah sadar, otak dengan kapasitas minimum ini dapat mengasumsikan bahwa itu adalah suara Hpku. Kendati ada rasa dongkol karna merasa terganggu aku tetap mengambil berda pipih persegi tersebut. Itu bukan alarm asal kau tahu, karna aku tak pernah menghidupkan alarm. Jadi jelas benda tersebut bergetar karena ada panggilan telpon. Ku rentangkan tangan kananku untuk meraih benda pengusik tidur nyenyakku.
Dengan mata yang hanya setengah watt kulihat layar untuk menggeser tombol hijau tanpa melihat id pemanggil.“Hmm” jawabku malas
“Morning honey bunny sweety” duh duh duh, mataku langsung terbuka sepenuhnya membanting kesadaran yang tadi sempat melayang, ah salah, maksudku kesadaran yang tadi belum sepenuhnya terkumpul.
“hah!!!” ucapku syok menghadap layar Hp.
Yah, dia melakukan panggilan via Video call. Dan ketika kuangkat tadi langsung menampilkan mukanya tak pernah jauh dari kata tampan. Dagu dan rahang yang tegas mempertegas sisi maskulinnya.
Terlihat dia menampilkan senyum tiga jarinya di layar. ‘Aduuuh, pagi pagi dibangunin alarm kaya gini mah iklas saya’ ucapku dalam hati.“Bangun Yoong, ayam tetangga bahkan sudah mencari makan. Apa kau tudak malu ?” ucapnya jenaka. Yang benar saja, dia bahkan tidak punya tetangga yang memelihara ayam, begitupun denganku.
“Apa yang kau maksud ayam kampus? Jika ia maka kau salah, mereka bahkan baru mulai tidur setelah begadang semalaman”. Aku bergidik sendiri membayangkan hal yang seharusnya tidak merusak pagiku yang indah.
“Hahaha, aku hanya mengatakan pepatah Yoong dan kau yang mengasumsukan ke hal negatif. Aku jadi curiga, mungkinkah kau alumni ayam kampus”. Ucapnya masih dengan terkekeh.
“Ha ?” wajah syok kubuat-buat sedramatis mungkin “Apakah kau akhirnya tahu masa laluku?”
Terlihat dia terkekehan yang kesekian kali.“Awet muda aku jika seperti ini noona”
“Kau jelas lebih muda dariku 4 tahun asal kau ingat” oke, kali ini mukaku kubuat memberengut berharap dia menyesal dan berniat mentraktirku makan sebagai permohonan maaf. “Eh, tumben kau sudah rapi” ucapku kala menyadari pria disebrang sudang menggunakan kemeja yang biasa digunakan saat kita berkencan.
“eeeiiiiiii, bukankan aku bahkan sudah rapi sejak lahir ?”
Ish! Decihanku spontan, salahku melupakan sifat narsisnya yang jelas jelas dibanggakan sejak awal perkenalan.
“Jangan seperti itu Yoong, begini-begini aku adalah calon ayah dari anak-anak kita kelak” dia berkata sambil memukul dadanya menggunakan tangan kanan bak sungmo pamer kekuatan yang dilanjutkan menyugar rambutnya.
“hmm, beri alasan logis mengapa kau menggangguku dipagi yang cerah ini. Kau tahu bukan jam terbangku saat weekend?” sungguh aku tak ikhlas terbangun di pagi yang indah ini. Bahkan mata ini sudah kehilangan niatnya untuk tidur lagi.
“Hehehe, miaaan. Hari ini ceye mengajak kami boy time, mendadak baru tadi dia menghubungi kami lewat grup chat. Jadi harap maklum jika aku sulit dihubungi untuk hari ini. Raja mohon ijin kepada baginda Ratu”
Aku memincingkan mata, Suho memang mengatakan akan rencana itu kemarin saat kami berkumpul, tapi seingatku itu dua minggu lagi. Tapi sudahlah.
“baiklah, asal kau tahu batasanmu saja” ucapku pasrah, ya meskipun tak ada rasa kehilangan berarti karna perasaan ini masih sedikit banyak terisi oleh orang lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/147578004-288-k208054.jpg)